ZONAJAKARTA.COM- Prancis sejak tahun 1880, rakyatnya merayakan hari libur nasional mereka pada tanggal 14 Juli.

Perayaan ini sebagai simbol sejarah dan persatuan negara berdasarkan nilai-nilai bersama, perayaan ini secara tradisional berbentuk parade militer akbar, yang telah menjadi pertemuan penting rakyat Prancis dengan tentaranya.

Para pria dan wanita yang berjuang membela Prancis dan rakyatnya akan dihormati dalam parade di Champs-Élysées yang dikenal dengan parade Bastille Day.

Dalam Bastille Day tahun 2025 yakni 14 Juli 2025 nanti, Prancis secara khusus mengundang Indonesia sebagai tamu kehormatan di perayaan tahunan tersebut.

Dikutip Zonajakarta.com dari rillis resmi Kementerian Angkatan Bersenjata Prancis, dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara, Prancis mengundang Indonesia untuk membuka parade militer pada 14 Juli 2025.

Ini merupakan yang pertama, mencerminkan kedalaman kemitraan strategis yang berkembang antara Paris dan Jakarta, di jantung isu-isu Indo-Pasifik.

Baca Juga:

"Indonesia kini menjadi salah satu mitra utama industri pertahanan Prancis di Asia Tenggara.

Jakarta telah memesan 42 jet tempur Rafale berstandar F4, dengan pengiriman pertama dijadwalkan pada tahun 2026.

Dua pesawat angkut A400M juga dijadwalkan untuk pengiriman mulai akhir tahun 2025.

Pada tahun 2024, Angkatan Laut Indonesia menandatangani kontrak dengan Naval Group untuk dua kapal selam Scorpène, yang diperkirakan akan tiba pada tahun 2031.

Kontrak ini juga akan mencakup meriam Caesar dan amunisi yang dipasok oleh grup KNDS.

Kerja sama material ini disertai dengan penataan kemitraan di bidang-bidang sensitif dan strategis: pelatihan militer, keamanan siber, dan keamanan sipil," terang Kementerian Angkatan Bersenjata Prancis dalam rilisnya pada 8 Juli 2025 lalu.

Kemitraan pertahanan ini disebut Kementerian Angkatan Bersenjata Prancis didukung juga oleh dialog politik yang berkelanjutan.

Baca Juga:

"Pada akhir Januari 2025, Menteri Angkatan Bersenjata, Sébastien Lecornu, berkunjung ke Jakarta untuk bertemu dengan mitranya, Sjafrie Sjamsoeddin, dan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

Kunjungan tingkat tinggi ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (Letter of Intent) yang bertujuan untuk lebih memperkuat kerja sama di bidang persenjataan.

Kunjungan ini merupakan bagian dari misi Clemenceau 25, yang dipimpin oleh gugus tugas tempur kapal induk Prancis.

Dari November 2024 hingga April 2025, GAN—dengan kapal induk Charles de Gaulle sebagai pusatnya—mengerahkan kemampuannya dari Mediterania Timur ke Pasifik Barat.

Persinggahan GAN di Indonesia merupakan salah satu momen paling simbolis dari operasi berskala besar ini, yang mencerminkan hubungan operasional erat yang telah terjalin antara kedua negara di lapangan," terang pihak Prancis.

Undangan kepada Indonesia untuk memimpin parade pada 14 Juli dikatakan bukan sekadar penghormatan diplomatik.

"Undangan ini merupakan perwujudan tekad politik yang jelas: untuk menegaskan komitmen Prancis kepada mitra regionalnya dan kemampuannya untuk mempertahankan posisinya dalam keseimbangan utama abad ke-21," tutup Kementerian Angkatan Bersenjata Prancis.

Media Prancis TF1 Info pada 11 Juli 2025 memperkirakan pada Senin, 14 Juli, di Champs-Élysées, 7.000 perempuan dan laki-laki akan berbaris.

"Di antara mereka, lebih dari 450 tentara Indonesia, termasuk para musisi dari sebuah 'drumband', akan membuka parade dengan berjalan kaki, didahului oleh Patrouille de France (Patroli Prancis Red-).

Untuk upacara baru Hari Nasional dan parade militer 14 Juli yang dipimpin oleh Emmanuel Macron, Indonesia telah dipilih sebagai tamu kehormatan.

