AS Tetap Tolak Turki Gabung Program Jet Tempur Siluman F-35 karena S-400 Rusia | SINDOnews
Dunia Internasional, Konflik Timur Tengah,
AS Tetap Tolak Turki Gabung Program Jet Tempur Siluman F-35 karena S-400 Rusia | Halaman Lengkap
Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Jum'at, 22 Agustus 2025 - 07:30 WIB
AS tetap menolak Turki bergabung kembali dengan program jet tempur siluman F-35 karena kenekatan Ankara membeli sistem pertahanan rudal S-400 Rusia. Foto/Nordic Monitor
- Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah memutuskan untuk tetap menolak Turki bergabung kembali dengan program
jet tempur siluman F-35.Alasannya masih sama, yakni karena kenekatan Ankara membeli sistem pertahanan rudal
S-400 Rusia.Keputusan ini muncul setelah 40 anggota Parlemen yang dipimpin oleh Chris Pappas dari Partai Demokrat menulis surat untuk Menteri Luar Negeri Marco Rubio, mendesak pemerintah untuk mencegah Turki "terus melanggar hukum dan kebijakan AS terkait keamanan nasional AS."
Turki telah dikeluarkan dari program F-35 dan Badan Industri Pertahanan-nya dijatuhi sanksi setelah Ankara mengumumkan pada tahun 2017 bahwa mereka membeli sistem pertahanan canggih S-400 dari Rusia. Sanksi tersebut berdasarkan Undang-Undang Melawan Musuh Amerika Melalui Sanksi (CAATSA).
Baca Juga: India Klaim Tembak Jatuh 6 Pesawat Pakistan, Puji Kecanggihan Sistem Rudal S-400 Rusia
Saat itu, AS sudah memesan sekitar 100 unit jet tempur F-35 dan telah membayar uang muka. Namun, karena kenekatannya membeli sistem rudal S-400 Rusia, pesanan jet tempur itu tidak pernah dikirim ke Ankara.
"Kami telah menyatakan ketidakpuasan kami dengan akuisisi sistem S-400 oleh Ankara dan telah menjelaskan langkah-langkah yang harus diambil sebagai bagian dari penilaian berkelanjutan kami terhadap implementasi sanksi CAATSA," kata Kementerian Luar Negeri AS, yang dikutip AP, Jumat (22/8/2025).
Meski menentang upaya Turki bergabung kembali ke program F-35, AS tetap menganggap Ankara sebagai sekutu penting.
"Turki adalah sekutu lama NATO dengan sejarah kontribusi yang signifikan terhadap misi aliansi. Hubungan pertahanan Amerika Serikat dengan Turki tetap vital bagi kepentingan keamanan Amerika Serikat dan NATO," papar kementerian tersebut.
AS telah menegaskan sistem rudal S-400 Rusia tidak kompatibel dengan teknologi NATO dan menimbulkan risiko bagi F-35.
Sedangkan Turki mengatakan mereka terpaksa mencari sistem rudal dari negara lain karena AS menolak memasukkan transfer teknologi dalam kesepakatan pembelian sistem rudal Patriot buatan Amerika.
Ankara juga berargumen bahwa mereka menginginkan otonomi yang lebih besar dalam pengadaan pertahanannya, tetapi pembelian S-400 menimbulkan kekhawatiran di antara sekutu NATO lainnya.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Infografis

Pesawat Pengebom Rusia Dicegat Jet Tempur Siluman F-35 AS