India Menjauh dari BRICS, Amankan Kesepakatan Dagang dengan AS | Sindonews
Dunia internasional,
India Menjauh dari BRICS, Amankan Kesepakatan Dagang dengan AS | Halaman Lengkap

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Jum'at, 11 Juli 2025 - 15:33 WIB
India mengambil langkah strategis dengan memperkuat kerja sama dagang dengan Amerika Serikat (AS) menjauhkan diri dari ambisi BRICS. FOTO/Shutterstock
- India mengambil langkah strategis dengan memperkuat kerja sama dagang dengan Amerika Serikat (AS), sekaligus menjauhkan diri dari ambisi BRICS untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS. Langkah ini diambil sebagai respons atas ancaman tarif impor dari Presiden AS Donald Trump dengan tegas memperingatkan negara-negara yang berupaya meninggalkan greenback.
Menurut laporan Bloomberg, pemerintah India secara resmi menyatakan tidak berniat melemahkan dolar AS dalam transaksi perdagangan global. Pernyataan ini disampaikan untuk mencegah Trump memberlakukan bea masuk tambahan terhadap produk ekspor India.
Baca Juga: Indonesia Tak Takut Ancaman Tarif Trump pada Semua Anggota BRICS
Sebagai anggota BRICS sejak 2009, India tampak berhati-hati dalam menyikapi wacana dedolarisasi yang digaungkan beberapa anggota kelompok tersebut. Pejabat New Delhi dilaporkan telah berkoordinasi dengan otoritas AS untuk memastikan kebijakan nilai tukar India tidak dianggap sebagai ancaman bagi greenback.
Ancaman Trump terhadap negara-negara yang menjauhi dolar AS bukan retorika. Pada Rabu (9/7), Brasil menjadi sasaran kebijakan proteksionis Trump dengan dikenakan tarif impor sebesar 50%. Langkah ini diambil hanya dua hari setelah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025, di mana Brasil dan India menjadi sorotan utama.
Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva mengecam keras kebijakan Trump, menegaskan bahwa negaranya tidak akan menerima tekanan. Namun, India memilih pendekatan berbeda dengan tetap menjaga hubungan baik dengan AS.
Mantan diplomat India di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Mohan Kumar, menegaskan, Trump tidak senang dengan beberapa anggota BRICS termasuk India, yang sempat membahas mata uang alternatif. Namun, India secara konsisten membedakan antara perdagangan lokal dan dedolarisasi penuh.
Pemerintah India disebut telah mengajukan proposal terbaik dalam negosiasi perdagangan dengan AS. Kini, keputusan ada di tangan pemerintahan Trump untuk merespons langkah New Delhi tersebut.
Baca Juga: Iran Desak Bank Pembangunan BRICS Lebih Mudah Menerima Anggota Baru
Di sisi lain, Wakil Presiden AS JD Vance memberikan apresiasi terhadap pertumbuhan ekonomi India. Dalam sebuah pernyataan, Vance menyebut India sebagai mitra strategis AS dan menegaskan bahwa kerja sama kedua negara akan menentukan arah ekonomi global abad ke-21.
Langkah India ini memperlihatkan pergeseran strategi geopolitik New Delhi. Alih-alih bersekutu dengan BRICS dalam isu dedolarisasi, India justru memprioritaskan stabilitas perdagangan dengan AS.
(nng)
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Infografis

Balas Serangan AS, Parlemen Iran Setuju Tutup Selat Hormuz