Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Nikel

    10 Negara Penghasil Nikel Terbesar di Dunia: Indonesia Nomor Satu - Halaman all - TribunNews

    8 min read

     

    10 Negara Penghasil Nikel Terbesar di Dunia: Indonesia Nomor Satu - Halaman all - TribunNews



    TRIBUNNEWS.COM – Nikel kini dianggap sebagai salah satu komoditas strategis dunia, terutama di tengah meningkatnya permintaan baterai kendaraan listrik dan teknologi ramah lingkungan, mengutip investingnews.com.

    Persaingan antarnegara untuk menguasai pasokan logam ini semakin ketat.

    Indonesia berhasil menempati posisi puncak sebagai produsen nikel terbesar secara global.

    Berikut daftar 10 negara penghasil nikel terbesar di dunia, berdasarkan Survei Geologi AS 2025 tentang Ringkasan Komoditas Mineral yang dipublikasikan di situs resminya, pubs.usgs.gov.

    1. Indonesia

    • Produksi nikel: 2,2 juta metrik ton

    Indonesia memproduksi 2,2 juta metrik ton nikel pada tahun 2024, menyumbang lebih dari 50 persen produksi global.

    Dengan keunggulan yang jauh di atas rata-rata, Indonesia menjadi contoh utama bagi negara-negara lain yang ingin memasuki pasar nikel yang sedang berkembang pesat.

    Selain itu, Indonesia juga memiliki cadangan nikel sebesar 55 juta metrik ton.

    2. Filipina

    • Produksi nikel: 330.000 metrik ton

    Pada tahun 2024, Filipina memproduksi 330.000 metrik ton nikel.

    Negara ini telah lama menjadi salah satu produsen nikel teratas sekaligus eksportir bijih nikel yang signifikan.

    Filipina memiliki lebih dari 30 tambang nikel, termasuk Rio Tuba yang dioperasikan oleh Nickel Asia, salah satu produsen bijih nikel terbesar di negara tersebut.

    Baca juga: Soroti Penanganan Perkara Patok Tambang Nikel di PN Jakpus, OC Kaligis Minta KPK Ikut Awasi

    3. Rusia

    • Produksi nikel: 210.000 metrik ton

    Rusia memproduksi 210.000 metrik ton nikel pada tahun 2024.

    Meskipun menempati posisi ketiga dalam daftar ini, produksi nikel Rusia mengalami penurunan dibandingkan awal dekade ini.

    Sebagai perbandingan, pada tahun 2020 produksinya mencapai 283.000 metrik ton.

    Norilsk Nickel (Nornickel) merupakan salah satu produsen nikel dan paladium bermutu tinggi terbesar di dunia.

    Aset unggulannya berada di Divisi Norilsk di Semenanjung Taymyr, Siberia, yang mencakup beberapa tambang, konsentrator, dan pabrik metalurgi.

    Perusahaan ini juga memiliki aset di Semenanjung Kola di Rusia Barat Laut.

    Pada pertengahan 2024, Amerika Serikat dan Inggris bergabung untuk melarang impor nikel asal Rusia.

    4. Kanada

    • Produksi nikel: 190.000 metrik ton

    Produksi nikel Kanada pada tahun 2024 mencapai 190.000 metrik ton, meningkat signifikan dari 159.000 metrik ton pada tahun 2023.

    5. China

    • Produksi nikel: 120.000 metrik ton

    China memproduksi 120.000 metrik ton nikel pada tahun 2024, sedikit meningkat dari 117.000 metrik ton pada tahun sebelumnya.

    Produksi nikel di negara Asia ini relatif stabil dalam beberapa tahun terakhir.

    6. Kaledonia Baru

    • Produksi nikel: 110.000 metrik ton

    Pada tahun 2024, Kaledonia Baru memproduksi 110.000 metrik ton nikel, turun lebih dari 52 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

    Perekonomian wilayah Prancis yang terletak di lepas pantai Australia ini sangat bergantung pada industri pertambangan dan harga nikel.

    Namun, dalam beberapa tahun terakhir, industri nikel Kaledonia Baru terganggu oleh kenaikan biaya energi dan gejolak sosial-politik.

    Baca juga: Antam Cetak Rekor Penjualan Emas dan Nikel Tertinggi Sepanjang Sejarah di Kuartal II 2025

    7. Australia

    • Produksi nikel: 110.000 metrik ton

    Australia memproduksi 110.000 metrik ton nikel pada tahun 2024, turun lebih dari 26 persen dibandingkan produksinya pada 2023.

