Dunia Internasional,Konflik Timur Tengah,
Perang Mencekam! Israel Serang Situs Migas South Pars, Iran Gempur Kilang Minyak Haifa | Halaman Lengkap


Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Minggu, 15 Juni 2025 - 05:47 WIB
Militer Zionis Israel menyerang situs minyak dan gas di South Pars, Iran. Foto/Iran International
-
Perang Iran-Israelyang dimulai sejak Jumat telah membuat situasi di kedua negara mencekam. Militer Zionis pada Sabtu malam menyerang situs minyak dan gas (migas) di South Pars, sedangkan militer Teheran menyerang fasilitas minyak utama Israel di Haifa.
Kebakaran terjadi di Pelabuhan Kangan di provinsi Bushehr, Iran, menyusul gelombang serangan pesawat nirawak Israel yang menargetkan Fase 14 ladang minyak dan gas South Pars—yang dianggap sebagai salah satu situs gas terbesar di dunia.
"Fase 14 ladang gas South Pars menjadi sasaran serangan dari rezim Zionis," tulis kantor berita Fars.
Baca Juga: Ratusan Rudal Iran Porak-porandakan Israel, Tembus ke Tel Aviv
"Akibatnya, beberapa bagian dari fase ini terbakar, dan mobil pemadam kebakaran saat ini sedang berupaya memadamkan api," lanjut laporan tersebut.
Selain itu, jet-jet tempur Israel juga menyerang depot minyak di Teheran pada Minggu (15/6/2025) dini hari, menurut Kementerian Perminyakan Iran yang dikutip kantor berita negara Iran; IRNA.
Sebuah video yang beredar di media sosial tampaknya menunjukkan kebakaran besar di kilang minyak di Ibu Kota Iran.
Sementara itu, puluhan rudal Iran menghantam kilang minyak dan pelabuhan Haifa pada Sabtu malam. Menurut laporan Tasnim News, Haifa adalah target utama operasi militer Teheran.
Media Iran lainnya merilis rekaman video yang menunjukkan dampak langsung pada fasilitas pelabuhan dan infrastruktur minyak utama Israel tersebut.
Sebagai respons, otoritas Zionis Israel menginstruksikan penduduk di Israel utara dan tengah untuk pindah ke tempat perlindungan dan tetap di sana hingga pemberitahuan lebih lanjut. Sistem pertahanan udara juga diaktifkan, terlibat secara realtime mencegat proyektil yang masuk.
Media Israel melaporkan dua korban tewas dan 14 orang cedera, termasuk satu orang dalam kondisi kritis, akibat serangan tersebut. Laporan awal juga menunjukkan kemungkinan kebocoran bahan berbahaya di Pelabuhan Haifa. Belum ada rincian resmi yang muncul mengenai tingkat kerusakan sepenuhnya.
Aksi saling serang ini terjadi kurang dari 48 jam setelah pesawat tempur Israel menyerang fasilitas nuklir dan militer di dalam Iran, menewaskan komandan senior Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dan para ilmuwan nuklir terkemuka, serta menimbulkan kerusakan pada infrastruktur di Natanz dan Isfahan.
Times of Israel pada Hari Minggu melaporkan bahwa Iran pada Sabtu malam meluncurkan rentetan puluhan rudal balistik ke Israel, dengan satu rudal menghantam kota Tamra, sebelah timur Haifa, menewaskan tiga orang dan melukai sedikitnya tujuh orang lainnya.
Salvo rudal itu membuat sebagian besar penduduk Israel berlindung, dengan Komando Front Dalam Negeri mengirimkan peringatan lewat telepon tak lama setelah pukul 23.00 malam, tetapi sirene hanya diaktifkan di wilayah utara dan Haifa, karena pertahanan udara diaktifkan untuk mencegat serangan rudal yang datang.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk menyerang setiap target yang diperlukan untuk menghilangkan ancaman dari Iran.
Menyusul eskalasi tersebut, Oman telah mengumumkan pembatalan rencana perundingan nuklir Amerika Serikat (AS)-Iran.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump telah membahas krisis tersebut dalam panggilan telepon selama 50 menit, di mana mereka sepakat tentang kemungkinan memulai kembali perundingan mengenai program nuklir Iran. Demikian disampaikan ajudan kebijakan luar negeri Putin, Yuri Ushakov.
(mas)
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Infografis

Jurnalis Inggris: Pakistan Pemenang dalam Perang dengan India
0 Komentar