Dunia Internasional,Konflik Timur Tengah,
Operasi Janji Sejati 3 Diluncurkan, Iran Gempur Israel dengan Rudal dan Drone, Haifa Terbakar - Halaman all - TribunNews

TRIBUNNEWS.COM – Iran meluncurkan serangan besar-besaran ke wilayah Israel pada Kamis malam (13/6/2025).
Iran menamai operasi militer balasannya dengan nama “Janji Sejati 3”.
Serangan ini dilakukan oleh Pasukan Dirgantara Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) sebagai balasan atas serangan udara Israel sebelumnya ke Teheran.
Dalam unggahan di akun X (Twitter), Iran Military Watch menulis, "Operasi True Promise III telah resmi memasuki fase berikutnya."
Unggahan itu juga disertai foto sejumlah rudal yang melesat ke langit.
Dalam pernyataan resminya, IRGC menyebut serangan ini sebagai bagian dari gelombang ofensif massal gabungan, menggunakan rudal balistik dan pesawat tak berawak (drone).
Operasi tersebut diluncurkan dengan sandi militer “O Ali ibn Abi Talib (AS)”, bertepatan dengan malam perayaan Idul Ghadir.
Media pemerintah Iran, IRNA, menyebut serangan ini sebagai “respon tegas terhadap kejahatan terbaru rezim Zionis”.
"Saat Anda membaca ini, kami secara sistematis membongkar kapasitas rezim Zionis untuk melakukan genosida dan mengatur teror di Asia Barat dan di seluruh dunia," tulis Iran Military Watch di X.
Sumber-sumber di Israel, termasuk Channel 13, melaporkan bahwa beberapa rudal berhasil menembus sistem pertahanan udara Iron Dome.
Depot Minyak Disasar, Haifa Terbakar
Baca juga: Iran Rencanakan Operasi Janji Sejati 3, Peringatkan Israel dan AS
Salah satu rudal menghantam kompleks penyimpanan minyak di Kota Haifa menyebabkan ledakan hebat dan kebakaran besar.
Api terlihat membubung tinggi ke langit malam, disertai kepulan asap hitam dari kawasan industri tersebut.
Galilea Barat Rusak
Beberapa rudal lainnya dilaporkan mengenai wilayah Galilea Barat, mengakibatkan kerusakan bangunan dan korban luka.
Channel 13 menyebut sedikitnya lima orang terluka, satu di antaranya dalam kondisi kritis.
Pertahanan Udara Israel Kewalahan
Times of Israel juga mengonfirmasi bahwa pertahanan udara Israel kewalahan menghadapi serangan simultan dari rudal dan drone.
IRNA melaporkan bahwa serangan ini dilatarbelakangi oleh serangan udara Israel ke Teheran dan kota-kota lainnya, yang terjadi pada Jumat (13/6/2025) dini hari.
Dalam serangan Israel itu, sejumlah tokoh militer senior, ilmuwan strategis, dan warga sipil Iran dikabarkan tewas.
Iran menyebutnya sebagai aksi teroris terang-terangan dan bersumpah untuk membalas secara langsung.
Respons Khamenei
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dalam pesannya mengatakan bahwa rezim Zionis harus menerima hukuman berat.
"Tangan kuat angkatan bersenjata Republik Islam tidak akan tinggal diam, insya Allah,” tegasnya dikutip dari IRNA.
Netanyahu Rapat Darurat, Israel Utara Siaga Tinggi
Menanggapi serangan tersebut, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu segera menggelar rapat keamanan darurat bersama jajaran militer.
Pemerintah Israel menetapkan status siaga tinggi di Haifa, Galilea, dan seluruh wilayah utara.
Baca juga: Menlu Iran: Operasi Janji Sejati III Akan Datang pada Waktu yang Tepat dan Cara yang Tepat
Channel 12 Israel melaporkan bahwa sekolah-sekolah ditutup, kegiatan publik dibatalkan, dan warga diminta berlindung di ruang bawah tanah.
Militer Israel (IDF) belum mengumumkan rencana balasan.
Namun, IDF menyatakan tengah menilai kerusakan dan mempersiapkan langkah strategis berikutnya.
Sementara itu, berbagai negara dan organisasi internasional menyerukan penahanan diri agar konflik ini tidak meluas.
Reuters melaporkan bahwa PBB dan Uni Eropa mendesak kedua belah pihak menghindari eskalasi lebih lanjut.
IRGC sendiri memperingatkan bahwa gelombang serangan bisa berlanjut jika Israel tidak menghentikan agresinya.
Operasi Janji Sejati 3 menjadi babak baru dalam ketegangan berkepanjangan antara Iran dan Israel yang semakin sulit dikendalikan.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar