Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Berita Dunia Internasional Gaza Israel Konflik Timur Tengah pinfo

    Warga Gaza Putus Asa, Kelaparan Kian Parah akibat Blokade Israel - Kompas

    3 min read

     Dunia Internasional, Konflik Timur tengah,

    Warga Gaza Putus Asa, Kelaparan Kian Parah akibat Blokade Israel

    GAZA, KOMPAS.com – Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), pada Senin (21/7/2025), menyebut bahwa mereka menerima "pesan-pesan putus asa tentang kelaparan", termasuk dari para staf mereka yang masih berada di Gaza.

    “Kami menerima pesan-pesan putus asa tentang kelaparan dari Gaza, termasuk dari rekan-rekan kami,” tulis UNRWA dalam unggahannya di platform X (dulu Twitter).

    Badan kemanusiaan tersebut juga membagikan bukti struk belanja yang menunjukkan lonjakan harga pangan secara ekstrem.

    Baca juga: Israel Minta AS Bujuk Indonesia, Libya, dan Ethiopia Tampung Warga Gaza

    Momen Warga Palestina Mengungsi Saat Gaza Dibom Israel

    Harga satu kilogram gula dilaporkan melonjak hingga 100 dolar AS (sekitar Rp 1,6 juta), sementara harga tepung, beras, dan lentil masing-masing berkisar antara 23 dollar AS (Rp 375.130) hingga 30 dollar AS (Rp 489.300) per kilogram. Untuk empat bahan pokok itu saja, warga harus merogoh kocek hingga 183 dolar AS (sekitar Rp 3 juta).

    “Harga bahan makanan telah melonjak hingga 40 kali lipat,” tulis UNRWA, menyoroti parahnya situasi di tengah blokade berkepanjangan.

    Ironisnya, di tengah penderitaan tersebut, UNRWA menyebut mereka sebenarnya memiliki persediaan makanan yang memadai—namun tak dapat masuk ke Gaza.

    “Tepat di luar Gaza, di gudang-gudang penyimpanan, UNRWA memiliki cukup stok makanan untuk seluruh populasi Gaza selama lebih dari tiga bulan,” ungkap lembaga itu.

    Seruan keras pun dilontarkan UNRWA agar blokade segera diakhiri.

    “Penderitaan di Gaza adalah buatan manusia dan harus dihentikan,” tegas mereka.

    UNRWA juga mendesak agar bantuan kemanusiaan dapat masuk secara aman dan dalam skala besar.

    Baca juga: Dulu Siswi Berprestasi di Gaza Bercita-cita Jadi Dokter, Kini Sarah Hanya Ingin Bertahan Hidup

    Situasi kemanusiaan yang terus memburuk di Gaza kini menimbulkan korban jiwa akibat kelaparan.

    Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan sedikitnya 18 orang meninggal dunia dalam 24 jam terakhir karena kekurangan pangan.

    Sejak Israel meluncurkan operasi militernya pada Oktober 2023, lebih dari 59.000 warga Palestina tewas, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

    Serangan bertubi-tubi tersebut tak hanya menghancurkan infrastruktur, tetapi juga menyebabkan sistem kesehatan runtuh dan menciptakan kelangkaan pangan akut.

    Situasi ini telah memicu reaksi internasional. Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menerbitkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

    Selain itu, Israel saat ini juga tengah menghadapi gugatan genosida yang diajukan ke Mahkamah Internasional (ICJ) terkait aksi militernya di wilayah tersebut.

    Baca juga: 93 Warga Palestina Tewas Ditembak Israel saat Berebut Bantuan di Gaza

    Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

    Militer Israel Tembak 93 Warga Gaza yang Tengah Berebut Bantuan hingga Tewas!

    Komentar
    Additional JS