Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Berita Featured Istimewa Mako Brimob Solo Spesial

    Demo di Mako Brimob Solo Ricuh, Pedagang Makanan Ngaku Merugi : Pelanggan Lari, Belum Sempat Bayar - Halaman all - Tribunsolo

    4 min read

     

    Demo di Mako Brimob Solo Ricuh, Pedagang Makanan Ngaku Merugi : Pelanggan Lari, Belum Sempat Bayar - Halaman all - Tribunsolo


    Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

    TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Aksi solidaritas ojek online (ojol) yang ricuh di Markas Brimob Batalyon C Pelopor Solo, Jawa Tengah, Jumat (29/8/2025) yang berujung ricuh menimbulkan kerugian, termasuk pedagang Shelter Manahan. 

    Pedagang Tahu Kupat, Haryanto mengaku kehilangan pendapatan hari ini.

    Padahal tiap hari ia bisa mengantongi omzet hingga Rp 300 ribu.

    Baca juga: Solidaritas, Belasan Driver Ojol Karanganyar Gelar Salat Gaib untuk Korban Insiden Rantis Brimob

    Apalagi kericuhan terjadi sore hari dimana biasanya jam paling ramai.

    “Kejadian ini nggak ada pendapatan hari ini. Ramainya sore sampai malam,” ungkapnya.

    Bahkan beberapa pelanggan berhamburan lari saat kericuhan mulai pecah.

    Mereka pun tak sempat membayar makanan.

    “Kena gas air mata pada berhamburan menyelamatkan diri. Yang makan di sini juga ada tapi ya lari. Belum (sempat bayar). Ada 3 orang,” jelasnya.

    Baca juga: Demo Brimob di Manahan Solo Penuh Gas Air Mata, Laga Timnas Putri U16 Tetap Lanjut

    Gas air mata mulai ditembakkan saat banyak pelanggan di shelter.

    Mereka semua berhamburan lari termasuk para pedagang.

    “Kondisi pedagang berhamburan lari ke area Stadion Manahan semua. Ditinggal semua. Pas banyak orang makan. Habis sholat ashar lagi meletus,” ungkapnya.

    Setelah kericuhan terjadi para pedagang pun takut membuka lapak.

    Akhirnya mereka semua menutup dagangannya dan meninggalkan lapak.

    Baca juga: BREAKING NEWS - Aksi Solidaritas di Solo, Seorang Driver Ojol Dikabarkan Kena Tembakan Aparat

    “Kena gas air mata lari semua. Tutup semua nggak ada yang buka, takut,” jelasnya.

    Dia berharap penanganan aksi bisa memperhatikan pedagang seperti dirinya yang mengandalkan pendapatan dari berjualan.

    “Harapannya kalau area shelter jangan ditembak gas air mata. Pada lari semua kasihan pengunjung dan rekan pedagang kena dampaknya,” ungkapnya.

    Seperti diberitakan, ribuan pengemudi ojek online (ojol) di Kota Solo menggelar aksi solidaritas atas meninggalnya rekan mereka, Affan Kurniawan, yang tewas setelah dilindas mobil rantis milik Brimob pada Kamis (28/8/2025) di Jakarta.

    Aksi dimulai pukul 13.00 WIB, saat para driver ojol berkumpul di Plaza Stadion Manahan Solo.

    Affan Kurniawan adalah seorang pengemudi ojek online (ojol) berusia 21 tahun yang meninggal dunia pada Kamis malam, 28 Agustus 2025, setelah dilindas kendaraan taktis (rantis) milik Brimob di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat.

    Saat itu, Affan sedang mengantar pesanan makanan dan tidak terlibat dalam aksi demonstrasi yang berlangsung di sekitar Gedung DPR RI.

    Ketika kericuhan terjadi dan aparat mulai membubarkan massa, sebuah kendaraan barracuda melaju cepat di tengah kerumunan dan menabrak dua pengemudi ojol Affan dan Moh Umar Amarudin.

    Affan tewas di tempat, sementara Umar mengalami luka serius.

    (*)

    Komentar
    Additional JS