Pendaki Wanita Asal Belanda Jatuh di Gunung Rinjani - Liputan 6
Lintas Peristiwa,
Pendaki Wanita Asal Belanda Jatuh di Gunung Rinjani
Sarah dilaporkan terjatuh di jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak, Gunung Rinjani pada Kamis (17/7/2025).
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5262343/original/006747100_1750741783-rinjani_11.jpg)
Advertisement
Liputan6.com, Jakarta Lagi, seorang pendaki mengalami kecelakaan di Gunung Rinjani. Setelah sehari sebelumnya pendaki asal Swiss dilaporkan jatuh, kali ini kecelakaan menimpa pendaki perempuan asal Belanda yang tinggal di Denmark, Sarah Tamar van Hulten.
Pendaki wanita itu dilaporkan terjatuh di jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak, Gunung Rinjani pada Kamis (17/7/2025).
"Laporan kami terima tadi siang dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR)," kata Kepala Kantor SAR Mataram Muhamad Hariyadi di Mataram, dilansir Antara.
Advertisement
Hariyadi mengatakan, begitu mendapatkan laporan ada pendaki jatuh di Gunung Rinjani, kantor SAR Mataram langsung mengerahkan personel.
"Tim rescue dari pos SAR Kayangan segera diberangkatkan. Tim ini menggunakan truk personel dan membawa peralatan mountaineering, komunikasi, medis, dan pendukung lainnya," ujar Hariyadi.
Mengingat lokasi dan kondisi medan yang sulit, Hariyadi tidak membuang waktu untuk berkoordinasi dengan pihak terkait.
"Koordinasi dilakukan dengan SGi Air Bali dan Kepala Kantor SAR Denpasar untuk pengerahan helikopter guna mempercepat proses evakuasi," katanya.
Upaya penyelamatan dari udara segera direalisasikan. Helikopter SGi Air Bali dilaporkan telah take off dari Bali menuju lokasi kejadian di Gunung Rinjani pada pukul 15:45 WITA.
Seluruh tim SAR Mataram dan pihak terkait saat ini berupaya maksimal untuk mengevakuasi korban dengan selamat. Perkembangan lebih lanjut mengenai operasi ini akan terus disampaikan.
Diketahui, korban terdaftar mendaki Rinjani melalui Jalur Sembalun pada 16 Juli 2025 dan turun ke Danau Segara Anak tanggal 17 Juli 2025. Korban melaporkan mengalami kecelakaan/terjatuh di jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak dan meminta bantuan evakuasi.
Pendaki Swiss yang Terjatuh di Gunung Rinjani Selamat, Dievakuasi Pakai Helikopter
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5285205/original/050873300_1752659823-rinjani_1.jpg)
Pendaki asal Swiss, Benedikt Emmenegger yang mengalami kecelakaan di Gunung Rinjani, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, akhirnya berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat melalui jalur udara menggunakan helikopter.
Tim SAR gabungan berkoordinasi dengan pihak Bali Air untuk mengerahkan helikopter dalam upaya penyelamatan.
Kepala Kantor SAR Mataram, Muhamad Hariyadi, selaku SAR Mission Coordinator (SMC) menjelaskan, helikopter Bali Air yang diterbangkan dari Bali berhasil mendarat pada pukul 16.44 Wita di sekitar jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak, dekat dengan lokasi korban berada.
"Emmenegger diterbangkan menuju Rumah Sakit BIMC Kuta, Denpasar-Bali untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut," kata Hariyadi di Mataram dilansir Antara.
Hariyadi mengatakan, helikopter yang membawa korban didampingi anaknya dan seorang dokter asal Spanyol tiba di helly pad Bali Air pada pukul 17.30 WITA. Selanjutnya korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit BIMC.
Berdasarkan keterangan dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), korban memulai pendakian pada Selasa (15/7/2025), melalui jalur Sembalun. Laporan kecelakaan diterima BTNGR pada Rabu (16/7/2025), sekitar pukul 11.25 Wita dari guide dan porter yang mendampingi pendaki asal Swiss itu.
Lokasi kejadian diperkirakan sekitar 25 menit sebelum Jembatan Besi menuju Danau Segara Anak. Informasi ini kemudian segera diteruskan ke Kantor SAR Mataram.
"Tim rescue dari Kantor SAR Mataram dan Pos SAR Kayangan segera dikerahkan untuk melaksanakan evakuasi," ucap Hariyadi.
Mereka dilengkapi dengan berbagai perlengkapan seperti peralatan mountaineering, komunikasi, medis, evakuasi, kendaraan operasional, dan pendukung lainnya.
Advertisement
Evakuasi Melibatkan Berbagai Unsur
Operasi penyelamatan yang kompleks ini melibatkan koordinasi lintas instansi dan berbagai unsur, termasuk Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), TNI, Polri, BPBD, Bali Air, Unit SAR Lombok Timur, EMHC, Rinjani Squad, Damkar, Relawan Rinjani, porter, guide, dan unsur terkait lainnya.
Sinergi tim gabungan ini menjadi kunci keberhasilan evakuasi korban dari medan yang sulit di Gunung Rinjani.
"Sesuai SOP, koordinasi dan respons cepat, target selamat dengan evakuasi medis udara (EMU) ke Rumah Sakit BIMC, serta dengan support dari kantor SAR Denpasar," kata Hariyadi.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5268886/original/056296400_1751287882-Infografis_HEADLINE_cms_1.jpg)