Gempa Rusia Berpotensi Tsunami di Gorontalo, Anak-anak Dijemput dari Sekolah, Warga Mengungsi ke Tempat Tinggi - Kompas
Lintas Peristiwa ,
Gempa Rusia Berpotensi Tsunami di Gorontalo, Anak-anak Dijemput dari Sekolah, Warga Mengungsi ke Tempat Tinggi
/data/photo/2023/09/12/64ffab7100dc4.jpg)
GORONTALO, KOMPAS.com - Sejumlah orang di pesisir selatan pantai Gorontalo sudah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi setelah mendapat peringatan waspada dari BMKG terkait terjadinya gempa Kamchatka Rusia, Rabu (30/7/2025).
Yohan Arbie warga Desa Bongo, Kecamatan Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo mengungsikan anggota keluarga ke Desa Buhudaa yang letaknya lebih tinggi.
"Kami fokus pada penyelamatan anak-anak dan perempuan, mereka kami antar ke rumah keluarga di Desa Buhudaa," kata Yohan Arbie, saat diwawancara, Rabu.
Kepanikan terlihat pada anak-anak dan wanita, mereka khawatir terjadi tsunami yang datang ke desa yang diprediksi BMKG akan datang nanti sore
Banding Vonis 4,5 Tahun, Tom Lembong Yakin Masih Ada Penegak Hukum yang Adil
Yohan mengaku ia tidak akan mengungsi, ia akan tetap di rumahnya yang berdekatan dengan pantai untuk berjaga-jaga.
Kekhawatiran ini juga dirasakan Shepti salah seorang warga Leato Utara, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo, ia mencari-cari informasi tempat pengungsian yang aman untuk ia dan ibunya.
"Kami berusaha menghubungi teman-teman untuk mendapatkan lokasi pengungsian yang aman," ujar Shepti.
Leato Utara adalah kelurahan yang berada di pesisir Kota Gorontalo. Sepanjang wilayahnya di sisi barat merupakan pantai landai. Kondisi ini membuat warganya merasa was-was terjadi tsunami.
Orangtua Khawatir, Anak-anak Dijemput dari Sekolah
Kekhawatiran juga dialami oleh orang tua yang anaknya berada di sekolah. Mustamin warga Kota Gorontalo harus menjemput anaknya lebih awal di sekolah karena pihak sekolah memulangkan siswanya lebih awal.
"Saya harus menjemput anak, sekolah memulangkan lebih cepat," ujar Mustamin.
Baca juga: Gempa Rusia Picu Potensi Tsunami, Kota Gorontalo Siaga

Lihat Foto
Kekhawatiran ini juga di alami warga Bone Bolango yang berada di pesisir selatan. Mereka mencari tempat yang tinggi untuk ditinggali sementara.
Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bone Bolango Yoan Achril Babyonggo bahkan membentuk dua tim yang diturunkan untuk mengedukasi warga yang panik.
"Dua Tim BPBD sudah diturunkan menuju pesisir, untuk mengedukasi, menginformasikan serta untuk menjaga suasana agar tetap kondusif," kata Achril Babyonggo.
Bahkan Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail meminta aparat pemerintah kelurahan, desa, Koramil, Polsek, dan kecamatan, untuk senantiasa berada di tengah-tengah masyarakat untuk memantau potensi tsunami.
Baca juga: Dampak Gempa Rusia, Pemprov Malut Keluarkan Surat Edaran Kosongkan Desa-desa Pesisir
Gusnar Ismail juga menginstruksikan seluruh aparat membantu masyarakat apabila diperlukan.
“Kami akan terus memantau perkembangannya menit per menit dan akan terus berkomunikasi dengan BMKG. Kami sudah menyiapkan Posko di kantor Gubernur untuk memantau setiap perkembangan. Kita doakan semoga bencana ini tidak terjadi dan seluruh masyarakat selalu dalam lindungan Allah SWT,” pungkas Gusnar.
Tsunami Diperkirakan Tiba Pukul 16:39 Wita
Sementara itu, Kepala Stasiun Geofisika Kelas II Gorontalo Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Andri Wijaya Bidang menjelaskan, berdasarkan pemodelan komputasi prediksi tsunami yang dilakukan oleh BMKG saat ini wilayah Gorontalo termasuk dalam wilayah dengan status Waspada.
Dalam pemodelan ini diprediksi ketinggian gelombang tsunami di bawah 0,5 meter.
“Untuk daerah yang terdampak berdasarkan pemodelan yaitu Kota Gorontalo,” ujar Andri.
Mengantisipasi potensi datangnya tsunami ini Andri mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang, tidak panik dan termakan berita hoaks. Ia meminta warga untuk memutahirkan informasi dari info BMKG.
Berdasarkan perkiraan pemodelan potensi tsunami ini akan sampai di Kota Gorontalo pada pukul 16.39 Wita.
Sebelumnya diberitakan bahwa di timur Kamchatka, Rusia terjadi gempa tektonik berkekuatan magnitudo M 8,7 dengan episenter pada koordinat 52,51 derajat lintang utara 160,26 derajat bujur timur pada kedalaman 18 km.
Gempa bumi ini merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng pada Palung Kurile-Kamchatka (Kurile-Kamchatka Trench). Gempa ini memiliki mekanisme naik (thrust fault).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Inggris Akan Akui Palestina, Trump: Kita Tak Pernah Mendiskusikannya