Terus Menumpuk, Warga Manila Diminta Simpan Sampah di Rumah demi Cegah Wabah - Liputan 6
Internasional
Terus Menumpuk, Warga Manila Diminta Simpan Sampah di Rumah demi Cegah Wabah
Apa penyebab utama krisis sampah di Manila, Filipina?
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2924550/original/074709800_1569653295-20190928-Potret-Anak-Anak-Mencari-Sampah-di-Permukiman-Kumuh-Manila2.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2924550/original/074709800_1569653295-20190928-Potret-Anak-Anak-Mencari-Sampah-di-Permukiman-Kumuh-Manila2.jpg)
Advertisement
Liputan6.com, Manila - Krisis kebersihan mengancam ibu kota Filipina, Manila, salah satu kota paling padat di dunia, setelah tumpukan sampah tak terangkut menyebar di jalanan.
Wali Kota Manila Francisco “Isko Moreno” Domagoso menyatakan kondisi ini sebagai potensi darurat kesehatan, usai dua kontraktor pengangkut sampah resmi meninggalkan pekerjaannya karena utang pemerintah kota yang menumpuk.
Domagoso, yang baru kembali menjabat pada Senin (30/6/2025), mengimbau hampir dua juta warga untuk tidak membuang sampah ke luar rumah hingga pengangkutan dapat dinormalisasi.
Advertisement
"Kalau bisa, tunda dulu membuang sampah. Simpan sementara di rumah sampai kami bisa menormalkan kembali pengumpulan sampah," katanya dalam video Facebook, seperti mengutip BBC, Kamis (3/7).
Dalam unggahan lainnya, Domagoso menyebut tumpukan sampah bukan hanya "pemandangan menjijikkan", tapi juga ancaman serius bagi kesehatan masyarakat.
"Ini berbahaya untuk lansia, orang sakit, dan anak-anak. Serangga dari sampah bisa hinggap ke makanan yang kita konsumsi," jelasnya.
Tumpukan sampah yang tidak tertangani dapat memicu penyebaran penyakit, memperparah kondisi kota yang sudah menghadapi tantangan kebersihan dan kepadatan penduduk.
Ditinggal Kontraktor
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2924552/original/091718700_1569653298-20190928-Potret-Anak-Anak-Mencari-Sampah-di-Permukiman-Kumuh-Manila4.jpg)
Dua perusahaan pengelola sampah, PhilEco dan MetroWaste, menghentikan layanan mereka karena pemerintah kota diduga menunggak hingga 400 juta peso Filipina (sekitar Rp114 miliar). Perusahaan lain, Leonel, mengklaim masih menunggu pembayaran lebih dari 560 juta peso.
Namun setelah permintaan langsung dari Domagoso, Leonel setuju kembali beroperasi secara gratis dalam waktu terbatas untuk mengatasi krisis ini.
Tidak hanya memberikan instruksi, Domagoso juga ikut membersihkan jalanan pusat kota menggunakan sabun dan air dari mobil pemadam kebakaran.
Aksi ini mengingatkan publik pada masa jabatan pertamanya (2019–2022), ketika ia dikenal aktif membersihkan kota hingga secara tidak sengaja menginjak kotoran manusia di trotoar, menyoroti betapa parahnya masalah kebersihan Manila saat itu.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4479254/original/073418200_1687538759-230620_INFOGRAFIS_LIFESTYLE_Jenis-Jenis_Plastik_yang_Berpotensi_Jadi_Sampah_S.jpg)
Advertisement