Skip to main content
728

Ingin Tutupi Kekalahan, Polisi Israel Tangkap Warga yang Merekam Lokasi Serangan Rudal Iran | Sindonews

 KONFLIK timur Tengah, Dunia Internasional,

Ingin Tutupi Kekalahan, Polisi Israel Tangkap Warga yang Merekam Lokasi Serangan Rudal Iran | Halaman Lengkap

logo-apps-sindo

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

Senin, 16 Juni 2025 - 22:10 WIB

Ingin Tutupi Kekalahan,...

Ingin tutupi kekalahan, polisi Israel tangkap warga yang merekam lokasi serangan rudal Iran. Foto/X/@N12News

TEL AVIV 

- Berbicara dari lokasi serangan rudal

Iran 

pada Senin di Petah Tikva, Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir berjanji untuk menindak tegas media asing dan "ekspresi kegembiraan" atas serangan Iran.

Itu merupakan aksi Israel untuk menutupi kekalahan dalam perang melawan Iran. Ya, rudal-rudal Iran mampu menembus Iron Dome hingga berjatuhan di banyak kota di Israel. Akibatnya, banyak kota hancur dan korban berjatuhan.

Ben Gvir mengatakan bahwa jaringan asing membahayakan nyawa dengan menyiarkan lokasi dampak rudal, sehingga memungkinkan mereka yang meluncurkan proyektil untuk melakukan triangulasi tembakan dengan lebih baik.

Ia mengatakan bahwa ia menghubungi Shin Bet terkait masalah tersebut dan akhirnya memutuskan bahwa polisi juga akan mengambil bagian dalam upaya untuk menindak tegas aktivitas tersebut.

"Siaran yang menunjukkan dengan tepat di mana rudal mendarat di Negara Israel merupakan bahaya bagi keamanan negara dan saya berharap bahwa siapa pun yang melakukan ini akan diperlakukan sebagai seseorang yang membahayakan keamanan negara," katanya, dilansir Times of Israel.

Baca Juga: Biaya Serangan Israel ke Iran Capai Rp11,8 Trilun per Hari

Sebelumnya, kantor Ben Gvir mengumumkan bahwa polisi dan pejabat Kementerian Komunikasi telah turun ke lapangan untuk melacak sumber dari apa yang diduga sebagai siaran Al Jazeera di wilayah Haifa, tempat rentetan rudal telah menargetkan fasilitas-fasilitas sensitif.

"Para fotografer dan reporter di tempat kejadian diperiksa, dan ditemukan bahwa mereka bukanlah reporter Al Jazeera atau Al Mayadeen, melainkan saluran penyiaran asing lainnya, yang tidak memiliki larangan menyeluruh untuk merekam – selama mereka tidak melanggar peraturan sensor," kata kantor Ben Gvir.

Setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, Knesset melarang Al Jazeera dan jaringan Al Mayadeen yang berafiliasi dengan Hizbullah dengan alasan keamanan nasional.

Polisi mengatakan petugas telah berupaya untuk membersihkan media jurnalis internasional yang telah menyebarkan dampak rudal secara langsung di wilayah Haifa.

"Kendaraan polisi Distrik Pesisir dikerahkan untuk melakukan pencarian dan menangani kejadian tersebut," kata seorang juru bicara.

Haifa adalah rumah bagi kilang minyak, pelabuhan utama, dan pangkalan angkatan laut.

Ben Gvir juga mengumumkan "tidak ada toleransi" untuk perayaan yang mendukung serangan Iran, dengan mengatakan bahwa "polisi telah menangkap cukup banyak orang" dan penjaga penjara telah menindak para narapidana yang mengekspresikan kegembiraan atas serangan tersebut.

“Tidak ada kesabaran bagi mereka yang mendukung Iran,” katanya. “Mendukung Iran berarti mendukung terorisme, dan mereka yang mendukung terorisme harus ditahan.”

(ahm)

Iklan - Scroll untuk melanjutkan

Iklan - Scroll untuk melanjutkan

wa-channel

Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

Follow

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

Klik Disini 

untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

Infografis

Siap Hadapi Perang Baru...

Siap Hadapi Perang Baru dengan Israel, Iran Pamer Kota Rudal

Posting Komentar

0 Komentar

728