Skip to main content
728

Perwakilan Khamenei Desak Iran Cepat Serang Pangkalan AS dan Tutup Selat Hormuz | Sindonews

 Dunia Internasional,Konflik Timur Tengah

Perwakilan Khamenei Desak Iran Cepat Serang Pangkalan AS dan Tutup Selat Hormuz | Halaman Lengkap

logo-apps-sindo

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

Minggu, 22 Juni 2025 - 10:25 WIB

Perwakilan Khamenei...

Perwakilan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, Hossein Shariatmadari, desak militer Iran segera menyerang armada Angkatan Laut AS di Timur Tengah setelah Amerika serang 3 situs nuklir Iran. Foto/Iran International

TEHERAN 

- Perwakilan Pemimpin Tertinggi

 Iran 

Ayatollah Ali Khamenei, Hossein Shariatmadari, mendesak militer Iran segera menyerang armada Angkatan Laut

 Amerika Serikat 

(AS). Desakan ini sebagai respons setelah Amerika menyerang tiga situs nuklir Iran, Minggu (22/6/2025).

Shariatmadari juga mendesak Iran menutup Selat Hormuz secepat mungkin.

"Sekarang giliran kita untuk bertindak tanpa penundaan. Sebagai langkah pertama, kita harus meluncurkan serangan rudal terhadap armada Angkatan Laut AS di Bahrain dan secara bersamaan menutup Selat Hormuz untuk kapal-kapal Amerika, Inggris, Jerman, dan Prancis," katanya, yang dikutip surat kabar Kayhan.

Baca Juga: Breaking News: AS Resmi Serang Iran, Bombardir 3 Situs Nuklir

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump telah menyampaikan pidato di Gedung Putih sesaat setelah mengonfirmasi serangan terhadap tiga situs nuklir Iran. Tiga situs nuklir yang diserang adalah situs Natanz, Isfahan, dan Fordow.

Trump mengatakan serangan mendatang terhadap Iran akan jauh lebih besar jika tidak ada perdamaian yang disepakati.

"Tujuan kami adalah penghancuran kapasitas pengayaan nuklir Iran dan penghentian ancaman nuklir yang ditimbulkan oleh negara sponsor teror nomor satu di dunia," kata Trump dalam pidatonya.

"Malam ini, saya dapat melaporkan kepada dunia bahwa serangan itu merupakan keberhasilan militer yang spektakuler. Fasilitas pengayaan nuklir utama Iran telah sepenuhnya dan sepenuhnya dihancurkan."

"Iran, pengganggu Timur Tengah, sekarang harus berdamai. Jika tidak, serangan di masa mendatang akan jauh lebih besar dan lebih mudah," imbuh Trump.

"Jika perdamaian tidak segera terwujud, kami akan menyerang target-target lain itu dengan presisi, kecepatan, dan keterampilan, sebagian besar dari mereka dapat disingkirkan dalam hitungan menit," paparnya.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih dan memberi selamat kepada Perdana Menteri Bibi [Benjamin] Netanyahu. Kami bekerja sebagai tim yang mungkin belum pernah ada sebelumnya, dan kami telah berupaya keras untuk menghapus ancaman mengerikan ini terhadap Israel," lanjut Trump.

"Tuhan memberkati Timur Tengah. Tuhan memberkati Israel dan Tuhan memberkati Anda, Amerika. Terima kasih banyak."

Serangan AS menandai bergabungnya Washington dengan pasukan Israel dalam perang mengeroyok Iran.

Israel meluncurkan perang dengan nama sandi Operasi Rising Lion sejak Jumat, 13 Juni 2025, dengan dalih mencegah Iran memperoleh bom nuklir.

Teheran, yang secara konsisten menyatakan bahwa program nuklirnya bersifat damai, menyebut serangan itu sebagai tindakan perang dan menanggapinya dengan gelombang serangan rudal dan pesawat nirawak dengan nama sandi Operasi True Promise III.

Serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 430 warga Iran dan melukai lebih dari 3.500 warga sipil, menurut Kementerian Kesehatan Iran. Pejabat Israel telah melaporkan 25 kematian dan lebih dari 2.500 cedera.

(mas)

Iklan - Scroll untuk melanjutkan

Iklan - Scroll untuk melanjutkan

wa-channel

Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

Follow

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

Klik Disini 

untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

Infografis

Peralatan Militer dari...

Peralatan Militer dari Berbagai Pangkalan AS Dikirim ke Israel

Posting Komentar

0 Komentar

728