Salurkan 360 Ribu Ton Beras, Amran Ingatkan Bulog: Jangan Sampai Bocor Dimanfaatkan Mafia Pangan - TribunNews
Salurkan 360 Ribu Ton Beras, Amran Ingatkan Bulog: Jangan Sampai Bocor Dimanfaatkan Mafia Pangan - TribunNews

Kementerian Pertanian terus memperkuat produksi beras melalui program pompanisasi, bantuan benih tahan kekeringan, dan percepatan tanam.
Istimewa
JAGA DAYA BELI - Pemerintah telah resmi menyalurkan 360 ribu ton bantuan pangan beras sepanjang Juli sebagai bagian dari program perlindungan sosial bagi keluarga rentan di seluruh Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengumumkan bahwa pemerintah telah resmi menyalurkan 360 ribu ton bantuan pangan beras sepanjang Juli sebagai bagian dari program perlindungan sosial bagi keluarga rentan di seluruh Indonesia.
“Ini bukan sekadar bantuan, tapi bukti nyata kehadiran negara untuk menjaga daya beli rakyat, mengurangi beban rumah tangga, dan memastikan akses terhadap bahan pangan pokok, terutama beras,” ujar Amran, Sabtu (12/7/2025).
Amran menjelaskan, langkah ini merupakan bagian dari strategi menjaga keseimbangan antara ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga, di tengah dampak perubahan iklim dan dinamika ekonomi global.
Baca juga: Cerita Pemilik Toko Terima Pesanan 10 Ton Beras Oplosan dari Anggota DPRD DKI
Terkait program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), Mentan menekankan pentingnya pengawasan ketat agar penyaluran tidak salah sasaran.
“Bansos sudah pemerintah lepas langsung ke rakyat. Tapi untuk SPHP, saya tegaskan Bulog agar hati-hati. Jangan sampai bocor atau dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Saya minta tidak tegas mafia pangan,” tegasnya.
Peringatan ini didasari oleh investigasi Satgas Pangan Bareskrim Polri terhadap dugaan pelanggaran sejumlah produsen besar yang diduga mengedarkan beras tidak sesuai standar mutu dan takaran.
Temuan ini memperkuat pentingnya SPHP sebagai pengendali harga dan pelindung konsumen.
“SPHP bukan sekadar tambahan pasokan, tapi benteng dari praktik curang. Pelaksanaannya harus berintegritas dan diawasi ketat. Kalau ada yang nakal, kita tindak tegas,” kata Amran.
SPHP dilaksanakan oleh Badan Pangan Nasional dan Perum BULOG melalui distribusi ke pengecer pasar rakyat, koperasi desa, outlet pangan daerah, hingga Gerakan Pangan Murah. Beras SPHP dikemas 5 kg dan dijual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
“Ini bukan soal jumlah, tapi keadilan distribusi. Jika tidak tepat sasaran, maka tujuan SPHP akan gagal. Distribusinya harus transparan dan diawasi pemerintah pusat dan daerah,” imbuhnya.
Di sisi hulu, Kementerian Pertanian terus memperkuat produksi beras melalui program pompanisasi, bantuan benih tahan kekeringan, dan percepatan tanam.
Hasilnya, produksi beras nasional Januari–Agustus 2025 diperkirakan mencapai 24,97 juta ton, naik 14,09 persen dibanding periode yang sama 2024 sebesar 21,88 juta ton.
“Kami pastikan produksi aman. Yang harus dijaga sekarang adalah distribusi dan tata niaganya. SPHP dan bansos adalah dua sisi mata uang—satu menjaga akses rakyat miskin, satu lagi menstabilkan pasar,” jelas Mentan.
Amran menekankan dengan pesan kuat kepada seluruh pemangku kepentingan pangan nasional.
“Kita ingin negara hadir dari sawah hingga ke meja makan. Jangan biarkan rakyat dirugikan oleh segelintir oknum. Kelola SPHP dengan semangat gotong royong, kejujuran, dan kepedulian,” pungkasnya.
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Video Player is loading.
Current Time 0:00
Duration 2:41
Remaining Time 2:41
Â

Sederet Pengakuan Istri Brigadir Nurhadi Akui Didatangi 2 Istri Perwira dan Bantah Suaminya Peminum

Baru Pulang dari AS, Netanyahu Didemo Ribuan Warga Israel yang Menuntut Pembebasan Sandera dari Gaza

Netanyahu Beri Ancaman Keras! Sebut Iran Berada Dalam Masalah Besar dan Usulkan Kesepakatan Ideal

Bocah 11 Tahun 'Aura Farming' dari Riau Videonya Viral di Dunia, Tarian Pacu Jalur Jadi Tren Global

AS Akui Pangkalan Militernya di Qatar Rusak Dihantam Rudal, Khamenei Sebut Iran Bisa Serang Lagi

Terbaru! Rekaman CCTV Penjaga Kos Intip Kamar Diplomat Kemlu, Mondar-mandir & Telepon Seseorang

Presiden AS Terancam Dibunuh! Kepala Trump Dihargai Rp 184 Miliar, Sayembara Digelar Ulama Iran

Hubungan AS-Israel Retak! Warga Washington Tewas Dikeroyok Zionis, Ini Reaksi Gedung Putih

212 Merek Beras Diduga Curangi Konsumen, Mentan Lapor Kapolri & Jaksa Agung, Desak Tindak Tegas

Sosok Silfester Matutina, Pendukung Jokowi Diburu Purn Kopassus Usai Diduga Hina Eks Danjen Kopassus