Kepala Kemanusiaan PBB: Kelaparan Penduduk Gaza karena Israel adalah Kejahatan Perang | Sindonews - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Kepala Kemanusiaan PBB: Kelaparan Penduduk Gaza karena Israel adalah Kejahatan Perang | Sindonews

Share This
Responsive Ads Here

 Dunia Internasional, Konflik Timur tengah,

Kepala Kemanusiaan PBB: Kelaparan Penduduk Gaza karena Israel adalah Kejahatan Perang | Halaman Lengkap

kepala-kemanusiaan-pbb-kelaparan-penduduk-gaza-karena-israel-adalah-kejahatan-perang-enc

Kelaparan melanda Gaza akibat blokade Israel. Foto/UNRWA

GAZA 

- Kepala kemanusiaan PBB, Tom Fletcher, mengatakan kelaparan paksa yang dilakukan Israel terhadap penduduk Gaza merupakan kejahatan perang. Fletcher adalah Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat.

"Kami melihat makanan ditaruh di perbatasan dan tidak diizinkan masuk sementara ada penduduk di seberang perbatasan yang kelaparan, dan kami mendengar menteri Israel mengatakan itu untuk memberi tekanan pada penduduk Gaza," ujar Fletcher dalam wawancara dengan BBC pada hari Jumat (30/5/2025).

Ketika ditanya apakah penilaiannya merupakan tuduhan kejahatan perang, Fletcher berkata, "Ya, benar. Itu diklasifikasikan sebagai kejahatan perang," seraya menambahkan, "Jelas, ini adalah masalah yang harus diputuskan pengadilan, dan pada akhirnya harus diputuskan sejarah."

Pernyataannya muncul di tengah meningkatnya kritik internasional atas blokade Israel terhadap semua bantuan kemanusiaan ke Gaza sejak 2 Maret, yang memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah mengerikan.

Meskipun Israel mencabut blokade sebagian pekan lalu, PBB dan otoritas Gaza memperingatkan hal itu tidak cukup untuk mengatasi krisis.

Pernyataan Smotrich

Fletcher juga meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengingkari pernyataan terbaru yang dilaporkan dibuat Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, yang mengatakan warga Palestina di Gaza akan "benar-benar putus asa karena memahami tidak ada harapan dan tidak ada yang bisa diharapkan", dan mengklaim mereka ingin memulai "hidup baru di tempat lain".

Ia mendesak Netanyahu untuk memastikan "bahasa ini, dan akhirnya, kebijakan ini... pemindahan paksa, tidak diberlakukan."

Fletcher menekankan mediasi dan negosiasi diperlukan untuk mengakhiri situasi yang meningkat di Gaza.

“Saya tidak tahu lagi apa tujuan perang ini. Saya pikir perang ini jelas telah melampaui pembebasan sandera. Ada banyak pembicaraan tentang menghabisi Hamas,” ungkap dia.

Kepala kemanusiaan menekankan mediasi dan negosiasi diperlukan untuk menyelesaikan situasi yang meningkat di daerah kantong itu, menurut laporan BBC.

“Sebagai seorang kemanusiaan, minat saya hanyalah mendapatkan bantuan sebanyak mungkin, secepat mungkin, dan menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa selama kami masih bisa melakukannya,” ungkap Fletcher.

Kekejaman Abad ke-21

Dalam pengarahan kepada Dewan Keamanan PBB awal bulan ini, Fletcher meminta masyarakat internasional merenungkan apa yang akan disampaikannya kepada generasi mendatang tentang tindakan yang diambil “untuk menghentikan kekejaman abad ke-21 yang kita saksikan setiap hari di Gaza.”

Ia mempertanyakan apakah “kita akan menggunakan kata-kata kosong itu, ‘kita telah melakukan semua yang kita bisa,’” dan mendesak Dewan bertindak tegas guna mencegah terjadinya genosida.

Fletcher juga, pada saat itu, menolak rencana distribusi bantuan Israel dengan mengatakan, "Bagi siapa pun yang masih berpura-pura ragu, modalitas distribusi yang dirancang Israel bukanlah jawabannya."

Dia mengatakan, “Rencana itu menjadikan kelaparan sebagai alat tawar-menawar. Itu adalah tontonan sampingan yang sinis. Pengalihan perhatian yang disengaja. Kedok untuk kekerasan dan pengungsian lebih lanjut."

Fletcher mencatat, "Kami telah menggambarkan penghalangan yang disengaja terhadap operasi bantuan dan pembongkaran sistematis kehidupan Palestina, dan yang menopangnya, di Gaza."

"Apakah Anda akan bertindak, dengan tegas, untuk mencegah genosida dan untuk memastikan penghormatan terhadap hukum humaniter internasional? Atau apakah Anda akan mengatakan sebaliknya, 'kami telah melakukan semua yang kami bisa?'" tanya pejabat PBB itu.

Meningkatnya Jumlah Korban Tewas

Sejak Israel mengingkari gencatan senjata pada 18 Maret, Israel telah membunuh dan melukai ribuan warga Palestina di seluruh Jalur Gaza melalui pemboman udara berdarah dan berkelanjutan.

Pada tanggal 7 Oktober 2023, setelah operasi Perlawanan Palestina di Israel selatan, militer Israel melancarkan perang genosida terhadap warga Palestina, menewaskan lebih dari 54.000 orang, melukai lebih dari 123.000 orang, dan lebih dari 14.000 orang masih hilang.

Meskipun banyak negara di seluruh dunia mengutuk genosida Israel, hanya sedikit yang dilakukan untuk meminta pertanggungjawaban Israel.

Israel saat ini sedang diselidiki atas kejahatan genosida oleh Mahkamah Internasional, sementara para penjahat perang yang dituduh, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, sekarang secara resmi dicari Mahkamah Kriminal Internasional.

Genosida Israel sebagian besar dipertahankan, didukung, dan dibiayai Washington dan beberapa kekuatan Barat lainnya.

Baca juga: Jejak Karbon dari Perang Genosida Israel di Gaza Melampaui 100 Negara

(sya)

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opsi lain

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages