Aparat Beri Peringatan Keras soal Barang Bawaan Saat Demo Pati 13 Agustus - Kompas
Aparat Beri Peringatan Keras soal Barang Bawaan Saat Demo Pati 13 Agustus
/data/photo/2025/08/07/689491e4d9927.jpg)
PATI, JAWA TENGAH – Sebanyak 2.684 personel gabungan dari kepolisian, TNI, dan instansi lainnya disiagakan untuk mengamankan aksi unjuk rasa besar-besaran Aliansi Masyarakat Pati Bersatu yang akan digelar di Alun-Alun Pati, Rabu (13/8/2025).
Apel kesiapan pengamanan telah dilaksanakan di Lapangan Mako Sat Brimob Pati pada Selasa (12/8/2025) sore.
Baca juga: Ancaman Demo Berhari-hari hingga Bupati Pati Sudewo Mundur
Polresta Pati menggandeng berbagai pihak untuk memastikan aksi berjalan kondusif.
Pengamanan melibatkan personel dari Satbrimob Polda Jateng, Ditsamapta Polda Jateng, gabungan direktorat dan satker Mapolda Jateng, serta 14 Polres jajaran ekswil Pati dan Polrestabes Semarang.
Mengenal Hujan Meteor Perseid, Puncaknya 12-13 Agustus 2025
Selain itu, personel dari TNI, Satpol PP Pati, Dinkes Pati, Dishub Pati, dan Damkar juga turut diterjunkan.
Tujuan pengamanan ini adalah untuk menjaga ketertiban umum, mencegah potensi konflik, serta mengawal jalannya aspirasi masyarakat secara aman dan damai.
Kapolresta: Pengamanan Humanis dan Profesional
Kapolresta Pati, Kombes Pol Jaka Wahyudi, menegaskan bahwa seluruh proses pengamanan dilakukan dengan pendekatan persuasif dan mengedepankan komunikasi.
“Kami tidak hanya fokus pada pengamanan massa, melainkan juga mengutamakan komunikasi yang baik agar situasi tetap terkendali tanpa gesekan,” kata Jaka.
Seluruh personel telah diberi pembekalan teknis dan mental, termasuk pengenalan SOP dalam menghadapi potensi provokasi selama aksi berlangsung.
“Kami pastikan seluruh personel memahami SOP, termasuk bagaimana menghadapi potensi provokasi di lapangan,” tegasnya.
Larangan Benda Terlarang dan Imbauan untuk Massa Aksi
Dalam pengamanan ini, aparat juga memberi peringatan keras kepada peserta aksi dan masyarakat untuk tidak membawa benda-benda terlarang, seperti:
- Minuman keras atau narkoba
- Senjata tajam maupun api
- Bahan peledak dan petasan
- Batu, besi, balok kayu, botol, atau alat perusak lainnya
“Kami mengimbau semua pihak agar tidak membawa benda-benda yang jelas dilarang. Ini demi keselamatan bersama dan kelancaran jalannya kegiatan,” ujar Jaka.
Polresta Pati juga terus menjalin koordinasi intens dengan koordinator lapangan aksi untuk menyepakati mekanisme pelaksanaan unjuk rasa di lapangan.
“Pendekatan dialogis menjadi kunci. Kami ingin memastikan aspirasi bisa tersampaikan, namun tetap dalam koridor hukum,” lanjutnya.
Rekayasa lalu lintas juga akan diberlakukan guna mengurangi kemacetan, dengan penempatan petugas di berbagai simpang dan jalur utama.
“Kami akan tempatkan personel di persimpangan dan jalur-jalur utama. Harapannya, warga yang tidak terlibat aksi tetap bisa beraktivitas normal,” jelasnya.
Kapolresta juga mengingatkan anggotanya untuk menjaga etika dalam bertugas, dan menghindari tindakan reaktif.
“Jangan terpancing provokasi. Tugas kita adalah menjaga, melindungi, dan mengayomi. Gunakan pendekatan persuasif terlebih dahulu sebelum langkah penegakan hukum,” pesannya.
Sebagai bentuk transparansi, Polresta Pati juga akan menurunkan tim dokumentasi khusus di lapangan.
"Kami akan siapkan tim dokumentasi di lapangan untuk memastikan setiap langkah pengamanan tercatat, sehingga dapat dipertanggungjawabkan,” kata Jaka.
Tim Medis, Pemadam, dan Pengurai Massa Disiagakan
Seluruh skenario darurat sudah disiapkan. Tim medis, damkar, dan pengurai massa akan bersiaga untuk mengantisipasi jika terjadi penumpukan atau gesekan antar massa.
“Kami siapkan semua skenario, termasuk penanganan keadaan darurat. Keselamatan adalah prioritas,” tegas Jaka.
Kapolresta mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga ketertiban, termasuk menghindari lokasi aksi jika tidak memiliki kepentingan.
“Kami berharap masyarakat yang tidak berkepentingan untuk menghindari lokasi aksi. Ini untuk mengurangi potensi kerumunan yang bisa dimanfaatkan pihak tak bertanggung jawab,” jelasnya.
Kapolresta Pati menutup dengan menegaskan komitmen kepolisian dalam mengawal hak berpendapat masyarakat, selama tetap sesuai hukum.
"Kami hormati hak masyarakat untuk menyampaikan pendapat, tapi harus dilakukan sesuai aturan,” tandasnya.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!