Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Amerika Serikat China Featured Perang Dagang pinfo Tarif Impor

    Bukan Perang Dagang dengan China, Ini Alasan Amerika Tetapkan Tarif Impor Tinggi ke Beberapa Negara - Kompas

    4 min read

     

    Bukan Perang Dagang dengan China, Ini Alasan Amerika Tetapkan Tarif Impor Tinggi ke Beberapa Negara

    JAKARTA, KOMPAS.com - Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana menilai, langkah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menerapkan tarif impor tinggi bukan untuk untuk menyasar perang ekonomi dengan China.

    Menurutnya, mengembalikan investasi perusahaan ke Amerika Serikat, justru menjadi tujuan besar yang ingin dicapai Trump dengan kebijakan tersebut. Sehingga, diharapkan langkah ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan dibukanya lapangan kerja bagi rakyat Amerika.

    Baca juga: Tarif Trump 19 Persen, Menperin: Tingkatkan Daya Saing Produk Indonesia

    "Ini masalah lapangan pekerjaan Amerika. Harus kembali di Amerika. Jadi perusahaan-perusahaan itu dibalikkan ke Amerika," kata Hikmahanto dalam acara Obrolan Newsroom Kompas.com, Rabu (16/7/2025).

    Serangan Udara Israel Hantam Gedung di Sekitar Istana Kepresidenan Suriah, Targetkan Markas Kemhan

    Hal ini terbukti dari negosiasi yang diungkapkan Trump kepada Presiden RI Prabowo Subianto.

    Saat ini, Amerika menerapkan tarif impor untuk produk Indonesia sebesar 19 persen. Trump menawarkan tarif nol persen, asalkan Indonesia mau membangun pabrik di Amerika.

    "Kita (Indonesia) bisa dapat 0 persen, tapi dengan catatan. Kamu (Indonesia) atau perusahaan-perusahaan kamu harus membuka perusahaan di negara saya," tuturnya.

    Baca juga: Seskab Teddy: Prabowo 17 Menit Telepon Trump, Sangat Serius tetapi Hangat

    Sebab itu, Hikmahanto meyakini, gaya menekan Trump dengan tarif impor ini bukan hanya soal persaingan dengan China.

    Karena tarif itu diterapkan juga di berbagai negara di dunia yang tujuannya untuk mengembalikan kejayaan ekonomi Amerika.

    Presiden RI Prabowo Subianto menelepon Presiden RI Donald Trump terkait kebijakan tarif impor Amerika Serikat (AS).

    Lihat Foto

    "Jadi ini sebenarnya bukan persaingan dengan China. Tetapi sesungguhnya adalah to make America great again. Adalah bagaimana Trump bisa membuka banyak lapangan pekerjaan bagi rakyatnya," tandasnya.

    Diketahui, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, resmi menetapkan tarif impor terhadap produk asal Indonesia sebesar 19 persen.

    Baca juga: Para Anak Muda di AS Mulai Menyesal Pilih Trump

    Sebaliknya, barang-barang dari AS diklaim akan bebas bea masuk ketika memasuki pasar Indonesia.

    Kebijakan ini disampaikan langsung oleh Trump melalui unggahan di platform media sosial miliknya, Truth Social, pada Selasa (15/7/2025) waktu setempat.

    Baca juga: Trump Kenakan Tarif Impor 19 Persen ke RI, Bagaimana Prospek IHSG Jelang 1 Agustus?

    Dalam pernyataannya, Trump menyebut kesepakatan dagang terbaru ini sebagai pencapaian besar antara kedua negara. “Mereka (Indonesia) akan membayar 19 persen, dan kami (AS) tidak akan membayar apa pun,” ujar Trump, dikutip dari Reuters, Rabu (16/7/2025).

    Trump menyatakan bahwa perjanjian ini memungkinkan AS memiliki akses yang lebih luas ke pasar Indonesia.

    Baca juga: Tarif Trump 19 Persen, HIPMI: RI Harus Waspadai Strategi Dagang AS

    Bahkan, ia mengeklaim telah menjalin komunikasi langsung dengan Presiden Indonesia, meskipun tidak menyebutkan nama Prabowo Subianto secara eksplisit.

    “Kesepakatan hebat, untuk semua pihak, baru saja dibuat dengan Indonesia. Saya berhubungan langsung dengan Presiden mereka yang sangat dihormati. DETAILNYA AKAN SEGERA DIUMUMKAN!!!” tulis Trump dalam unggahannya.

    Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

    AS dan Eropa Ultimatum Iran soal Kesepakatan Nuklir

    Komentar
    Additional JS