Dunia Internasional,
Mobil Militer AS Pajang Kata Kafir dan Salib di Suriah, Warga: Itu Provokasi! | Halaman Lengkap

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Kamis, 05 Juni 2025 - 18:30 WIB
Kendaraan lapis baja AS yang menunjukkan kata kafir, berpatroli di dekat kota Hasakah di timur laut Suriah, 31 Mei 2025. Foto/Laurent Perpigna Iban/MEE
- Penduduk di timur laut Suriah menganggap kendaraan militer Amerika Serikat (AS) yang berpatroli di daerah tersebut dan memajang kata "kafir" dalam bahasa Arab di bagian depannya sebagai "menyinggung" dan "provokasi". Middle East Eye (MEE) mengamati kendaraan tersebut, yang juga memajang salib Kristen.
MEE mengidentifikasi mobil militer AS itu terlihat pada pagi hari tanggal 31 Mei di dekat kota Hasakah, sebagai bagian dari konvoi sekitar selusin kendaraan lapis baja yang membawa bendera Amerika.
Tak lama kemudian, tentara AS menghentikan mobil yang membawa tim MEE dan menuntut mereka berhenti memotret konvoi tersebut, tanpa memberikan penjelasan atau pembenaran.
Kata "kafir" menjadi terkenal secara global melalui penggunaannya yang sering oleh Negara Islam (IS atau ISIS) dan kelompok ekstremis lainnya selama perang saudara Suriah.
Kata tersebut digunakan ISIS untuk membenarkan kekerasan terhadap mereka yang dianggap tidak beriman oleh ISIS, termasuk Muslim yang tidak memiliki ideologi yang sama dengan mereka.
Meskipun demikian, penduduk menafsirkan penggunaan kata "kafir" sebagai tindakan para tentara AS yang dengan sengaja mengidentifikasi diri mereka sebagai orang kafir, untuk membuat pernyataan kepada penduduk setempat, meskipun faktanya ISIS tidak lagi hadir di wilayah tersebut.
"Itu provokasi. Kami tidak ada hubungannya dengan ISIS, kami tidak menganggap orang Amerika sebagai kuffar (bentuk jamak dari kafir), dan terlebih lagi orang Kristen yang selalu tinggal di Suriah," ujar Jihan, seorang wanita Kurdi berusia 34 tahun, kepada MEE.
Dia menambahkan, "Itu sangat bodoh sehingga sulit untuk menganalisis pesan di baliknya."
Mohammed, 42 tahun, berkata, "Sayangnya, itu mencerminkan kebencian yang dihadapi umat Muslim dari orang Amerika sejak 9/11, dan cara mereka memandang kami."
AS akan Kurangi Kehadiran Militer
Masih belum jelas apakah tulisan itu dilukis selama periode ketika ISIS masih menguasai sebagian besar wilayah Suriah, atau, seperti yang dikatakan beberapa orang yang diwawancarai, oleh pemuda Suriah, dengan atau tanpa persetujuan tentara Amerika, "hanya untuk memprovokasi para ekstremis".
MEE menghubungi pemerintah AS untuk meminta komentar tetapi belum menerima tanggapan hingga berita ini dipublikasikan.
Tulisan kafir tersebut menggemakan kontroversi yang dipicu pada bulan Maret oleh tato di bisep Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth, yang menampilkan kata "kafir" di bawah slogan yang terkait dengan Perang Salib. Tato tersebut dikritik secara luas sebagai Islamofobia.
Pada hari Selasa, Thomas Barrack, utusan khusus AS untuk Suriah, mengumumkan Amerika Serikat akan mengurangi kehadiran militernya di negara tersebut, dari delapan pangkalan menjadi tiga, dengan tujuan akhir mempertahankan hanya satu pangkalan, di wilayah Hasakah.
"Yang dapat saya pastikan adalah kebijakan Suriah kita saat ini tidak akan mendekati kebijakan Suriah dalam 100 tahun terakhir karena tidak satu pun dari kebijakan ini yang berhasil," ujar Barrack.
Saat ini diperkirakan ada 2.000 tentara Amerika di Suriah, yang dikerahkan untuk mendukung perang melawan ISIS. Jumlah tersebut diperkirakan akan berkurang setengahnya.
Warga yang diwawancarai MEE melaporkan sejumlah kendaraan AS telah berangkat dari pangkalan militer Deir Ezzor dan Rmeilan, dilaporkan menuju Erbil, ibu kota Kurdistan Irak.
Baca juga: Warga Maroko Diminta Tidak Potong Hewan Kurban saat Iduladha, Ada Apa?
(sya)
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Infografis

Bina Siswa Nakal di Barak Militer, Maarif Institut: Berpotensi Merusak Sistem Pendidikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar