Jejak Pendidikan Ari Lasso, Musisi yang Ngamuk ke WAMI Gegara Royalti | SINDOnews
Jejak Pendidikan Ari Lasso, Musisi yang Ngamuk ke WAMI Gegara Royalti | Halaman Lengkap

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Selasa, 12 Agustus 2025 - 18:21 WIB
Riwayat pendidikan Ari Lasso yang sedang geram ke Wahana Musik Indonesia (WAMI) karena masalah royalti menarik untuk disimak. Foto/Instagram @ari_lasso.
- Riwayat pendidikan
Ari Lassoyang sedang geram ke
Wahana Musik Indonesia (WAMI)karena masalah royalti menarik untuk disimak. Ari ngamuk karena menerima laporan pembayaran royalti yang tidak sesuai bahkan diduga salah transfer ke rekening orang lain.
Melalui postingan di akun Instagram pribadinya, mantan vokalis Dewa 19 ini menjelaskan royalti yang dikumpulkan di platform ATLAS hanya terkumpul Rp765.594 setelah dipotong pajak 15 persen atau sekitar Rp135.105.
Baca juga: Ari Lasso Tegas Tolak Klarifikasi WAMI, Minta Penjelasan Terbuka untuk Semua Musisi
Musisi yang sedang dekat dengan pebisnis kuliner Dearly Djoshua ini pun terkejut karena nominal yang ia dapat jauh dari nilai semestinya.
Ari makin geram karena adanya indikasi salah transfer dimana dana royalti itu malah dikirim ke rekening atas nama Mutholah Rizal.
Baca juga: Royalti kecil dan Diduga Salah Transfer, Ari Lasso Pertanyakan Cara Kerja WAMI
Pelantun lagu Cinta Terakhir ini menuding WAMI mempunyai manajemen yang buruk dan tidak professional. Sistem yang berjalan saat inipun disebutnya merugikan banyak pihak, termasuk kerugian negara karena potensi kebocoran pajak.
Ari Lasso pun mendesak WAMI bisa diperiksa Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena WAMI bisa merugikan negara jika kinerja seperti yang dialami Ari saat ini.
Riwayat Pendidikan Ari Lasso
Terlepas dari polemik royalti yang dihadapinya, perjalanan pendidikan Ari Lasso terbilang unik. Dalam podcast bersama Raditya Dika di YouTube, Ari menceritakan bahwa ia pernah bersekolah di tiga Sekolah Dasar (SD) berbeda karena ayahnya sering pindah tugas kerja.
Ia memulai pendidikan di SDN Sugihwaras 1, sebuah sekolah di desa Sugihwaras yang menjadi tempat ia jatuh cinta pada musik saat mendengar lagu Queen. Setiap hari, Ari kecil berjalan kaki ke sekolah selama 4–5 tahun.
Baca juga: Protes Keras ke WAMI, Ari Lasso Bebaskan Lagunya Diputar di Kafe Tanpa Bayar Royalti
Kemudian, Ari melanjutkan sekolah di SDN Kadipaten 2 Bojonegoro selama 1,5 tahun. Tak lama, ia pindah ke SDN Kertajaya (Puja) Surabaya, salah satu SD favorit di kota tersebut, dan hanya menempuh pendidikan selama 6 bulan.
Sejak SD, Ari sudah dikenal aktif dan kreatif. Ia pernah menyewakan koleksi bukunya—mulai dari karya Charles Dickens, Tom Sawyer, Winnetou, hingga kisah Mahabharata—untuk membeli bola sepak dan membentuk klub sepak bola.
Jenjang SMP dan SMA
Setelah lulus SD, Ari melanjutkan ke SMP Negeri 12 Surabaya. Di sinilah ia mulai bermimpi menjadi musisi besar seperti Bon Jovi dan Freddie Mercury. Meskipun belum aktif ngeband, ia mulai sering menonton konser dan mengenal dunia musik secara lebih serius.
Berkat prestasi akademiknya, Ari diterima di SMA Negeri 2 Surabaya, sekolah ternama yang juga melahirkan musisi seperti Dewa Budjana dan Ita Purnamasari. Di SMA ini, Ari bertemu Ahmad Dhani dan mulai membentuk band, yang kelak berkembang menjadi Dewa 19.
Kuliah di Universitas Airlangga
Setelah lulus SMA, Ari Lasso nekat merantau ke Jakarta demi meniti karier musik. Namun, ia juga menempuh pendidikan tinggi di Universitas Airlangga (Unair), Fakultas Ekonomi dan Bisnis, jurusan Ekonomi.
“Tahun 1992 saya ikut UMPTN dan mendaftar Fakultas Kedokteran, tapi gagal. Akhirnya saya diterima di Fakultas Ekonomi Unair. Seandainya dulu diterima di FK, mungkin saya akan menjadi dokter,” ujar Ari, melansir laman Unair.
Demikian riwayat pendidikan Ari Lasso yang sedang geram karena masalah royalti dengan WAMI. Semoga bermanfaat.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Infografis

Pendidikan Sugiono, Anak Ideologis Prabowo yang Jadi Sekjen Gerindra