Trump Yakin 10 Sandera Segera Bebas, Dorong Gencatan Senjata 60 Hari Israel-Hamas - Halaman all - TribunNews
Berita Dunia Internasional,
Trump Yakin 10 Sandera Segera Bebas, Dorong Gencatan Senjata 60 Hari Israel-Hamas - Halaman all - TribunNews

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berharap sepuluh sandera Israel segera dibebaskan dalam pertukaran tahanan antara Israel dan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) di Jalur Gaza.
Sekutu Israel tersebut berharap kedua pihak segera menyepakati perjanjian baru dalam perundingan yang ditengahi oleh Mesir dan Qatar di Doha.
"Kami telah berhasil memulangkan sebagian besar sandera, 10 sandera lagi akan segera tiba, dan kami berharap dapat menyelesaikannya dengan cepat," kata Trump di Gedung Putih, Jumat (18/7/2025).
Ia juga memuji utusan Timur Tengahnya, Steve Witkoff, sebagai utusan yang luar biasa berkat perannya untuk mendorong pembicaraan gencatan senjata.
Berita ini muncul di tengah upaya AS untuk terus mendorong gencatan senjata 60 hari antara Israel dan Hamas.
Proposal gencatan senjata tersebut mencakup persyaratan agar Hamas membebaskan 10 sandera dan 18 jenazah sandera lainnya.
Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan sejumlah warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel, yang jumlahnya tidak disebutkan.
Trump membanggakan perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas segera tercapai sejak ia memposting di platform media sosialnya pada tanggal 1 Juli bahwa Israel telah menyetujui persyaratan yang diperlukan untuk menyelesaikan gencatan senjata 60 hari di Gaza.
Minggu lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengunjungi Gedung Putih, di mana ia dan Trump mengatakan tujuan Israel di Jalur Gaza adalah membebaskan sandera Israel dan menghancurkan Hamas.
Sementara itu, pejabat Qatar menegaskan upaya mediasi untuk pembicaraan tidak langsung antara Israel dan Hamas mengenai gencatan senjata.
Seorang juru bicara sayap bersenjata Hamas mengatakan kepada Reuters pada hari Jumat bahwa Hamas mendukung tercapainya gencatan senjata sementara dalam perang Gaza, tetapi dapat kembali bersikeras pada tuntutannya jika kesepakatan seperti itu tidak tercapai dalam negosiasi saat ini.
Baca juga: Media Israel Terbitkan Detail Proposal Terbaru untuk Gencatan Senjata 60 Hari di Gaza, Apa Saja?
Pada 7 Oktober 2023, Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa yang menargetkan pendudukan Israel yang berlangsung selama beberapa dekade terhadap Palestina.
Hamas menahan setidaknya 250 orang dalam operasi tersebut dan melakukan pertukaran tahanan pertama dengan Israel pada 24 November 2023.
Tahun ini, pertukaran tahanan dimulai pada 19 Januari dan berlangsung selama berlakunya perjanjian gencatan senjata tahap pertama selama 42 hari.
Hamas membebaskan 33 sandera Israel, di antaranya empat jenazah, dan lima pekerja yang merupakan warga negara Thailand.
Sebagai gantinya, Israel membebaskan lebih dari 2.000 orang Palestina dari penjara-penjara Israel, termasuk anak-anak, wanita, orang sakit, dan narapidana yang menjalani hukuman seumur hidup.
Pada 22 Juni 2025, pemerintah Israel meyakini ada 50 sandera masih ditawan di Gaza.
Dari jumlah tersebut, 49 orang ditawan pada 7 Oktober 2023, di antaranya 29 sandera yang meninggal.
Selain itu, ada satu sandera yang masih hidup bernama Hadar Goldin yang ditawan sejak tahun 2014, menurut laman Kementerian Luar Negeri Israel.
Israel masih melanjutkan serangannya di Jalur Gaza sejak Oktober 2023, menewaskan 58.667 warga Palestina telah tewas dalam perang genosida Israel dan 139.974 lainnya terluka dalam serangan Israel, lapor Anadolu Agency.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)