Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Donald Trump Dunia Internasional Featured

    Trump Ngamuk Lagi, Bakal Getok Tarif 70% ke Sejumlah Negara | Sindonews

    4 min read

     Internasional

    Trump Ngamuk Lagi, Bakal Getok Tarif 70% ke Sejumlah Negara | Halaman Lengkap

    logo-apps-sindo

    Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

    Minggu, 06 Juli 2025 - 12:07 WIB

    Trump Ngamuk Lagi, Bakal...

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. FOTO/AP

    JAKARTA 

    - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mengancam akan mengenakan tarif impor hingga 70% terhadap sejumlah negara jika negosiasi perdagangan tidak mencapai kesepakatan dalam waktu dekat. Ancaman ini disampaikan Trump di Pangkalan Militer Andrews, Jumat (3/7), menyusul habisnya tenggat waktu moratorium tarif yang diberlakukan sejak April lalu.

    Trump mengklaim surat pemberitahuan tarif baru akan dikirim ke 10-12 negara per hari selama lima hari ke depan. Sebagian besar tarif tersebut dipastikan mulai berlaku pada 1 Agustus 2024.

    "Besaran tarif berkisar antara 10%-20% hingga 60%-70%, tergantung negosiasi masing-masing negara," tegas dia dikutip dari CNN, Minggu (6/7).

    Baca Juga: Trump Ancam Jepang dengan Tarif 35% Jelang Batas Waktu Negosiasi Dagang

    Kebijakan tersebut merupakan eskalasi dari tarif "balasan" sebesar 50% yang sebelumnya diterapkan AS pada April. Lonjakan tarif hingga 70% dikhawatirkan memicu gejolak pasar global, mengingat kebijakan serupa sebelumnya telah menyebabkan pelemahan saham dan nilai obligasi AS.

    Meski belum diumumkan secara resmi, sejumlah negara seperti Uni Eropa (UE) dan Jepang diduga menjadi sasaran utama. Trump sebelumnya menyebut kedua mitra dagang itu "terlalu keras" dalam negosiasi. Bahkan, pekan lalu ia mengancam Jepang dengan tarif 35% karena dianggap "manja".

    Namun, Gedung Putih menyisakan celah fleksibilitas. Sekretaris Pers Karoline Leavitt menyatakan tenggat waktu 9 Juli "tidak mutlak", terutama bagi negara yang masih menunjukkan itikad baik. Menteri Keuangan Scott Bessent juga memperkirakan negosiasi bisa berlanjut hingga September.

    Sikap Trump justru berbalik keras saat konferensi pers Jumat. "Tidak ada kelonggaran. Pembayaran tarif dimulai 1 Agustus," tegas dia. Pernyataan ini bertolak belakang dengan sinyal damai yang sebelumnya diberikan stafnya.

    Komisi Eropa mengaku masih berada dalam tahap negosiasi "sangat sulit". Juru bicara perdagangan UE Olof Gill enggan berkomentar rinci, menyebut proses masih sensitif. Hingga kini, AS baru menandatangani kerangka perdagangan dengan Inggris dan China.

    Baca Juga: Trump Tandatangani RUU Besar Indah setelah Pesawat Pengebom B-2 Terbang di Atas

    Meski Trump mengklaim telah mencapai kesepakatan dengan Vietnam, tidak ada dokumen resmi yang dirilis. Padahal, sejak April, ia mengklaim hampir 200 kesepakatan dagang "hampir selesai". Gagasan tarif baru sebenarnya sudah digaungkan sejak April, namun implementasinya terus tertunda.

    "Kami tidak mungkin membuat 200 kesepakatan sekaligus. Kami akan mengirim surat berisi besaran tarif yang harus dibayar," ujar Trump.

    (nng)

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    wa-channel

    Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

    Follow

    Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

     Klik Disini 

    untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

    Infografis

    Sejumlah Pabrik di China...

    Sejumlah Pabrik di China Mulai Stop Produksi Akibat Tarif AS

    Komentar
    Additional JS