Skip to main content
728

Israel Serang Iran Apa yang terjadi sekarang? Netanyahu: Ini Adalah Momen Penentu Dalam Sejarah - Halaman all - Serambinews

 Dunia Internasional,Konflik Timur Tengah,

Israel Serang Iran Apa yang terjadi sekarang? Netanyahu: Ini Adalah Momen Penentu Dalam Sejarah - Halaman all - Serambinews

SERAMBINEWS.COM - Israel melancarkan serangan militer besar-besaran terhadap Iran dalam operasi yang dinamai “Operation Rising Lion”, dengan target utama fasilitas nuklir, pabrik rudal balistik, serta para pemimpin tinggi militer Iran, Jumat (13/6/2025).

Melansir dari Reuters dan CNN, serangan Israel ke Iran ini menandai eskalasi paling serius antara kedua negara dalam beberapa dekade terakhir.

Perdana Menteri IsraelBenjamin Netanyahu, mengatakan operasi ini akan berlangsung selama diperlukan demi menghapus ancaman terhadap kelangsungan hidup Israel.

“Ini adalah momen penentu dalam sejarah Israel,” ujar Netanyahu dalam sebuah pernyataan video yang direkam dan dikutip dari Reuters, Jumat (13/6/2025).

“Beberapa saat yang lalu Israel meluncurkan Operasi Rising Lion, Sebuah operasi militer yang ditargetkan untuk menangkal ancaman Iran terhadap kelangsungan hidup Israel. Operasi ini akan terus berlanjut selama beberapa hari yang diperlukan untuk menghilangkan ancaman ini.” Lanjutnya.

Target Strategis: Nuklir, Rudal, dan Ilmuwan

Dilansir dari Reuters, militer Israel menyatakan mereka menyerang puluhan sasaran strategis di Iran, termasuk:

  • Fasilitas pengayaan uranium di Natanz
  • Pabrik pengembangan rudal balistik
  • Markas besar Garda Revolusi Iran (IRGC) di Teheran
  • Sistem pertahanan udara
  • Kediaman beberapa ilmuwan nuklir Iran

Ledakan besar ini dilaporkan terjadi di beberapa kota besar Iran. Media Iran menyebut bahwa serangan juga menghantam kawasan permukiman di Teheran, menyebabkan korban jiwa dari warga sipil, termasuk anak-anak.

Baca juga: Perang Pecah, Garda Revolusi Iran Siap Hancurkan Israel Meski Pimpinannya Terbunuh

Tokoh Militer Iran Tewas

Menurut halaman CNN, terdapat dua tokoh militer penting Iran, Jenderal Hossein Salami (Komandan IRGC) dan Mayor Jenderal Mohammad Bagheri (Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran), tewas dalam serangan. Selain itu, dua ilmuwan nuklir terkemuka, Fereydoun Abbasi dan Mohammad Mehdi Tehranchi, juga dilaporkan menjadi korban.

Ayatollah Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Iran, mengecam keras tindakan Israel, dan berjanji akan memberikan “hukuman pahit”.

Seperti dari Reuters, militer Iran menyatakan bahwa Israel dan Amerika Serikat akan membayar harga mahal atas serangan tersebut, meskipun AS membantah keterlibatan langsung.

AS: Tidak Terlibat, Tapi Siaga

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump segera menggelar rapat Dewan Keamanan Nasional begitu kabar serangan muncul.

Menteri Luar Negeri Marco Rubio menegaskan bahwa AS tidak membantu dalam serangan dan fokus pada perlindungan pasukan serta warga AS di kawasan.

“Kami tidak terlibat dalam serangan terhadap Iran dan prioritas utama kami adalah melindungi pasukan Amerika di kawasan itu,” ujar Rubio dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Reuters.

Trump juga menyatakan bahwa AS tetap berharap pada jalur diplomasi, namun siap menghadapi segala kemungkinan, termasuk evakuasi warga Amerika dari kawasan Timur Tengah jika situasi memburuk.

Gedung Putih juga telah memerintahkan seluruh staf kedutaan AS di Israel untuk berlindung di tempat hingga ada pemberitahuan lebih lanjut.

Baca juga: Analis: Serangan Israel ke Iran Rencana Regional yang Luas yang Dibuat dengan Persetujuan AS

Israel Siaga Penuh

Dilansir dari laporan resmi militer Israel, seluruh sistem pertahanan udara seperti Iron Dome dan David’s Sling telah diaktifkan. Bandara Internasional Ben Gurion ditutup, dan puluhan ribu tentara dikerahkan ke berbagai perbatasan.

Kepala Staf Militer Israel, Jenderal Eyal Zamir, menyebut operasi ini sebagai “kampanye bersejarah untuk mencegah ancaman eksistensial”.

Sebagai bentuk antisipasi terhadap serangan balasan dari IranIsrael telah:

  • Menutup Bandara Internasional Ben Gurion sampai batas waktu yang belum ditentukan.
  • Mengaktifkan seluruh sistem pertahanan udara termasuk Iron Dome dan David’s Sling.
  • Mengerahkan puluhan ribu tentara ke berbagai perbatasan, termasuk perbatasan dengan Lebanon, Suriah, dan Jalur Gaza.
    PBB dan Dunia Serukan Tahan Diri

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, melalui juru bicaranya Farhan Haq, meminta semua pihak menahan diri dan menghindari eskalasi lebih lanjut.

“Sekretaris Jenderal meminta kedua pihak untuk menahan diri semaksimal mungkin, menghindari dengan segala cara agar tidak terjerumus ke dalam konflik yang lebih dalam, suatu situasi yang sulit ditanggung oleh kawasan ini,” kata Haq, dikutip oleh Reuters.

Sementara itu, pembicaraan antara pejabat Iran dan AS yang direncanakan berlangsung di Oman pada hari Minggu masih dijadwalkan, meskipun kemungkinan besar akan dipengaruhi oleh serangan ini.

Baca juga: Media Iran: Jenderal Tertinggi Iran, Bagheri, Tewas Dibunuh Israel, Garda Revolusi Siapkan Balasan

Nasib Negosiasi Nuklir di Ujung Tanduk

Meskipun ketegangan meningkat, melansir dari CNN, pembicaraan nuklir antara Iran dan Amerika Serikat yang dijadwalkan berlangsung di Oman hari Minggu masih belum dibatalkan.

Namun, sejumlah pejabat memperkirakan kemungkinan besar proses negosiasi akan terganggu.

Serangan Israel terhadap Iran berisiko memicu konflik berskala regional atau bahkan global. Dengan jatuhnya tokoh-tokoh penting dan hancurnya fasilitas strategis, respons dari Iran diperkirakan akan datang dalam waktu dekat

Situasi masih sangat berkembang, dan ketegangan di Timur Tengah diperkirakan akan terus meningkat dalam beberapa hari ke depan.

(Serambinews.com/Gina Zahrina)

Posting Komentar

0 Komentar

728