Jet Tempur Incaran Indonesia F-15 EX Menang Besar di Era Trump Bahkan AS Sampai Kesampingkan F-35 untuk Alasan Ini - Zona Jakarta
Jet Tempur Incaran Indonesia F-15 EX Menang Besar di Era Trump Bahkan AS Sampai Kesampingkan F-35 untuk Alasan Ini - Zona Jakarta

ZONAJAKARTA.com - Departemen Pertahanan AS baru-baru ini membagikan proposal anggaran 2026 kepada publik.
Alhasil memungkinkan semua orang melihat prioritas pertahanan pemerintahan Trump.
Salah satu pemenang terbesar adalah F-15 EX, yang akan menerima peningkatan pendanaan signifikan.
Program ini, yang telah mengalami fluktuasi drastis dalam ukuran armada yang direncanakan, akan bertambah dari 98 pesawat menjadi 129.
Anggaran yang diusulkan untuk tahun 2026 mengalokasikan sekitar USD 3 miliar dalam pendanaan untuk varian terbaru dari F-15 yang ikonik.
Hal itu dilaporkan oleh laman National Security Journal dalam artikel berjudul "The F-15 EX Fighter Test" terbitan 28 Juni 2025.
Jet-jet ini dimaksudkan untuk menggantikan varian lama sekaligus menghentikan A-10 Warthog yang sudah tidak digunakan lagi.
F-15 EX baru dijadwalkan bertugas di Portland, Fresno, New Orleans, dan dua skuadron di Pangkalan Udara Kadena di Okinawa, Jepang.
Baca Juga:
Sedangkan sisanya akan digunakan untuk unit Garda Nasional Udara atau untuk tujuan pelatihan.
F-15 EX telah melalui banyak kontroversi dengan para kritikus yang menyoroti biaya tinggi dan rangka pesawat tempur yang sudah tua.
Selain itu, beberapa pihak berpendapat bahwa berinvestasi dalam jet tempur generasi keempat yang baru merupakan langkah mundur di era yang semakin didominasi oleh sistem siluman dan tak berawak.
Namun, berdasarkan usulan anggaran, pemerintahan saat ini melihat cukup nilai pada F-15 EX untuk berinvestasi lebih lanjut.
Asal usul F-15 EX dapat ditelusuri kembali ke awal tahun 2010-an, ketika Departemen Pertahanan AS mulai mengevaluasi berbagai opsi untuk memodernisasi armada tempur taktisnya.

Model F-15C/D, meskipun masih efektif, sudah mendekati akhir masa pakai operasionalnya.
Daripada hanya mengandalkan F-35 untuk mengisi kekosongan, Angkatan Udara AS mencari solusi pelengkap yang dapat diterjunkan dengan cepat dan hemat biaya.
Boeing mengusulkan F-15 EX, versi yang ditingkatkan secara signifikan dari F-15QA yang dikembangkan untuk Qatar, yang menggabungkan avionik canggih, sistem persenjataan, dan peningkatan struktural.
F-15 EX mempertahankan konfigurasi mesin ganda dan ekor ganda klasik dari pendahulunya, tetapi memiliki rangka pesawat yang diperkuat secara signifikan yang dinilai mampu terbang selama 20.000 jam.
Pesawat tersebut didukung oleh dua mesin Pratt & Whitney F110-GE-129, yang memberikan daya dorong luar biasa dan memungkinkan pesawat mencapai kecepatan hingga Mach 2,5 atau lebih.
Hal ini menjadikan F-15 EX salah satu jet tempur tercepat di inventaris AS, yang mampu memberikan respons cepat dan misi jarak jauh.
Salah satu kemajuan paling menonjol pada F-15 EX adalah perangkat avioniknya.
Pesawat itu dilengkapi dengan sistem fly-by-wire digital, yang menggantikan kontrol penerbangan mekanis lama dan memungkinkan penanganan yang lebih presisi serta mengurangi beban kerja pilot.
Baca Juga:
Kokpit dilengkapi dengan layar area yang besar, komputer misi modern, dan arsitektur sistem misi terbuka.
Arsitektur terbuka tersebut sangat penting karena memungkinkan integrasi cepat teknologi dan senjata baru, memastikan F-15 EX dapat berkembang untuk menghadapi ancaman masa depan.
Sistem radar dan sensor pada F-15 EX juga canggih, seperti yang dilaporkan laman Air & Space Forces Magazine dalam artikel berjudul "Joining Up on the F-15EX" terbitan 1 November 2020.
Pesawat ini dilengkapi dengan radar AESA (active electronically scanned array) AN/APG-82(V)1, yang memberikan kemampuan deteksi, pelacakan, dan penargetan yang unggul.
Selain itu, G-15 EX dilengkapi dengan Eagle Passive/Active Warning and Survivability System (EPAWSS), rangkaian peperangan elektronik komprehensif yang meningkatkan kemampuan bertahan hidup di lingkungan yang diperebutkan dengan mendeteksi dan melawan ancaman radar dan rudal musuh.
Dalam hal daya tembak, F-15 EX tak tertandingi di antara jet tempur AS.

