Rabu
15Oct2025
Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
Home Tidak Ada Kategori

[Feeder] What's new

5 min read

Artikel populer - Google Berita · What's new
August 16, 2025


news.google.com · 16 Aug 01:04
Marshanda Simpan Duka, Buka Dugaan Penyebab Calon Suami Jatuh dari Lantai 26 - detikHOT
Marshanda Simpan Duka, Buka Dugaan Penyebab Calon Suami Jatuh dari Lantai 26...

news.google.com · 16 Aug 00:34
Teguran Keras Gerindra untuk Bupati Pati Sudewo - Kompas.com
Teguran Keras Gerindra untuk Bupati Pati Sudewo  Kompas.comMendagri Imbau Kepala Daerah Keluarkan...

news.google.com · 15 Aug 10:17
Pemkot Pekalongan optimalkan giat PSN cegah demam berdarah - ANTARA News Jateng
Pemkot Pekalongan optimalkan giat PSN cegah demam berdarah  ANTARA News JatengHingga Juli...

news.google.com · 15 Aug 12:10
Bocoran Sri Mulyani soal Kenaikan Gaji PNS 2026 - Liputan6.com
Bocoran Sri Mulyani soal Kenaikan Gaji PNS 2026  Liputan6.comPresiden Prabowo Targetkan Pertumbuhan...

news.google.com · 16 Aug 02:50
Jadwal MotoGP Austria 2025: Nanti Sore Kualifikasi, Malam Sprint Race - detiksport
Jadwal MotoGP Austria 2025: Nanti Sore Kualifikasi, Malam Sprint Race  detiksportMarc Marquez...

