Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Berita Featured Mendikdasmen Pendidikan

    Breaking News! Mendikdasmen Wajibkan Guru Belajar Ilmu Perpustakaan, Ini Alasannya! - Radar Kediri

    3 min read

     

    Breaking News! Mendikdasmen Wajibkan Guru Belajar Ilmu Perpustakaan, Ini Alasannya! - Radar Kediri

    JP Radar Kediri – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menegaskan pentingnya peningkatan kompetensi guru yang diberi tugas tambahan sebagai pustakawan di sekolah.

    Pasalnya, banyak guru yang saat ini menjalankan tugas kepustakawanan tanpa latar belakang pendidikan formal sebagai pustakawan.

    Dalam peringatan Hari Pustakawan Nasional di Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Jakarta, Senin (7/7), Abdul Mu’ti mengatakan pihaknya akan menyiapkan pelatihan dasar kepustakawanan bagi para guru tersebut.

    "Selama ini memang banyak guru yang ditugaskan sebagai pustakawan karena keterbatasan sumber daya. Tapi tugas itu perlu dibarengi dengan pelatihan, setidaknya pelatihan dasar tentang ilmu kepustakawanan," jelasnya.

    Baca Juga: TOK! Aturan Baru! Beban Mengajar Guru Kini Lebih Fleksibel, Tak Harus 24 Jam Tatap Muka

    Kemendikdasmen Siap Gandeng Perpusnas dan IPI

    Guna merealisasikan pelatihan tersebut, Kemendikdasmen akan bekerja sama dengan Perpusnas dan Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI).

    Format pelatihan rencananya akan dibuat ringkas dan disesuaikan dengan peran guru yang tetap fokus pada kegiatan belajar mengajar.

    “Tidak harus sampai tingkat lanjut. Yang penting, mereka memahami dasar-dasar pustakawan agar bisa menjalankan tugasnya dengan baik di perpustakaan sekolah,” tambahnya.

    Baca Juga: Wow! Sekolah Swasta Bisa Dapat Guru ASN Gratis dari Pemerintah! Ini Syarat, Cara Daftar, dan Batas Waktunya

    Koleksi Buku Juga Akan Ditambah

    Tak hanya pelatihan, pemerintah juga berkomitmen memperkuat literasi sekolah dengan menambah koleksi buku.

    Menurut Abdul Mu’ti, perpustakaan sekolah seharusnya tak hanya diisi oleh buku pelajaran, tetapi juga buku non-teks yang dapat mengembangkan kreativitas dan literasi siswa.

    “Anak-anak perlu akses buku pengayaan, bukan hanya buku mata pelajaran. Ini penting untuk membentuk budaya membaca dan kreativitas sejak dini,” ujarnya.

    Baca Juga: Viral Guru Malaysia Marahi Muridnya Karena Tulis Jawaban Tugas Pakai Bahasa Indonesia, Salahkan Hal Ini!

    Pustakawan Wajib Melek Digital

    Di sisi lain, Kepala Perpustakaan Nasional E. Aminudin Aziz menyerukan perubahan peran pustakawan di era digital.

    Ia menegaskan bahwa pustakawan tidak cukup hanya sebagai penjaga buku, melainkan harus bertransformasi menjadi fasilitator informasi, kreator digital, dan agen perubahan sosial.

    “Di tengah gempuran teknologi, pustakawan harus berada di garis depan. Mereka harus mampu menciptakan inovasi, memanfaatkan teknologi, dan membangun ekosistem literasi yang adaptif dan berkelanjutan,” tegas Aminudin.

    Menurutnya, perpustakaan harus menjadi pusat belajar seumur hidup, tempat tumbuhnya kreativitas, inovasi, dan peradaban baru. Dan pustakawan adalah motor penggerak dari transformasi itu.

    Baca Juga: Pengumuman PPPK Guru Tahap 2 Paling Lambat 30 Juni! Ini Alasan Mengapa Hasilmu Belum Juga Muncul

    Upaya peningkatan kompetensi guru pustakawan dan transformasi peran pustakawan di era digital diharapkan mampu memperkuat fungsi perpustakaan sekolah sebagai pusat literasi dan inovasi.

    Dukungan pelatihan dan penambahan koleksi buku jadi langkah nyata untuk mewujudkan hal tersebut.

    Komentar
    Additional JS