Dunia Internasional, Konflik Timur tengah
Operasi Ketiga Batu-batu Daud Disiarkan saat Pejuang Palestina Meningkatkan Serangan | Halaman Lengkap

Tentara Israel yang menyamar diledakkan oleh bom yang dipasang pejuang Palestina di Gaza. Foto/X
- Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Gerakan Perlawanan Palestina Hamas, merilis satu video yang dilaporkan mendokumentasikan operasi militer ‘Stones of David’ (Batu-batu Daud) ketiga yang menargetkan pasukan Israel di seluruh Jalur Gaza. Video pada Jumat (30/5/2025) tersebut menampilkan penembak jitu Qassam yang menargetkan tiga tentara Israel yang ditempatkan di dekat buldoser di lingkungan Sheja’iyya, Kota Gaza.
Seorang tentara terlihat jatuh setelah ditembak dengan senapan runduk Ghoul, yang juga ditampilkan dalam rekaman tersebut.
Video tersebut kemudian menunjukkan penyergapan di area yang sama, di mana para pejuang Al-Qassam dilaporkan memancing unit infanteri Israel ke dalam perangkap dan meledakkan dua alat peledak, yang mengakibatkan korban jiwa.
Ini mengikuti dua operasi ‘Stones of David’ sebelumnya: yang kedua, disiarkan pada hari Kamis, menargetkan pasukan dan kendaraan Israel di dekat Sekolah Al-Aqsa di Al-Qarara, timur Khan Yunis; dan yang pertama, ditayangkan pada hari Rabu, menunjukkan serangan terhadap pasukan Israel di Beit Lahia, di Jalur Gaza utara.
Sejak peluncuran serangan darat Israel pada tanggal 27 Oktober 2023, faksi-faksi perlawanan Palestina secara teratur menerbitkan rekaman operasi terhadap pasukan Israel.
Ini termasuk penyergapan, pertempuran langsung, dan serangan roket, yang dilaporkan telah menyebabkan banyak korban jiwa di pihak Israel dan menghancurkan atau merusak ratusan kendaraan militer.
Pakar militer Kolonel Hatem Karim Al-Falahi mengatakan kepada Al-Jazeera pada hari Jumat bahwa operasi perlawanan yang sedang berlangsung di sebelah timur Khan Yunis menegaskan para pejuang Palestina masih memiliki kemampuan menghadapi pasukan Israel, bahkan di dekat zona penyangga tempat tentara Israel telah bercokol selama berbulan-bulan.
Al-Falahi mencatat perlawanan terus bergantung pada infrastruktur militer yang berfungsi, meskipun terjadi kerusakan yang meluas di daerah-daerah seperti Khuza'a dan pengungsian warga sipil dari Khan Yunis timur.
Ia menjelaskan lebih lanjut bahwa Israel menerapkan tekanan di berbagai garis depan darat dalam upaya mengalahkan perlawanan, dengan operasi simultan di wilayah utara seperti Beit Lahia, Jabalia, dan Sheja'iyya, selain Khan Yunis di selatan.
Pada hari Kamis, Brigade Al-Qassam melakukan penyergapan kompleks di Al-Qarara, sebelah timur Khan Yunis, yang dilaporkan memancing pasukan Israel ke dalam terowongan yang dipasangi jebakan menggunakan taktik yang disebut sebagai "lolongan serigala."
Para pejuang kemudian meledakkan terowongan dan menyerang pasukan penyelamat dengan dua bom anti-personel, diikuti dengan pembongkaran tiga bangunan tempat pasukan Israel berlindung, berdasarkan pengawasan ketat terhadap pergerakan kendaraan Israel.
Juga pada hari Jumat, Brigade Al-Quds, sayap militer gerakan Jihad Islam, mengumumkan operasi baru, termasuk serangan gabungan dengan Brigade Al-Qassam.
Menurut pernyataan mereka, kedua kelompok tersebut menargetkan unit Israel yang telah maju ke area Rumah Sakit Eropa di Khan Yunis menggunakan rudal antipersonel dan menyerang pasukan tersebut dari jarak dekat.
Secara terpisah, Brigade Al-Quds melaporkan telah menargetkan satu rumah yang menampung sepuluh tentara Israel di Khan Yunis, dan menyatakan pasukan tersebut tewas atau terluka.
Kelompok tersebut mengatakan helikopter Israel terlihat mendarat di lokasi tersebut tak lama setelah serangan tersebut.
Dua hari sebelumnya, kelompok tersebut telah mengumumkan operasi serupa di area yang sama, dengan mengklaim telah membunuh atau melukai seluruh unit Israel yang berlindung di satu bangunan yang dipasangi jebakan.
Dalam pernyataan terpisah, Kepala Staf Militer Israel Eyal Zamir mengakui tantangan yang sedang berlangsung, menggambarkan perang tersebut sebagai "perang yang panjang dan memiliki banyak sisi," dan bersumpah "mengalahkan Brigade Khan Yunis secara meyakinkan, seperti yang kami lakukan di Rafah."
Baca juga: Kepala Kemanusiaan PBB: Kelaparan Penduduk Gaza karena Israel adalah Kejahatan Perang
(sya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar