Zionis Selalu Ingkar Janji, Iran Siap Berperang dengan AS dan Israel | Sindonews
Dunia Internasional,Konflik Timur Tengah,
Zionis Selalu Ingkar Janji, Iran Siap Berperang dengan AS dan Israel | Halaman Lengkap


Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Senin, 30 Juni 2025 - 14:16 WIB
Abdolrahim Mousavi ancam iran siap berperang dengan AS dan Israel. Foto/Press TV
- Kepala Staf Angkatan Bersenjata
IranMayor Jenderal Abdolrahim Mousavi menyatakan keraguan serius tentang komitmen Israel terhadap gencatan senjata sepihak yang dideklarasikan AS. Dia memperingatkan bahwa Iran siap untuk menanggapi dengan tegas jika rezim tersebut melanjutkan agresinya.
Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi, dalam panggilan telepon dengan Menteri Pertahanan Saudi Pangeran Khalid bin Salman pada hari Minggu, mengatakan Iran tidak memulai perang tetapi menanggapi dengan kekuatan penuh.
"Kami tidak memulai perang, tetapi kami menanggapi agresor dengan sekuat tenaga, dan karena kami memiliki keraguan nyata tentang kepatuhan musuh terhadap komitmennya, termasuk gencatan senjata, kami siap memberikan tanggapan yang kuat jika mereka mengulangi agresi," katanya, dilansir Press TV.
Jenderal Mousavi membahas perang 12 hari dengan Israel dan Amerika Serikat, serta masalah regional dan bilateral, dalam panggilan telepon hari Minggu dengan menteri pertahanan Saudi.
Israel secara sepihak menghentikan agresinya terhadap Iran Selasa lalu setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan gencatan senjata, yang menurut mantan penasihatnya Steve Bannon, harus diterima Tel Aviv untuk "menyelamatkan" dirinya sendiri karena agresi yang dilancarkannya melampaui kemampuannya.
Dalam pernyataan yang dipublikasikan pada hari Rabu, Bannon mengatakan gencatan senjata, yang ditengahi Trump dengan bantuan Qatar, "dimaksudkan untuk menyelamatkan Israel".
Baca Juga: Makin Banyak Rakyat Iran Ingin Negara Memiliki Bom Nuklir, Ini 4 Alasannya
"Itulah cerita tersembunyi di sini," kata Bannon dalam sebuah wawancara. “Mereka menggigit lebih dari yang bisa mereka kunyah. Mereka sudah bermain sejauh itu,” katanya, saat Iran memberikan pukulan berat kepada Israel.
Agresi tersebut dilancarkan pada 13 Juni, menargetkan komandan militer senior Iran, ilmuwan nuklir, serta warga sipil biasa, termasuk wanita dan anak-anak.
Sebagai tanggapan, angkatan bersenjata Iran menghukum rezim Zionis dengan rentetan rudal canggih, yang menembus sistem pertahanan berlapis Israel yang dulu dibanggakan.
Angkatan bersenjata Iran menggempur rezim Israel dan infrastruktur militer serta industrinya, menggunakan banyak rudal generasi baru yang secara efisien mengenai target yang ditentukan.
Rezim Zionis dan AS menyerbu wilayah Iran meskipun Republik Islam menahan diri, sementara negosiasi tidak langsung dengan Amerika Serikat sedang berlangsung, kata Jenderal Mousavi.
“Kedua rezim ini telah menunjukkan bahwa mereka tidak mematuhi aturan dan norma internasional apa pun, dan ini terbukti kepada dunia dalam perang 12 hari yang dipaksakan,” katanya.
Pangeran Khalid mengatakan pemerintah Saudi tidak berhenti mengutuk agresi tersebut dan telah melakukan upaya besar untuk mengakhiri perang dan agresi tersebut, IRNA melaporkan.
Ia juga menyampaikan belasungkawa atas gugurnya beberapa komandan Iran selama agresi Israel yang tidak beralasan baru-baru ini.
Kedua pihak menekankan kelanjutan konsultasi untuk mengembangkan hubungan bilateral dan membangun keamanan dan perdamaian di kawasan tersebut, serta peran penting Iran dan Arab Saudi dalam mencapai tujuan tersebut, kata kantor berita resmi Iran.
(ahm)
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Infografis

6 Jenis Rudal Iran yang Mampu Tembus Iron Dome Israel