Dunia Internasional, Konflik Timur tengah
GBU-57 MOP, Bom Bunker AS yang Diincar Israel, Diklaim Bisa Bobol Pabrik Nuklir Fordow Iran - Halaman all - Tribunnews


TRIBUNNEWS.COM - Bom penghancur bunker milik Amerika Serikat (AS), GBU-57 MOP, kembali menjadi sorotan baru-baru ini terkait perang Israel-Iran yang dimulai pada 13 Juni 2025.
Israel meluncurkan serangan pertamanya terhadap Iran dalam Operasi Rising Lion yang diklaim untuk memusnahkan proyek nuklir Iran yang menjadi ancaman bagi Israel.
Sejumlah media termasuk Axios melaporkan bahwa pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendesak sekutunya, AS, untuk terlibat dalam perang tersebut.
Permintaan tersebut sangat penting bagi Israel karena hanya AS yang memiliki bom penembus bunker yang dikabarkan bisa membobol fasilitas nuklir Fordow yang terletak jauh di bawah tanah di daerah pegunungan di Iran.
Sebelumnya, narasi soal bom bunker GBU-57 pernah muncul pada tahun 2023 dalam laporan NBC New York yang mengatakan GBU-57 sebagai senjata terakhir militer AS untuk menghancurkan bunker bawah tanah.
Namun, laporan itu mengatakan fasilitas nuklir Iran kemungkinan berada di luar jangkauan GBU-57.
Guided Bomb Unit (GBU) dengan nomor model 57A/B merupakan jenis bom Massive Ordnance Penetrator (MOP) non-nuklir milik AS untuk menembus target bawah tanah.
GBU-57 MOP memiliki panjang 20 kaki (6,096 meter), berat 30.000 pon (13.600 kilogram atau 13,6 ton) dan diklaim dapat menembus target sedalam 200 kaki (61 meter) dan kemudian meledak, seperti dikutip dari ABC News.
Pensiunan Kolonel Steve Ganyard mengatakan bom tersebut, yang belum pernah digunakan dalam pertempuran, dirancang khusus untuk digunakan terhadap target di Iran dan tempat lain di mana fasilitas telah dibangun di bawah tanah dan dilindungi oleh beton tebal.
Namun, ia mencatat bom tersebut hanya berisi 5.000 pon bahan peledak dan dirancang untuk meledak dengan cepat begitu mencapai target bawah tanah.
"Ledakannya tidak akan besar. Itu akan menembus tanah dan melontarkan beberapa puin, tapi tidak akan menjadi awan besar," katanya.
Baca juga: Dubes Israel: Hanya AS yang Bisa Ngebom Fasilitas Nuklir Fordow Iran dari Langit
GBU-57 Hanya Bisa Dikerahkan dengan Pesawat AS
Tidak ada militer lain termasuk Israel, yang memiliki akses ke GBU-57 atau platform yang dapat membawa muatan besar seperti pesawat pengebom siluman B-2 Spirit yang dapat membawa dua bom raksasa.
Menurut para ahli militer, pesawat tersebut berada di Pangkalan Angkatan Udara Whiteman Missouri dan akan membutuhkan waktu 15 jam untuk sampai ke Iran jika dikerahkan.
Bom tersebut memiliki hulu ledak konvensional non-nuklir.
Badan Tenaga Atom Internasional telah mengonfirmasi bahwa Iran memproduksi uranium yang sangat diperkaya di fasilitas Fordow, yang meningkatkan kemungkinan bahan radioaktif terlepas ke wilayah tersebut jika bom tersebut digunakan, seperti diberitakan Euro News.
Fasilitas Nuklir Fordow Dijaga Ketat
Sementara itu, surat kabar Inggris Financial Times melaporkan bahwa fasilitas nuklir Fordow milik Iran memiliki benteng yang tangguh.
Fasilitas yang terletak di dalam sebuah gunung di selatan kota Qom itu dibentengi dengan keamanan yang ketat dan sistem pertahanan udara yang canggih.
"Fordow dirancang untuk menahan serangan langsung, sekaligus memastikan keamanan sentrifus dan uranium yang diperkaya tinggi, yang merupakan komponen penting dalam "pembuatan senjata nuklir," menurut laporan Financial Times pada hari Minggu (15/6/2025).
Danny Citrinovic, seorang pakar urusan Iran di Institut Studi Keamanan Nasional di Tel Aviv, mengatakan Fordow dijaga ketat dan terletak jauh di dalam pegunungan.
"Israel tidak akan mampu menghancurkannya tanpa bantuan Amerika. Fasilitas itu adalah target tersulit dan mungkin terakhir dalam kampanye militer Israel," katanya kepada Financial Times.
Laporan tersebut menegaskan benteng geologi Fordow lebih unggul daripada fasilitas nuklir Natanz, sehingga membuatnya kebal terhadap serangan udara konvensional.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
0 Komentar