-

duka menyelimuti keluarga Arya Daru Pangayunan,

Muda Kementerian Luar Negeri

RI yang ditemukan tewas secara tak wajar di kosnya, Menteng, Jakarta Pusat.

Sekitar pukul 14.50 WIB, rumah duka Arya Daru Pangayunan yang berada di Jalan Munggur, Jomblang, Karangbendo, Banguntapan, Bantul terus didatangi para pelayat.

Baca juga: Tewas Terlilit Lakban, Arya Daru Pangayunan Diplomat Kemenlu Alumni UGM

Selain kerabat dan rekan sejawat, karangan bunga dari Fisipol UGM juga terlihat di sekitar rumah duka.

Hingga saat ini, jenazah Arya masih belum disemayamkan di rumah duka. Tampak pula beberapa anggota keluarga duduk menunggu kedatangan jenazah Arya.

"Kurang lebih sekitar 14.00 WIB atau 14.30 WIB insya Allah sampai di sini, kita semayamkan, kita doakan bersama," kata Meta Bagus, kakak ipar Arya ditemui di rumah duka, Banguntapan, Bantul.

Jenazah Arya direncanakan untuk dimakamkan di makam umum tak jauh dari rumah duka.

Baca juga: Diplomat Kemlu Sempat Telepon Terakhir ke Istri Sebelum Tewas Terlilit Lakban

"Pemakaman Sunthen kurang lebih sekitar 3 kilometer dari sini," jelasnya.

Meta Bagus mengenang Arya sosok yang gemar menulis. Termasuk menelurkan buku.

"Dia pernah nulis buku tapi saya lupa judulnya apa. Saya senang. Alur ceritanya enak menceritakan dari sudut pandang, bukan sudut pandang kaku itu enggak, memperkenalkan pekerjaannya dengan sudut pandang yang menyenangkan jadi orang interest untuk membaca," jelasnya.

Meta menyebut kerap menyempatkan diri berbincang dan makan siang bersama Arya.

"Sering ke Yogya, kan anak istrinya di sini. Bisa seminggu sekali," jelasnya.

Meta cukup terkejut dengan kabar tak mengenakkan ini. Pasalnya, Arya dikenal keluarga sebagai sosok yang menyenangkan. Meta sendiri telah mengenal adik iparnya itu sejak kecil.

"Ndaru itu selalu menyenangkan dan saya tidak ingin ada kenangan lain selain itu. Dari dia SD, SMP saya sudah kenal. Nggak cuma sekedar adik saya ketemu gede itu nggak," pungkasnya.

(shf)

Iklan - Scroll untuk melanjutkan

Iklan - Scroll untuk melanjutkan