Dunia Internasional, Konflik Timur Tengah,
Israel Kembali Habisi Jenderal Iran, Kali Ini Bos Intelijen IRGC | Halaman Lengkap


Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Senin, 16 Juni 2025 - 10:13 WIB
Kepala Organisasi Intelijen IRGC Brigadir Jenderal Mohamad Kazemi menjadi jenderal terbaru Iran yang tewas akibat agresi militer Israel. Foto/Khamenei.ir
- Serangan udara
Israelterhadap
Iranpada hari Minggu telah menewaskan Kepala Organisasi Intelijen Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Brigadir Jenderal Mohamad Kazemi. Dengan demikian, sudah sekitar 9 jenderal senior Teheran yang tewas sejak agresi militer Zionis dimulai Jumat lalu.
Dalam sebuah pernyataan pada Minggu malam, IRGC mengumumkan Brigadir Jenderal Mohammad Kazemi telah dibunuh bersama dengan dua perwira intelijen lainnya, Hassan Mohaghdeh dan Mohsen Bagheri.
IRGC mengatakan pihaknya telah merespons dengan meluncurkan serangan rudal ke pusat intelijen Israel sebagai bagian dari gelombang ketiga serangan yang sedang berlangsung, yang dinamai Operasi True Promise III.
Baca Juga: Daftar 8 Jenderal Iran yang Tewas Dibombardir Israel
Pembunuhan Kazemi pertama kali diumumkan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah wawancara dengan Fox News pada hari Minggu.
"Saya pikir kita telah membuat mereka sedikit mundur," kata Netanyahu kepada jurnalis Bret Baier.
Permusuhan terbuka pecah pada Jumat pagi ketika jet Israel mengebom situs militer dan nuklir di berbagai wilayah Iran dalam apa yang Netanyahu gambarkan sebagai operasi untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir. Iran menanggapi dengan rentetan serangan rudal, beberapa di antaranya menghantam daerah permukiman di Tel Aviv dan Bat Yam.
Netanyahu juga mengeklaim bahwa rezim Iran telah menunjuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebagai ancaman terhadap program nuklirnya dan secara aktif berupaya membunuhnya.
"Mereka ingin membunuhnya. Dia musuh nomor satu," katanya.
"Dia pemimpin yang tegas. Dia tidak pernah mengambil jalan yang ditempuh orang lain untuk mencoba berunding dengan mereka dengan cara yang lemah, pada dasarnya memberi mereka jalan untuk memperkaya uranium, yang berarti jalan menuju bom, dengan memberinya miliaran dan miliaran dolar," papar Netanyahu.
"Dia menerima perjanjian palsu ini dan pada dasarnya menghancurkannya. Dia membunuh Qasem Soleimani. Dia membuatnya sangat jelas, termasuk sekarang, 'Anda tidak dapat memiliki senjata nuklir, yang berarti Anda tidak dapat memperkaya uranium'. Dia sangat tegas, jadi bagi mereka, dia musuh nomor satu," imbuh Netanyahu.
Pemimpin rezim Zionis itu juga mengatakan kepada Fox News bahwa dia juga menjadi target Iran setelah sebuah rudal ditembakkan ke jendela kamar tidurnya. Dia kemudian menyebut dirinya sebagai "mitra junior" Trump dalam mengancam kemampuan Iran untuk mempersenjatai senjata nuklir.
Netanyahu mengatakan negaranya menghadapi ancaman langsung berupa kehancuran nuklir dan tidak punya pilihan selain bertindak agresif di "jam-jam terakhir".
"Kami menghadapi ancaman langsung, ancaman eksistensial ganda," katanya.
"Pertama, ancaman Iran yang tergesa-gesa untuk mempersenjatai uranium yang diperkaya untuk membuat bom atom dengan maksud khusus dan yang dinyatakan untuk menghancurkan kita. Kedua, tergesa-gesa untuk meningkatkan persenjataan rudal balistik mereka hingga kapasitas 3.600 senjata per tahun....Dalam tiga tahun, 10.000 rudal balistik, masing-masing seberat satu ton, datang dengan kecepatan Mach 6, tepat ke kota-kota kita, seperti yang Anda lihat hari ini...dan kemudian dalam 26 tahun, 20.000 [rudal]. Tidak ada negara yang dapat menahannya, dan tentu saja bukan negara seukuran Israel, jadi kami harus bertindak."
Netanyahu menegaskan kembali klaim yang selalu dipertahankan pemerintahannya-dengan melakukan hal itu, Israel tidak hanya melindungi dirinya sendiri tetapi juga melindungi dunia.
(mas)
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Infografis

3 Penyebab Para Jenderal Israel Sudah Tak Ingin Serang Gaza
0 Komentar