Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home BRICS Featured Prabowo Subianto

    Presiden Prabowo Ingin BRICS Jadi Motor Kerja Sama Ekonomi Global South | Sindonews

    5 min read

     

    Presiden Prabowo Ingin BRICS Jadi Motor Kerja Sama Ekonomi Global South | Halaman Lengkap

    logo-apps-sindo

    Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

    Senin, 07 Juli 2025 - 15:08 WIB

    Presiden Prabowo Ingin...

    Presiden Prabowo Subianto kembali menegaskan posisi Indonesia dalam memperkuat sistem multilateral dan kerja sama ekonomi negara-negara berkembang dalam sesi kedua KTT BRICS 2025. Foto/Dok

    JAKARTA 

    -

     Presiden Prabowo Subianto 

    kembali menegaskan posisi Indonesia dalam memperkuat sistem multilateral dan

     kerja sama ekonomi 

    negara-negara berkembang dalam sesi kedua Konferensi Tingkat Tinggi atau

     KTT BRICS 2025 

    di Rio de Janeiro, Brasil. Pada sesi tersebut, para pemimpin melakukan pembahasan dengan tema “Strengthening Multilateralism, Economic-Financial Affairs, and Artificial Intelligence.”

    Dalam keterangannya di Brasil, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Presiden Prabowo menekankan pentingnya menghidupkan kembali multilateralisme di tengah dinamika dunia yang makin multipolar.

    Menurutnya, Presiden juga mendorong penguatan kemitraan ekonomi antara negara-negara global south, serta memperluas pemanfaatan New Development Bank (NDB). “Ini kemitraan ekonomi negara berkembang menjadi sangat penting dan diharapkan bahwa pemanfaatan dari New Development Bank bisa ditingkatkan,” ujar Airlangga dalam keterangan resminya, Senin (7/7/2025).

    Baca Juga: Prabowo Suarakan Perdamaian di KTT BRICS: Tolak Perang hingga Reformasi Global

    Indonesia sendiri, lanjut Airlangga, telah menyatakan kesiapan untuk bergabung secara aktif dalam NDB. Partisipasi ini menjadi penting agar Indonesia dapat mengakses pembiayaan pembangunan yang sejalan dengan agenda transformasi hijau dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

    “Kita tahu bahwa dilaporkan tadi dalam New Development Bank itu ada beberapa proyek yang sedang ditangani antara lain clean energy project, kemudian infrastruktur, kemudian juga beberapa proyek yang terkait dengan sustainability dan green. Saat sekarang ditangani 120 proyek dan nilainya sekitar 39 billion,” lanjutnya.

    Dalam sesi kedua ini, Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir (Tata) mengatakan bahwa Presiden Prabowo juga mengusulkan inisiatif “South-South Economic Compact.” Menurut Wamenlu Tata, usulan tersebut bertujuan agar negara BRICS dapat menjadi motor untuk memberikan akses yang lebih luas kepada negara-negara global south.

    Baca Juga: Kekuatan Ekonomi BRICS Lebih Besar dari Blok Barat, Total Tembus Rp323.677 Triliun

    “Di sini tujuannya adalah agar negara-negara BRICS menjadi motor untuk memberikan akses yang lebih luas kepada negara-negara global south untuk perdagangan, untuk juga lebih mengintegrasikan perekonomiannya untuk menjadi bagian dan supply chain,” kata Wamenlu.

    (akr)

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    wa-channel

    Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

    Follow

    Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

     Klik Disini 

    untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

    Infografis

    Inilah 5 Tantangan Ekonomi...

    Inilah 5 Tantangan Ekonomi Biden Usai Terpilih Jadi Presiden AS

    Komentar
    Additional JS