Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Diplomat Kemlu Arya Daru Featured Kasus

    Polisi Pastikan Tidak Ada Pesan Ancaman yang Diterima Arya Daru Sebelum Meninggal | tempo

    2 min read

     

    Polisi Pastikan Tidak Ada Pesan Ancaman yang Diterima Arya Daru Sebelum Meninggal | tempo

    TEMPO.COJakarta - Kepolisian mengungkapkan fakta di balik misteri kematian Arya Daru Pangayunan. Diplomat Kementerian Luar Negeri itu tewas dalam kondisi wajahnya terlilit lakban berwarna kuning di kamar kosnya.

    Meskipun tewas dalam kondisi yang tidak wajar, kepolisian memastikan kematian korban tidak ada keterlibatan dari pihak lain. Berdasarkan hasil pemeriksaan, kepolisian juga tidak menerima adanya pesan berisi ancaman yang diterima oleh korban. 

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    "Tidak ditemukan ancaman fisik atau psikis terhadap korban, termasuk ancaman kekerasan," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Wira Satya Triputra dalam konferensi pers di markas Polda Metro Jaya, Selasa, 29 Juli 2025. 

    Klaim tersebut juga diperkuat dengan penemuan sidik jari korban pada lakban kuning yang melilit wajahnya. "Tidak ditemukan DNA milik orang lain, selain DNA korban. Termasuk dalam lakban dan seprai," ucap Wira. 

    Selain itu, kepolisian juga menyimpulkan tidak adanya kehadiran pihak lain di kamar kos tempat korban ditemukan tewas. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya plafon kamar yang rusak dan kondisi tiga slot kunci pintu kamar yang tidak terkunci. 

    Wira juga menyimpulkan kematian diplomat itu tidak diakibatkan oleh tindak pidana, seperti pembunuhan ataupun penganiayaan. "Tidak ditemukan peristiwa pidana," kata Wira. 

    Meskipun begitu, Wira menyatakan kepolisian belum akan menghentikan proses penyelidikan kasus kematian itu. "Sementara belum ada (surat penghentian penyelidikan)," kata Wira kepada wartawan. 

    Tim Forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dokter Yoga Tohjiwa menyimpulkan Arya Daru meninggal akibat kekurangan oksigen setelah saluran pernapasan miliknya tersumbat. "Gangguan pertukaran oksigen pada saluran nafas atas yang menyebabkan mati lemas," kata Yoga. 

    Berdasarkan hasil autopsi, tim forensik menemukan adanya gambaran jejas yang menunjukkan kekurangan oksigen akut pada jantung korban. Jejas merupakan istilah yang merujuk pada kerusakan pada tingkat sel atau organ dalam tubuh. 

    Selain itu, dokter juga mendapati adanya pembengkakan pada organ paru-paru milik korban. "Serta organ-organ dalam lainnya itu terdapat gambaran pelebaran pembulu darah dan keluarnya sel dari pembuluh darah," tutur Yoga.

    Arya Daru ditemukan tewas di kamar kos nomor 105 Guest House Gondangdia di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Jasad korban pertama kali ditemukan sekitar pukul 08.00 WIB oleh penjaga kos. Ketika ditemukan, kepala korban dalam kondisi terlilit lakban dan sekujur tubuhnya ditutupi selimut di atas kasur. 

    Pilihan Editor: Investasi Google di Gojek Sebelum Nadiem Beli Chromebook

    Komentar
    Additional JS