Oleh karena itu, Presiden Prabowo Subianto akan menghadiri acara tersebut bersama kepala negara dan pemerintahan Prancis," tulis media Prancis itu seperti dikutip Zonajakarta.com.

Di luar sektor pertahanan, Prancis dikatakan ingin "memperkuat keamanan ekonominya dan mendiversifikasi perdagangannya, khususnya dalam konteks yang kita semua ketahui tentang penerapan bea cukai oleh Amerika Serikat untuk menekan mitra-mitranya" .

Pasalnya pada akhir Mei, selama kunjungan Presiden Republik ke Asia Tenggara, perusahaan-perusahaan Prancis seperti Total Energies, Lesaffre, dan Hydrogène de France telah menandatangani kontrak senilai total 17 miliar euro.

Baca Juga:

Prancis sendiri khususnya tertarik pada nikel, yang mana Indonesia merupakan salah satu produsen utama nikel di dunia.

Paris juga menyoroti konvergensinya dengan Jakarta

“Dalam hal hukum internasional dan kontribusi terhadap perdamaian dan keamanan internasional," tulos TF1 Info.

“Indonesia menunjukkan hal ini setiap hari, karena memiliki lebih dari 2.700 tentara yang berpartisipasi dalam operasi penjaga perdamaian di seluruh dunia, khususnya di Lebanon dan Sudan Selatan," demikian disampaikan Istana Élysée kepada pers.

Juga diingatkan bahwa Paris dan Jakarta telah mengadopsi deklarasi bersama tentang Gaza pada akhir Mei, juga saat kunjungan Emmanuel Macron ke Indonesia, yang menyerukan 'kemajuan' menuju "pengakuan bersama antara Israel dan Palestina" dan "dimulainya kembali proses perdamaian dan keamanan bagi semua negara di kawasan".

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Indonesia lewat unggahan akun Instagram resminya pada 9 Juli 2025 mengaku penempatan pasukan TNI di urutan depan parade Bastille Day merupakan mencerminkan kepercayaan tinggi dari Prancis terhadap Indonesia.

Baca Juga:

"Hari ke-3 di Paris, Kontingen Indonesia dari Satgas Patriot II mendapat kehormatan berada di barisan terdepan dalam latihan perdana parade militer Bastille Day 2025 di Champs-Élysées, Rabu (9/7).

Penempatan ini mencerminkan kepercayaan tinggi dari Prancis terhadap Indonesia sebagai mitra strategis.

Di bawah komando Letkol Inf Bistok Simarmata, kontingen menunjukkan presisi dan profesionalisme.

Barisan rapi dan langkah tegap prajurit Indonesia berpadu harmonis dengan iringan dinamis Drum Band Lokananta dari Taruna Akademi TNI, menciptakan suasana khidmat yang menggema di boulevard Paris.

Teriakan 'TNI PRIMA!' yang menggema di akhir latihan menegaskan semangat dan kebanggaan kontingen sebagai duta kehormatan bangsa.

Partisipasi Indonesia dalam Bastille Day 2025 memperkuat diplomasi pertahanan demi stabilitas kawasan dan perdamaian global," terang Kemhan dalam unggahan akun Instagramnya seperti dikutip Zonajakarta.com.

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin secara resmi memberangkatkan Kontingen Satgas Patriot II dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (6/7), untuk mengikuti parade militer Bastille Day di Paris, Prancis, pada 14 Juli 2025.

"Menhan menyampaikan bahwa keikutsertaan ini merupakan kebanggaan nasional serta cerminan pengakuan dunia atas profesionalisme prajurit Indonesia. Partisipasi ini juga menjadi bentuk nyata komitmen Indonesia dalam membangun kepercayaan melalui diplomasi pertahanan.

Tahun ini, Indonesia dipercaya tampil sebagai Negara Tamu Kehormatan dalam Bastille Day 2025, bertepatan dengan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Prancis.

Penunjukan ini mencerminkan kedekatan strategis serta kepercayaan kedua negara dalam kerja sama pertahanan.

Kontingen Satgas Patriot II terdiri atas 451 personel—gabungan prajurit Indonesia dan taruna dari tiga matra TNI serta Akpol—yang membawa semangat disiplin, persatuan, dan kesiapan Indonesia di panggung pertahanan global," jelas akun Instagram Kemhan dalam unggahannya pada 6 Juli 2025.

***