Rusia Balas Dendam, Drone dan Rudal Moskow Bombardir Ukraina | Sindonews - Opsiin

Informasi Pilihanku

powered by Surfing Waves
demo-image

Rusia Balas Dendam, Drone dan Rudal Moskow Bombardir Ukraina | Sindonews

Share This
Responsive Ads Here

 Dunia Internasional,Konflik Rusia Ukraina,

Rusia Balas Dendam, Drone dan Rudal Moskow Bombardir Ukraina | Halaman Lengkap

rusia-balas-dendam-drone-dan-rudal-moskow-bombardir-ukraina-zeg
alt-logo

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

Jum'at, 06 Juni 2025 - 11:46 WIB

Rusia Balas Dendam,...

Rusia luncurkan serangan drone dan rudal balasan ke Ukraina. Foto/X @ZelenskyyUa

KYIV 

- Militer

 Rusia 

telah meluncurkan serangan drone dan rudal balasan yang membombardir wilayah

 Ukraina 

padaKamis malam. Sebanyak lima orang dilaporkan tewas.

Ini terjadi setelah gelombang serangan drone Ukraina menghantam lima pangkalan udara Rusia pada hari Minggu, di mana Kyiv mengeklaim 41 pesawat termasuk pesawat pengebom nuklir rusak dan hancur.

Serangan balasan Moskow salah satunya menghantam kota Pryluky di Oblast Chernihiv menewaskan lima orang, termasuk istri, anak perempuan, dan cucu bayi seorang petugas pemadam kebakaran setempat, menurut pejabat Ukraina.

Baca Juga: Putin Ancam Balas Ukraina setelah 41 Pesawat Rusia Dibom, Perang Nuklir Dikhawatirkan Pecah

Menteri Dalam Negeri Ukraina Ihor Klymenko dan Presiden Volodymyr Zelensky mengonfirmasi bahwa drone-drone Rusia menghantam rumah petugas pemadam kebakaran tersebut saat dia merespons serangan.

“Penyelamat, bersama dengan tim pemadam kebakaran, berada di lokasi serangan musuh pada malam yang mengerikan ini,” kata Klymenko di saluran Telegramnya.

"Keluarganya tewas. Istrinya. Putrinya, seorang polisi patroli. Dan putranya yang berusia satu tahun," ujarnya.

Zelensky mengatakan pasukan Rusia telah menewaskan 632 anak sejak melancarkan invasi skala penuhnya. Serangan itu terjadi selama serangan udara yang lebih luas yang melibatkan 103 drone dan rudal balistik di beberapa wilayah, termasuk Donetsk, Kharkiv, Odesa, Sumy, Dnipropetrovsk, dan Kherson.

"Ini adalah serangan besar-besaran oleh teroris—teroris Rusia yang membunuh rakyat kami setiap malam," tulis Zelensky di Telegram, seperti dikutip AP,Jumat (6/6/2025).

Dalam panggilan telepon pada hari Rabu, Presiden Rusia Vladimir Putin memberi tahu Presiden Amerika Serikat Donald Trump bahwa dia "harus menanggapi" serangan pesawat nirawak terbaru Ukraina di lapangan udara Rusia.

Pejabat Kyiv mengatakan gelombang serangan drone yang diberi nama sandi "Operasi Jaring Laba-laba" pada hari Minggu menyebabkan kerugian miliaran dolar. Itu menandai salah satu penetrasi pesawat nirawak Ukraina terdalam ke wilayah Rusia hingga saat ini.

Ajudan Kremlin Yuri Ushakov mengatakan kepada media pemerintah Rusia bahwa Trump meyakinkan Putin bahwa AS tidak memiliki pengetahuan sebelumnya tentang serangan itu dan kedua pemimpin sepakat untuk menjaga komunikasi terbuka.

Trump menggambarkan panggilan itu sebagai "positif" tetapi memperingatkan itu tidak akan mengarah pada "perdamaian langsung".

Pejabat Ukraina menuduh Moskow menggunakan diplomasi untuk menunda konsekuensi, sementara analis mengatakan serangan rudal dan pesawat nirawak Rusia yang semakin intensif ini mungkin menandakan dimulainya pembalasan yang dijanjikan Putin.

Dalam serangan terpisah di Kharkiv, pasukan Rusia menyerang daerah permukiman di distrik Slobidskyi dengan pesawat nirawak dan rudal, melukai sedikitnya 19 orang, termasuk empat anak dan seorang wanita berusia 93 tahun. Pejabat setempat mengatakan serangan itu merusak tujuh gedung apartemen dan menghancurkan beberapa kendaraan.

"Rusia sengaja menyerang warga sipil. Rusia menargetkan rumah-rumah tempat anak-anak seharusnya tidur, bukan sekarat," kata Klymenko.

Wali Kota Kharkiv Ihor Terekhov melaporkan bahwa satu serangan pesawat nirawak menghantam lantai 17 sebuah apartemen bertingkat tinggi. Pesawat nirawak lainnya jatuh ke lantai pertama gedung di dekatnya, merusak beberapa bagian infrastruktur di sekitarnya.

Sebuah rudal Kh-35 Rusia menghantam lokasi sipil di kota itu sebelumnya malam tersebut, tetapi pejabat melaporkan tidak ada korban luka akibat serangan itu.

Para pejabat Ukraina mengutuk serangan tersebut dan menyerukan peningkatan tindakan internasional.

"Ini adalah kejahatan perang," kata Klymenko. "Dan akan ada tanggung jawab atas setiap nyawa yang terbunuh. Di medan perang. Di pengadilan internasional. Di halaman sejarah."

Zelensky mengulangi seruan untuk peningkatan sanksi dan tekanan internasional, dengan mengatakan Rusia "membunuh lagi" ketika tidak menghadapi konsekuensi global.

(mas)

Iklan - Scroll untuk melanjutkan

Iklan - Scroll untuk melanjutkan

wa-channel

Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

Follow

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

Klik Disini 

untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

Infografis

India Gunakan S-400...

India Gunakan S-400 Rusia dan Drone Israel untuk Lawan Pakistan

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opsi lain

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages