Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Lintas Peristiwa pinfo Polresta Malang Kota Sound Horeg

    Karnaval Ricuh hingga Terjadi Pemukulan, Polresta Malang Kota: Sound Horeg Dilarang Keras - Kompas

    4 min read

     Lintas Peristiwa,

    Karnaval Ricuh hingga Terjadi Pemukulan, Polresta Malang Kota: Sound Horeg Dilarang Keras

    MALANG, KOMPAS.com - Sebuah karnaval yang seharusnya menjadi ajang hiburan warga di Mulyorejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur pada Minggu (13/7/2025), diwarnai dengan kericuhan.

    Pemicu utamanya adalah penggunaan pengeras suara berdaya ekstrem atau yang populer disebut sound horeg, yang memancing keberatan dari sebagian warga.

    Insiden bermula ketika salah satu peserta karnaval melintas dengan kendaraan yang dilengkapi sound horeg.

    Volume suara yang dinilai melampaui batas kewajaran tersebut secara langsung mengganggu kenyamanan warga sekitar.

    Hasil Akhir Timnas U23 Indonesia Vs Brunei: Garuda Muda Pesta Gol 8-0

    Baca juga: Usai Keluarkan Fatwa Haram, MUI Jatim Desak Pemerintah Terbitkan Aturan Tegas

    Protes warga dengan cepat memanas menjadi adu argumen hingga berujung pada perkelahian fisik.

    Situasi dapat diredam setelah sejumlah pihak melerai kedua kubu yang berseteru.

    Menanggapi insiden ini, pihak kepolisian bergerak cepat.

    Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polresta Malang Kota, Kompol Wiwin Rusli, mengonfirmasi bahwa kasus tersebut telah ditangani secara serius.

    "Kami sudah menindaklanjuti. Kedua belah pihak yang terlibat telah dipanggil untuk menjalani mediasi di Polsek Sukun," kata Kompol Wiwin pada Senin (14/7/2025).

    Baca juga: Bupati Lumajang: Pengguna Sound Horeg Jangan Sampai Mengganggu Lingkungan

    Lebih lanjut, Kompol Wiwin menegaskan sikap kepolisian yang secara resmi melarang penggunaan sound horeg dalam kegiatan apa pun di wilayah Kota Malang.

    Larangan ini didasarkan pada dampak negatif yang nyata, mulai dari gangguan ketertiban umum hingga potensi bahaya bagi kesehatan pendengaran.

    "Kami tegaskan, sound horeg dilarang di wilayah Kota Malang karena dampak destruktifnya," ujarnya.

    Baca juga: Sebut Perputaran Uang Karnaval Sound Horeg Bisa Capai Miliaran, Pengusaha Sound System Minta MUI Perhatikan Sisi Positifnya

    Sebagai langkah preventif, kepolisian akan menerapkan aturan yang lebih ketat untuk setiap penyelenggaraan acara yang berpotensi menarik massa besar.

    "Setiap kegiatan yang melibatkan banyak orang wajib melalui rapat koordinasi terlebih dahulu. Dalam rapat itu, akan ditekankan tata tertib dan sanksi tegas yang wajib dipatuhi oleh panitia maupun peserta," katanya.

    Persoalan sound horeg ini juga mendapat sorotan tajam dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Malang.

    Baca juga: Ketua Komisi I DPRD Pasuruan: Sound Horeg Haramnya di Mana? Harus Dipertegas, Jangan Justru Merugikan

    Ketua MUI Kota Malang, KH Isroqunnajah, mengatakan keprihatinannya dan menegaskan kembali status haram penggunaan sound horeg yang berlebihan.

    "Hukumnya haram, sesuai dengan fatwa yang telah dikeluarkan oleh MUI Jawa Timur. Ini karena dampak mudarat atau keburukannya jauh lebih besar daripada manfaatnya," kata Gus Is, sapaan akrabnya.

    Menurutnya, mudarat yang ditimbulkan sangat beragam, antara lain yakni mengganggu masyarakat yang merusak ketenangan dan kenyamanan lingkungan.

    Kemudian, membahayakan kesehatan dengan getaran dan intensitas suara yang ekstrem berisiko merusak gendang telinga dan organ vital lainnya.

    Baca juga: Soal Fatwa Haram Sound Horeg, Emil Dardak: Harus Tetap Dicari Jalan Tengah

    Selain itu, juga menimbulkan kerusakan dengan getaran suara dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan, seperti retaknya dinding atau pecahnya kaca.

    Gus Is menyarankan agar hobi dalam bidang tata suara dapat disalurkan ke aktivitas yang lebih positif dan konstruktif, tanpa harus merugikan kepentingan umum.

    "Ini adalah bentuk penyaluran hobi, yang semestinya bisa diwujudkan dalam format lain yang lebih bermanfaat dan tidak menimbulkan konflik," ujar dia.

    Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

    Serangan Israel Tewaskan Anak-anak Gaza Saat Antre Air Bersih

    Komentar
    Additional JS