Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Amerika Serikat China Dunia Internasional Featured

    China Bergerak Menguasai Tambang di Seluruh Dunia Lawan Sanksi AS, Tertinggi Sejak 2013 - Sindonews

    5 min read

     Dunia Internasional, 

    China Bergerak Menguasai Tambang di Seluruh Dunia Lawan Sanksi AS, Tertinggi Sejak 2013 | Halaman Lengkap

    logo-apps-sindo

    Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

    Selasa, 08 Juli 2025 - 08:00 WIB

    China Bergerak Menguasai...

    Perusahaan-perusahaan China membeli lebih banyak tambang di luar negeri daripada yang mereka lakukan dalam lebih dari satu dekade. Foto/Dok

    JAKARTA 

    - Perusahaan-

    perusahaan China 

    membeli lebih banyak

    tambang 

    di luar negeri daripada yang mereka lakukan dalam lebih dari satu dekade untuk mengamankan bahan baku penting karena negara-negara Barat membatasi investasi mereka. Dilaporkan Financial Times, pada tahun lalu tercatat ada 10 kesepakatan yang diteken dengan masing-masing bernilai lebih dari USD100 juta.

    Jumlah tersebut menjadi yang tertinggi sejak 2013, mengutip analisis data S&P dan Mergermarket. Beijing dilaporkan sedang berupaya mengamankan pasokan mineral penting, seiring perang dagang versus Barat yang semakin memanas.

    "Kenaikan jumlah kesepakatan tambang, sebagian mencerminkan upaya China untuk mendahului iklim geopolitik yang memburuk, yang membuatnya semakin tidak diinginkan sebagai investor di negara-negara penting seperti Kanada dan AS,” mengutip analis dan investor.

    Baca Juga: Putus Ketergantungan dengan China, AS Coba Bikin Magnet Tanah Jarang Sendiri

    Kesepakatan besar yang dilakukan China dilaporkan mencakup tambang emas di Kazakhstan, Ghana, dan Pantai Gading. Lalu ada tambang tembaga di Zambia, tambang tembaga-emas di Brasil, dan kepemilikan 50% dalam proyek tanah jarang di Tanzania.

    China adalah pemurni utama elemen tanah jarang, dimana bertanggung jawab atas 90% kapasitas pengolahan global, dan memiliki cadangan elemen kritis terbesar di dunia. Beijing telah menjadikan keamanan mineral sebagai prioritas strategis nasional.

    Apa yang dilakukan China seiring dengan meningkatnya permintaan global untuk lithium, kobalt, dan nikel, saat energi bersih dan manufaktur teknologi tinggi terus tumbuh. Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Pembatasan Ekspor Mineral Langka China Jadi Pukulan Telak buat AS

    Pemerintah Barat telah berusaha membatasi akses China terhadap mineral penting dan teknologi pemrosesan, dengan tujuan mengamankan rantai pasokan mereka sendiri dan mengurangi ketergantungan. AS dan sekutunya telah memblokir investasi China, memberlakukan pembatasan ekspor, dan meluncurkan kemitraan baru untuk mendapatkan mineral dari tempat lain.

    Presiden AS, Donald Trump telah menganggap akses mineral sebagai prioritas strategis, mengaitkannya dengan diplomasi dan penyelesaian konflik. Bulan lalu, Rwanda dan Republik Demokratik Kongo menandatangani kesepakatan perdamaian yang dimediasi oleh AS, yang menurut Trump mengamankan hak-hak Amerika atas kekayaan mineral Kongo.

    Pada bulan April, Washington juga menandatangani kesepakatan mineral dengan Ukraina, yang dianggap sebagai pembayaran sebagian untuk bantuan militer. Pada bulan Juni, Washington dan Beijing mencapai kesepakatan untuk melanjutkan ekspor bahan baku jarang.

    China sebelumnya memberlakukan pembatasan ekspor pada bahan-bahan ini sebagai pembalasan terhadap tarif AS, yang mengganggu rantai pasokan global.

    (akr)

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    wa-channel

    Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

    Follow

    Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

    Klik Disini 

    untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

    Infografis

    Geser Taylor Swift,...

    Geser Taylor Swift, Lucy Guo Jadi Wanita Terkaya Termuda di Dunia

    Komentar
    Additional JS