Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Dunia Internasional Featured Konflik Timur Tengah Lebanon

    Sheikh Naim Qassem: Pilihan Kami Adalah Husein, Penghinaan dan Menyerah Bukan Pilihan | Sindonews

    4 min read

     Dunia Internasional,Konflik Timur Tengah

    Sheikh Naim Qassem: Pilihan Kami Adalah Husein, Penghinaan dan Menyerah Bukan Pilihan | Halaman Lengkap

    logo-apps-sindo

    Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

    Minggu, 06 Juli 2025 - 21:05 WIB

    Sheikh Naim Qassem:...

    Naim Qassem mengungkapkan Hizbullah tak akan menyerah. Foto/Press TV

    BEIRUT 

    - Sekretaris Jenderal

     Hizbullah 

    Sheikh Naim Qassem telah menyatakan bahwa rakyat Lebanon tidak akan pernah menerima penghinaan atau penyerahan diri dalam menghadapi musuh Israel, dan bahwa jalan mereka tetaplah jalan Husseini yang berakar pada martabat, pembangkangan, dan pengorbanan.

    Sekretaris Qassem menyampaikan pernyataan tersebut pada hari Minggu saat AS dan Israel meningkatkan tekanan pada Lebanon untuk melucuti senjata Hizbullah sebelum kesepakatan normalisasi potensial antara Beirut dan Tel Aviv.

    Dalam pidato peringatan Asyura, peringatan syahidnya Imam Hussein (AS), Imam Syiah ketiga, Sheikh Qassem mengatakan bahwa Hizbullah menolak normalisasi dengan rezim pendudukan sebagai tindakan penghinaan dan aib.

    “Ancaman tidak akan membuat kita menyerah, dan tidak dapat diterima untuk meminta kita melunakkan posisi kita atau meninggalkan senjata kita sementara agresi terus berlanjut,” tambahnya, dilansir Press TV.

    Ia juga mencatat bahwa Hizbullah heran dengan seruan untuk menyerahkan roketnya, yang merupakan fondasi kemampuan pertahanannya.

    “Jika bukan karena perlawanan,... Israel akan menyerbu kota-kota dan desa-desa Lebanon,” kata kepala Hizbullah.

    Ia lebih lanjut merujuk pada perjanjian gencatan senjata tahun lalu antara Hizbullah dan Israel, dengan mengatakan rezim telah melanggar gencatan senjata ribuan kali.

    Israel, tegasnya, harus melaksanakan perjanjian tersebut, yang berarti menarik diri dari Lebanon, menghentikan agresi dan penerbangannya, dan membebaskan tahanan.

    Baca Juga: Israel Tolak Syarat Gencatan Senjata yang Diajukan Hamas

    Israel melancarkan agresinya terhadap Lebanon pada Oktober 2023 sebagai tanggapan atas serangan Hizbullah yang pro-Palestina terhadap wilayah pendudukan.

    Namun, Israel menyetujui kesepakatan gencatan senjata setelah gagal menghentikan operasi perlawanan atau melumpuhkan Hizbullah seperti yang diinginkannya.

    Selain itu dalam sambutannya, Sheikh Qassem menyatakan kesiapan Hizbullah untuk perdamaian dan pembangunan negara, bersama dengan konfrontasi dan pertahanan, dengan mengatakan, "Kami tidak akan melepaskan hak-hak kami, tidak peduli berapa pun pengorbanannya."

    Ia juga memuji operasi Yaman terhadap rezim Tel Aviv, dengan mengatakan Sana'a telah berhasil mempermalukan AS dan Israel.

    Sementara itu, Sheikh Qassem memuji rakyat Iran karena bersikap tegas dalam menghadapi agresi Israel-AS selama serangan bulan lalu di negara itu.

    Ia lebih lanjut mengatakan bahwa Palestina akan tetap ada untuk rakyatnya dan bahwa Hizbullah akan terus mendukung bangsa yang tertindas.

    (ahm)

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    wa-channel

    Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

    Follow

    Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

     Klik Disini 

    untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

    Infografis

    Gandeng Huawei dan Xiaomi,...

    Gandeng Huawei dan Xiaomi, Toyota Menyerah pada Raksasa Teknologi China?

    Komentar
    Additional JS