Dunia Internasional, Konflik Timur Tengah,
Langka, Massa Israel Serang Komandan Militer Zionis di Lokasi Bentrok Mematikan | Halaman Lengkap

Sekelompok warga Israel menyerang para tentara Zionis, termasuk komandan batalyon, di Tepi Barat yang menjadi lokasi bentrokan mematikan dengan warga Palestina. Foto/IDF
- Sekelompok warga
Israelmenyerang para tentara Zionis, termasuk seorang komandan batalyon, di sebuah desa di Tepi Barat yang menjadi lokasi bentrokan mematikan dengan warga Palestina. Menurut militer Zionis, enam warga Israel ditangkap atas serangan tersebut.
Serangantersebut menandai insiden langka antara warga Israel dan militernya. Penangkapan enam orang tersebut diumumkan militer Zionis Israel pada hari Sabtu.
Kekerasan baru di sekitar desa Kafr Malik di Tepi Barat tengah terjadi setelah Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan tiga orang tewas di sana dalam serangan oleh massa pemukim Israel pada hari Rabu.
Baca Juga: Pengakuan Mengejutkan, Tentara Israel Diperintah Tembaki Warga Palestina Pencari Bantuan
Tentara Israel membubarkan perkumpulan warga Israel di dekat desa tersebut pada malam hari, kata militer Zionis dalam sebuah pernyataan.
"Puluhan warga sipil Israel melemparkan batu ke arah mereka dan menyerang tentara secara fisik dan verbal, termasuk Komandan Batalyon," lanjut pernyataan tersebut.
"Selain itu, warga sipil merusak dan merusak kendaraan pasukan keamanan, dan berusaha menabrak pasukan keamanan," imbuh pernyataan militer Zionis Israel.
"Pasukan keamanan membubarkan perkumpulan tersebut, dan enam warga sipil Israel ditangkap dan diserahkan kepada Kepolisian Israel untuk diproses lebih lanjut."
Saat dihubungi AFP, Minggu (29/6/2025), militer Israel menolak mengatakan apakah mereka yang ditangkap adalah penduduk permukiman Israel di wilayah tersebut, yang diduduki Israel sejak 1967.
Militer Israel merujuk pertanyaan tersebut ke Kepolisian Israel, yang tidak dapat dimintai komentar.
"Saya mengutuk keras insiden kekerasan serius dan serangan terhadap tentara IDF [Pasukan Pertahanan Israel]," kata Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, dalam sebuah pernyataan.
"Saya meminta aparat penegak hukum untuk segera bertindak guna menemukan semua orang yang melakukan kekerasan dan membawa mereka ke pengadilan," ujarnya.
Kekerasan di Tepi Barat
Dalam insiden terpisah pada hari Rabu, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan tiga orang tewas di Kafr Malik dalam sebuah serangan oleh para pemukim Israel.
Wartawan AFP melihat beberapa ratus orang berkumpul untuk menghadiri pemakaman ketiga pria tersebut pada hari Kamis.
Kementerian Luar Negeri Palestina menuduh "keterlibatan resmi" Israel dalam serangan hari Rabu, dalam sebuah pesan di X.
"Pasukan pendudukan Israel mencegah kru ambulans untuk menjangkau yang terluka dan menghalangi tim pertahanan sipil memasuki desa selama beberapa jam, yang memungkinkan api yang dinyalakan oleh para pemukim [Israel] menyebar dan menghancurkan puluhan rumah," katanya.
Militer Israel tidak menanggapi permintaan AFP untuk mengomentari klaim tersebut.
Seorang juru bicara militer Zionis mengatakan kepada AFP bahwa pasukannya melakukan intervensi pada hari Rabu setelah puluhan warga sipil Israel membakar properti di Kafr Malik dan konfrontasi yang melibatkan saling melempar batu terjadi antara warga Israel dan Palestina.
Mengacu pada tindakan warga Palestina, juru bicara tersebut mengatakan: "Beberapa 'teroris' melepaskan tembakan dari dalam Kafr Malik dan melemparkan batu ke pasukan, yang melepaskan tembakan ke arah sumber tembakan dan para pelempar batu."
Militer menambahkan bahwa lima warga Israel ditangkap.
Surat kabar Israel; Haaretz, melaporkan bahwa kelima orang tersebut dibebaskan pada hari Kamis. Polisi tidak berkomentar.
Pemukiman Israel di Tepi Barat dianggap ilegal menurut hukum internasional.
Pertumbuhannya telah meningkat sejak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu kembali menjabat pada tahun 2022 dalam aliansi dengan partai-partai sayap kanan yang ingin mencaplok wilayah tersebut secara langsung.
Negara-negara Eropa, termasuk Inggris dan Prancis, serta beberapa kelompok hak asasi manusia telah mengutuk kekerasan pemukim Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat.
Kekerasan telah meningkat di Tepi Barat sejak Israel melancarkan serangannya di Gaza sebagai tanggapan atas serangan pada 7 Oktober 2023 oleh kelompok perlawanan Palestina; Hamas, terhadap Israel.
(mas)
0 Komentar