    8. Brasil

    • Produksi nikel: 77.000 metrik ton

    Produksi nikel Brasil mencapai 77.000 metrik ton pada tahun 2024, turun hampir 7 persen dari tahun sebelumnya karena para produsen menghadapi tantangan pasar yang melemah.

    9. Amerika Serikat

    • Produksi nikel: 8.000 metrik ton

    Amerika Serikat memproduksi 8.000 metrik ton nikel pada tahun 2024, turun lebih dari 50 persen dibandingkan dengan produksi nasional tahun sebelumnya.

    10. Negara-negara Lain

    • Produksi nikel: 300.000 metrik ton

    Posisi ke-10 dalam laporan Survei Geologi AS ditempati oleh gabungan negara-negara penghasil nikel lainnya, dengan total produksi mencapai 300.000 metrik ton pada 2024.

    Namun, survei tersebut tidak merinci negara-negara mana saja yang termasuk dalam kategori ini.

    Tentang Nikel

    Mengutip nickelinstitute.com, nikel adalah unsur logam dengan tampilan berkilau putih keperakan.

    Nikel merupakan salah satu unsur terbanyak di Bumi dan tersebar luas di kerak maupun inti Bumi.

    Unsur ini juga terdapat secara alami di tanah dan air, serta merupakan nutrisi penting bagi tanaman.

    Sifat-Sifat Nikel

    Nikel memiliki sejumlah sifat penting yang membuatnya sangat berharga dalam berbagai aplikasi:

    • Titik leleh tinggi: 1.453°C
    • Tahan korosi dan oksidasi
    • Sangat ulet (duktile)
    • Mudah dipadukan dengan logam lain
    • Bersifat magnetik pada suhu ruangan
    • Dapat dideposisi melalui elektroplating
    • Memiliki sifat katalitik
    • Dapat didaur ulang sepenuhnya

    Baca juga: Melihat dari Dekat Proses Pengolahan Nikel di Pabrik PT IMIP Morowali 

    Penggunaan dan Produksi Nikel

    Penggunaan terbesar nikel adalah sebagai bahan paduan (alloying), terutama bersama kromium dan logam lain untuk menghasilkan baja tahan karat dan baja tahan panas.

    Nikel terbentuk secara alami, terutama dalam bentuk oksida, sulfida, dan silikat. Nikel primer diproduksi dan digunakan dalam bentuk feronikel, oksida nikel, bahan kimia berbasis nikel, dan logam nikel murni.

    Setiap tahunnya, lebih dari tiga juta ton nikel baru atau nikel primer diproduksi dan digunakan di seluruh dunia.

    Bijih nikel saat ini ditambang di lebih dari 25 negara, termasuk Indonesia.

    Setiap jenis bijih membutuhkan teknik ekstraksi yang berbeda.

    Nikel paling banyak digunakan untuk produksi baja tahan karat (stainless steel), baterai kendaraan listrik, pelapisan logam antikarat, dan campuran logam khusus pada sektor otomotif, konstruksi, energi, hingga peralatan konsumen sehari-hari.

    Keberlanjutan dan Daur Ulang

    Nikel adalah unsur alami yang tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan.

    Sifatnya— seperti ketahanan terhadap korosi, stabilitas pada suhu tinggi, kekuatan, keuletan, ketangguhan, kemampuan daur ulang, serta sifat katalitik dan elektromagnetik — menjadikannya sangat penting bagi keberlanjutan.

    Meski sering kali tidak terlihat, nikel berperan dalam ratusan fungsi dan ribuan produk yang kita gunakan setiap hari.

    Nikel juga merupakan sumber daya alam tak habis pakai karena dapat didaur ulang berulang kali tanpa kehilangan kualitas.

    Hal ini membuatnya berperan penting dalam mewujudkan model Ekonomi Sirkular (Circular Economy/CE).

    Karena produk berbahan nikel memiliki nilai ekonomi tinggi, telah berkembang infrastruktur global untuk mengumpulkan dan memprosesnya.

    Proses pengumpulan, pemilahan, persiapan, pengangkutan, dan pemanfaatan besi tua berbasis nikel juga menciptakan lapangan kerja signifikan serta memberikan kontribusi ekonomi besar.

    Meski begitu, penambangan nikel menimbulkan masalah lingkungan yang serius, termasuk polusi udara dan air, perusakan habitat, penggusuran masyarakat, gangguan pola migrasi satwa liar, emisi gas rumah kaca, dan penggunaan energi yang intensif karbon.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

    Komentar
    Additional JS