Hamas: Mantan Kepala Intelijen “Israel” Akui Rencana Pembantaian 50 Ribu Warga Palestina | Arrahmah
Dunia Internasional, Konflik Timur Tengah,
Hamas: Mantan Kepala Intelijen “Israel” Akui Rencana Pembantaian 50 Ribu Warga Palestina | Arrahmah

GAZA (Arrahmah.id) – Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengecam keras pernyataan mantan Kepala Intelijen Militer “Israel”, Aharon Haliva, yang bocor melalui media Ibrani. Dalam pernyataan itu, Haliva secara terang-terangan mengungkap bahwa pembantaian 50 ribu warga Palestina adalah tujuan yang disengaja dan direncanakan, serta menetapkan kebijakan sistematis: membunuh 50 warga Palestina untuk setiap orang “Israel”, “tanpa memandang apakah mereka anak-anak atau perempuan.”
Hamas menegaskan bahwa pengakuan tersebut merupakan bukti nyata atas doktrin pemusnahan yang menguasai perilaku rezim penjajah Zionis, sekaligus menegaskan bahwa kejahatan terhadap rakyat Palestina merupakan keputusan resmi yang diambil oleh pucuk pimpinan politik dan keamanan “Israel”.
“Pernyataan ini membongkar hakikat fasis, nazis, dan kriminal dari entitas penjajah, yang berbangga diri membunuh anak-anak serta perempuan dengan darah dingin,” tegas Hamas dalam pernyataan resminya, Sabtu (16/8).
Gerakan itu menekankan bahwa pengakuan semacam ini menuntut pertanggungjawaban hukum dan moral dari masyarakat internasional, sebagai kejahatan perang dan genosida yang telah memenuhi unsur-unsurnya.
Hamas menyeru Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan lembaga-lembaganya, termasuk Mahkamah Internasional (ICJ) dan Mahkamah Pidana Internasional (ICC), agar mendokumentasikan pernyataan ini serta mengaktifkan mekanisme penuntutan terhadap para pemimpin penjajah yang terang-terangan mengakui kejahatan mereka.
Selain itu, Hamas juga meminta seluruh negara di dunia untuk bekerja sama dengan pengadilan internasional dan menyerahkan para penjahat perang Zionis ke meja pengadilan.
(Samirmusa/arrahmah.id)