Berdiri Dekat SPKLU Bisa Ganggu Pernapasan - VIVA
Kesehatan,
Berdiri Dekat SPKLU Bisa Ganggu Pernapasan
Los Angeles, VIVA – Banyak orang menganggap kendaraan listrik sebagai solusi ramah lingkungan yang bebas polusi. Namun, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa berdiri terlalu dekat dengan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) justru bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Penelitian yang dilakukan oleh UCLA Fielding School of Public Health menemukan tingginya kadar partikel berbahaya di sekitar SPKLU. Mereka membandingkan 50 titik pengisian cepat (DC fast charging) dengan lokasi lain untuk melihat perbedaan kualitas udara.
Jenis polusi yang diteliti adalah partikel halus berukuran PM2.5, yang ukurannya sekitar 30 kali lebih kecil dari sehelai rambut manusia. Partikel ini sangat berbahaya karena bisa masuk jauh ke dalam paru-paru bahkan ke aliran darah.
Di Los Angeles, kadar normal PM2.5 di udara perkotaan adalah 7–8 mikrogram per meter kubik. Namun di sekitar SPKLU, angka ini melonjak rata-rata menjadi 15 dan bahkan bisa mencapai puncak hingga 200.
Sebagai perbandingan, kadar di jalan raya sibuk hanya sekitar 10–11, dan di pom bensin sekitar 12. Artinya, SPKLU justru memunculkan tingkat polusi partikel halus yang lebih tinggi daripada sumber polusi tradisional.
Dikutip VIVA Otomotif dari Carscoops, Rabu 20 Agustus 2025, peneliti menemukan konsentrasi tertinggi berada di sekitar kabinet listrik yang menjadi pusat tenaga SPKLU. Menariknya, jarak hanya beberapa meter dari titik tersebut sudah membuat kadar partikel menurun signifikan.
Menurut salah satu peneliti, partikel tersebut kemungkinan besar berasal dari debu yang tersuspensi akibat kipas pendingin di dalam kabinet daya. Proses konversi listrik dan sistem ventilasi itulah yang mengaduk partikel halus ke udara sekitar.
Tim riset UCLA menegaskan bahwa partikel PM2.5 bisa menembus sistem pernapasan hingga ke aliran darah. Paparan ini berpotensi menyebabkan penyakit serius seperti gangguan jantung, paru-paru, hingga memperburuk kondisi kesehatan yang sudah ada.
Meski begitu, ada juga pakar yang menyatakan bahwa kendaraan listrik tetap lebih baik daripada kendaraan berbahan bakar fosil. Solusi yang bisa dilakukan adalah menambahkan filter udara pada kabinet SPKLU untuk menekan pelepasan partikel halus.
Untuk sementara, para ahli menyarankan pengguna EV tetap berada di dalam mobil dengan AC menyala saat mengisi daya. Alternatif lainnya, pengemudi bisa menjauh sejenak dari SPKLU agar terhindar dari paparan udara kotor.
Terpopuler: Honda Bekas Murah, Mobil Listrik Rp80 Jutaan
Berikut rangkuman artikel otomotif terpopuler dari VIVA Otomotif pada Selasa, 19 Agustus 2025, yang wajib kamu baca untuk tetap update dengan tren kendaraan terkini.

VIVA.co.id
20 Agustus 2025