Usai Trump Murka, Netanyahu Ngaku Israel Keliru Serang Gereja Katolik di Gaza - Halaman all - TribunNews
Dunia Internasional, Konflik Timur tengah,berita
Usai Trump Murka, Netanyahu Ngaku Israel Keliru Serang Gereja Katolik di Gaza - Halaman all - TribunNews

TRIBUNNEWS.COM - Gedung Putih mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pengeboman Israel terhadap sebuah gereja Katolik, Gereja Keluarga Kudus, di Gaza adalah sebuah kesalahan.
Sebelumnya, Presiden Trump bereaksi negatif terhadap berita pemboman sebuah gereja di Gaza dan dia telah berbicara dengan Netanyahu tentang hal itu.
Juru bicara Gedung Putih, Caroline Levitt mengatakan Trump segera menelepon Netanyahu setelah ia menerima informasi tentang serangan Israel terhadap gereja tersebut.
"Trump telah menelepon Netanyahu pagi ini untuk membahas serangan udara Israel yang menargetkan sebuah gereja di Gaza," kata Caroline Levitt pada hari Kamis (17/7/2025) malam.
Netanyahu merespons dengan mengatakan pemboman tersebut adalah sebuah kesalahan.
"Perdana Menteri Israel menjelaskan kepada Presiden Trump penargetan gereja Katolik bukanlah suatu kesengajaan dan apa yang terjadi adalah sebuah kesalahan," lanjutnya.
"Merupakan sebuah kesalahan bagi Israel untuk menargetkan Gereja Katolik, itulah yang dikatakan perdana menteri kepada presiden," tambahnya.
Israel Ngaku Keliru Targetkan Gereja di Gaza
Sementara itu kantor Netanyahu juga mengumumkan itu adalah kesalahan penargetan.
"Israel sangat menyesalkan bahwa sebuah gereja di Gaza terkena amunisi nyasar," kata kantor Netanyahu dalam pernyataannya, menyebut itu adalah tragedi.
"Israel sedang menyelidiki insiden tersebut dan tetap berkomitmen untuk melindungi warga sipil dan tempat-tempat suci," tambahnya.
Baca juga: Israel Turut Berduka atas Serangan Mematikan di Gereja, Klaim Tidak Pernah Menargetkan Tempat Ibadah
Dalam telegram Vatikan pada hari Kamis, seorang pejabat gereja mengatakan Paus Leo XIV sangat bersedih setelah pemogokan tersebut.
Menteri Luar Negeri Vatikan, Pietro Parolin, menyebut serangan itu sebagai serangan militer.
"Dalam menyerahkan jiwa-jiwa korban tewas kepada belas kasihan Tuhan Yang Mahakuasa, Bapa Suci berdoa agar mereka yang berduka diberi penghiburan dan mereka yang terluka segera pulih," kata Pietro Parolin.
Kantor Netanyahu juga mengatakan mereka berterima kasih kepada Paus Leo atas kata-kata penghiburannya.
Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan Israel tidak menargetkan tempat keagamaan.
"Israel tidak menargetkan gereja atau situs keagamaan dan menyesalkan adanya kerusakan apa pun terhadap situs keagamaan atau warga sipil yang tidak terlibat," kata kementerian tersebut di platform X.
Sementara itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengakui mereka menyerang gereja secara keliru.
"Penyelidikan awal atas laporan mengenai korban luka di Gereja Keluarga Kudus di Kota Gaza menunjukkan bahwa pecahan peluru yang ditembakkan selama operasi di daerah tersebut secara keliru mengenai gereja," kata IDF dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis.
“Penyebab insiden sedang ditinjau,” tambah pernyataan itu, seperti diberitakan CNN.
Kemarahan Trump muncul di tengah meningkatnya kritik internasional terhadap penargetan tempat ibadah di Gaza.
Israel Ngebom Gereja di Gaza
Pada hari Kamis, Patriarkat Latin Yerusalem, yang memiliki yurisdiksi bagi umat Katolik ritus Latin di Gaza, mengatakan Israel menyerang Gereja Keluarga Kudus.
"Pagi ini, sekitar pukul 10.20 (07.20 GMT), kompleks Keluarga Kudus di Gaza menjadi sasaran... oleh tentara Israel," kata Patriarkat Latin di Yerusalem, Kamis.
Gereja tersebut telah menjadi tempat berlindung bagi komunitas Kristen kecil di daerah kantong itu di tengah perang genosida yang sedang berlangsung.
Serangan tersebut menewaskan tiga orang dan melukai sembilan orang, termasuk satu orang dalam kondisi kritis dan dua orang dalam kondisi serius.
Pastor paroki, Pastor Gabriele Romanelli, dan Patriarkat Latin di Yerusalem mengalami luka ringan, seperti diberitakan Al Arabiya.
Para pejabat juga mengonfirmasi gereja tersebut rusak dalam serangan itu, yang menurut para saksi mata merupakan penembakan tank Israel.
Israel masih melanjutkan serangannya, menewaskan lebih dari 58.667 warga Palestina dalam perang genosida Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023, menurut laporan Kementerian Kesehatan Palestina pada hari Kamis.
Selain itu, 94 jenazah dibawa ke rumah sakit dalam 24 jam terakhir, sementara 367 orang terluka, sehingga jumlah korban luka menjadi 139.974 dalam serangan Israel, seperti diberitakan Anadolu Agency.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)