And 134 more stories waiting for you...
Read more

   PBNU Seret Trans7 ke Jalur Hukum, Gus Yahya: Terang-terangan Melecehkan Pesantren!    Suara.com - Eskalasi konflik antara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan stasiun televisi Trans7 mencapai puncaknya. PBNU secara resmi menyatakan akan menempuh jalur hukum sebagai respons atas tayangan program "Xpose Uncensored" yang dinilai telah melecehkan marwah pesantren dan para tokohnya.  Langkah tegas ini diumumkan langsung oleh Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, yang menegaskan bahwa kesabaran warga nahdliyin telah habis. Pihaknya tidak akan tinggal diam atas konten yang dianggap meresahkan dan berpotensi mengganggu ketenteraman sosial.  "Saya telah menginstruksikan kepada Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum PBNU untuk mengambil langkah-langkah hukum yang diperlukan terkait hal ini,” ujar Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf yang akrab disapa Gus Yahya di Jakarta, Selasa (14/10/2025).  Gus Yahya menyampaikan keberatan dan protes keras atas program yang disiarkan pada Senin (13/10) tersebut. Menurutnya, tayangan itu tidak hanya mencederai prinsip-prinsip jurnalisme yang beretika, tetapi juga secara gamblang menghina institusi pendidikan Islam yang sangat dihormati di Indonesia.  “Tayangan Trans7 itu isinya secara terang-terangan melecehkan bahkan menghina pesantren, menghina tokoh-tokoh pesantren yang sangat dimuliakan oleh Nahdlatul Ulama,” tegas Gus Yahya sebagaimana dilansir kantor berita Antara.  Lebih jauh, PBNU menilai materi tayangan tersebut telah melampaui batas kritik dan masuk ke ranah penghinaan yang dapat memicu keresahan publik. Oleh karena itu, PBNU menuntut pertanggungjawaban penuh dari pihak Trans7 dan induk perusahaannya, Trans Corporation, untuk segera memulihkan kerusakan sosial yang telah terjadi.  "Kami menuntut agar Trans7 dan Trans Corporation membuat langkah-langkah yang nyata, yang jelas, untuk memperbaiki kerusakan yang sudah ditimbulkan akibat tayangan tersebut," ujarnya.  Polemik ini bermula ketika program "Xpose Uncensored" menayangkan video yang memperlihatkan para santri dan jamaah menyalami seorang kiai. Dalam narasi video, disebutkan bahwa santri rela "ngesot" demi menyalami dan memberikan amplop kepada kiai. Narator dalam tayangan itu juga menyindir bahwa seharusnya kiai kaya yang memberi amplop kepada santri.  Cuplikan tayangan tersebut dengan cepat menyebar di media sosial dan memicu reaksi keras dari berbagai kalangan, khususnya warga nahdliyin. Seruan untuk memboikot Trans7 pun menggema di dunia maya sebagai bentuk protes atas konten yang dianggap tidak pantas tersebut, - Suara Baca juga PBNU Seret Trans7 ke Jalur Hukum, Gus Yahya: Terang-terangan Melecehkan Pesantren! Suara.com - Eskalasi konflik antara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan stasiun televisi Trans7 mencapai puncaknya. PBNU secara resmi menyatakan akan menempuh jalur hukum sebagai respons atas tayangan program "Xpose Uncensored" yang dinilai telah melecehkan marwah pesantren dan para tokohnya. Langkah tegas ini diumumkan langsung oleh Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, yang menegaskan bahwa kesabaran warga nahdliyin telah habis. Pihaknya tidak akan tinggal diam atas konten yang dianggap meresahkan dan berpotensi mengganggu ketenteraman sosial. "Saya telah menginstruksikan kepada Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum PBNU untuk mengambil langkah-langkah hukum yang diperlukan terkait hal ini,” ujar Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf yang akrab disapa Gus Yahya di Jakarta, Selasa (14/10/2025). Gus Yahya menyampaikan keberatan dan protes keras atas program yang disiarkan pada Senin (13/10) tersebut. Menurutnya, tayangan itu tidak hanya mencederai prinsip-prinsip jurnalisme yang beretika, tetapi juga secara gamblang menghina institusi pendidikan Islam yang sangat dihormati di Indonesia. “Tayangan Trans7 itu isinya secara terang-terangan melecehkan bahkan menghina pesantren, menghina tokoh-tokoh pesantren yang sangat dimuliakan oleh Nahdlatul Ulama,” tegas Gus Yahya sebagaimana dilansir kantor berita Antara. Lebih jauh, PBNU menilai materi tayangan tersebut telah melampaui batas kritik dan masuk ke ranah penghinaan yang dapat memicu keresahan publik. Oleh karena itu, PBNU menuntut pertanggungjawaban penuh dari pihak Trans7 dan induk perusahaannya, Trans Corporation, untuk segera memulihkan kerusakan sosial yang telah terjadi. "Kami menuntut agar Trans7 dan Trans Corporation membuat langkah-langkah yang nyata, yang jelas, untuk memperbaiki kerusakan yang sudah ditimbulkan akibat tayangan tersebut," ujarnya. Polemik ini bermula ketika program "Xpose Uncensored" menayangkan video yang memperlihatkan para santri dan jamaah menyalami seorang kiai. Dalam narasi video, disebutkan bahwa santri rela "ngesot" demi menyalami dan memberikan amplop kepada kiai. Narator dalam tayangan itu juga menyindir bahwa seharusnya kiai kaya yang memberi amplop kepada santri. Cuplikan tayangan tersebut dengan cepat menyebar di media sosial dan memicu reaksi keras dari berbagai kalangan, khususnya warga nahdliyin. Seruan untuk memboikot Trans7 pun menggema di dunia maya sebagai bentuk protes atas konten yang dianggap tidak pantas tersebut, - Suara

Regards,

Kiai dan Ponpes Dinilai Dilecehkan, Gus Hans: Kado Pahit Hari Santri dari Trans7! - Barometer Jatim Baca juga Kiai dan Ponpes Dinilai Dilecehkan, Gus Hans: Kado Pahit Hari Santri dari Trans7! - Barometer Jatim


Feeder

Unsubscribe from What's new

Manage settings

[Feeder] What's new | OPSIIN-1
Komentar
Additional JS