Jet tempur ini dapat membawa amunisi hingga 29.500 pon, kapasitas muatan terbesar dari semua jet tempur di gudang persenjataan AS.
Itu termasuk berbagai macam senjata udara-ke-udara dan udara-ke-darat, seperti rudal AIM-120 AMRAAM dan AIM-9X Sidewinder, Joint Direct Attack Munitions (JDAM), Small Diameter Bombs (SDB), dan AGM-158 Joint Air-to-Surface Standoff Missiles (JASSM).
F-15 EX juga mendukung rudal antiradiasi seperti AGM-88 HARM, yang membuatnya efektif melawan pertahanan udara musuh.
Dengan 12 hardpoint eksternal dan tangki bahan bakar konformal, F-15 EX dapat melakukan misi jarak jauh tanpa mengorbankan daya tembak atau daya tahan.
Integrasi operasional F-15 EX telah berjalan dengan lancar.
Wing Tempur ke-173 di Kingsley Field di Oregon ditetapkan sebagai unit pelatihan formal pertama untuk F-15 EX, dengan pengiriman pesawat awal dimulai pada tahun 2024.
Boeing telah memenuhi kontrak untuk beberapa lot produksi, dengan rencana untuk memproduksi dua pesawat per bulan pada tahun 2026.
Baca Juga:
Kompatibilitas pesawat dengan infrastruktur F-15 yang ada, termasuk fasilitas perawatan, program pelatihan pilot, dan sistem logistik, telah memungkinkan transisi yang lancar dan mengurangi biaya keseluruhan.
Secara strategis, F-15 EX memiliki peran unik dalam Angkatan Udara AS.
Meskipun tidak memiliki kemampuan siluman seperti jet tempur generasi kelima seperti F-35 dan F-22, pesawat ini menawarkan kekuatan pelengkap yang membuatnya sangat berharga dalam profil misi tertentu.
Kecepatannya yang tinggi, jangkauannya yang jauh, dan kapasitas muatannya yang besar membuatnya ideal untuk pertahanan dalam negeri, penegakan zona larangan terbang, dan pengiriman rudal jarak jauh.
Dalam skenario di mana siluman bukan menjadi perhatian utama, F-15 EX dapat memberikan daya tembak yang luar biasa dan mempertahankan superioritas udara dengan mudah.
Tak heran bila keputusan untuk membeli lebih banyak F-15 EX muncul ketika Pentagon secara bersamaan memangkas pesanan F-35-nya.
Terlebih potensi ekspor F-15 EX juga signifikan.

Beberapa negara telah menyatakan minatnya pada F-15 EX, termasuk Indonesia, yang sedang mengevaluasinya bersama platform pesawat tempur canggih lainnya.
Kombinasi desain yang telah terbukti, peningkatan modern, dan interoperabilitas dengan pasukan AS menjadikan F-15 EX sebagai pilihan yang menarik.
Terutama bagi negara-negara yang mencari jet tempur multiperan yang kuat tanpa biaya tinggi dan tuntutan logistik pesawat siluman.
***