Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Beras Beras Subsidi Berita Featured

    Hati-Hati, Beras Subsidi Dioplos Jadi Produk Premium Beredar di Minimarket - merdeka

    7 min read

     

    Hati-Hati, Beras Subsidi Dioplos Jadi Produk Premium Beredar di Minimarket - Merdeka

    Amran menyebut bukti-bukti terkait praktik pengoplosan ini telah diserahkan kepada pihak kepolisian dan kejaksaan untuk ditindaklanjuti.

    Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menyebut bahwa ada beras oplosan yang dikemas ulang sebagai produk premium telah beredar di beberapa minimarket terkenal. Hal itu terungkap setelah tim terkait melakukan pengambilan sampel dari berbagai tingkatan distribusi, termasuk dari beberapa minimarket dan supermarket.

    "Iya, beredar. Supermarket beredar. Itu kami ambil sampel dari sana semua," kata Amran kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, dikutip dari Antara, Rabu (2/7).

    Namun, saat ini pihaknya mengaku telah melihat pihak minimarket yang secara tiba-tiba menarik produk beras oplosan tersebut dari peredaran setelah Amran membongkar kasus tersebut. Diharapkan langkah ini akan berdampak positif bagi konsumen.

    Meski demikian, Amran menyebut bukti-bukti terkait praktik pengoplosan ini telah diserahkan kepada pihak kepolisian dan kejaksaan untuk ditindaklanjuti.

    Terkait sanksi, Amran meminta agar penindakan hukum difokuskan pada produsen besar yang melakukan kecurangan, bukan kepada pedagang kecil.

    "Jangan korbankan pedagang kecil. Tapi ke produsennya yang besar-besar. Janganlah yang penjual eceran," kata dia.

    Modus Pengoplosan

    Dia menjelaskan bahwa pedagang eceran seringkali hanya menerima dan menjual barang tanpa mengetahui apakah produk tersebut sesuai standar atau tidak. Amran mengaku geram dengan pihak-pihak yang mempermainkan harga beras. Meskipun stok beras melimpah, harga di pasaran justru naik akibat praktik kotor ini.

    Dia mengatakan bahwa beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) bersubsidi ikut dioplos menjadi beras premium.

    Modusnya, 80 persen beras SPHP diambil dan dicampur untuk dijadikan beras premium, sementara 20 persen sisanya dijual sesuai ketentuan di kios-kios.

    Amran memperkirakan kerugian akibat pengoplosan beras SPHP ini mencapai Rp10 triliun dalam lima tahun terakhir, atau sekitar Rp2 triliun per tahun. Ia menyebutkan ada 212 produsen merek bebas yang terlibat dalam kecurangan ini, dan mereka telah mulai dipanggil oleh Satgas Pangan Polri.

    Artikel ini ditulis oleh
    I
    Reporter
    • Idris Rusadi Putra
    Komisi IV: Praktik Pengoplosan Beras Cederai Semangat Swasembada Pangan Presiden Prabowo

    Praktik pengoplosan beras juga berpotensi masuk dalam ranah korupsi dan manipulasi tata niaga pangan.

    Tipu Daya Pedagang di Depok, Oplos Beras Raskin dan Menir Jadi Kemasan Premium Harga Tinggi

    Sudah setahun belakangan dia mengoplos beras menir dengan beras Bulog kemudian dikemas dalam kemasan premium.

    Hati-hati, Anggota Polisi Diturunkan Bakal Tindak Pengoplos Beras

    Pengoplos beras akan dikenakan sanksi pidana Undang-Undang Perlindungan Konsumen.

    Dukung Pemerintah Tindak Praktik Kecurangan Beras, DPR: Harus Diberi Sanksi

    Panggah mendukung pemerintah untuk bertindak tegas terkait temuan Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Satgas Pangan Polri, Kejaksaan dan Bapanas.

    Praktik Culas, Beras Subsidi SPHP Dioplos Jadi Beras Premium dan Negara Rugi Rp2 Triliun per Tahun

    Modus itu dilakukan dengan mengambil 80 persen beras SPHP bersubsidi dan mengoplosnya menjadi beras premium.

    Mentan Ungkap Beras Oplosan Berlabel Premium Beredar di Minimarket Terkenal

    Amran menyebut bukti-bukti terkait praktik pengoplosan ini telah diserahkan kepada pihak kepolisian dan kejaksaan untuk ditindaklanjuti.

    VIDEO: Mentan Amran Emosi Bongkar Beras Oplosan, Negara Rugi Rp2 Triliun

    Mentan Amran menemukan ada 80 persen beras sudah dioplos antara beras subsidi dengan beras premium.

    Perwira Polisi Ini Nyamar Berpakaian Preman Masuk ke Gudang Beras Oplosan di Serang

    Pihaknya sempat kesulitan untuk masuk kedalam gudang beras yang telah diindikasi melakukan kecurangan.

    Komentar
    Additional JS