Menko PMK Mengaku Ngantuk Saat Ditanya soal Kasus Balita Meninggal akibat Cacingan - Kompas
Kesehatan ,Kasus ,Lintas Peristiwa ,
Menko PMK Mengaku Ngantuk Saat Ditanya soal Kasus Balita Meninggal akibat Cacingan
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno irit bicara saat menanggapi kasus meninggalnya RY (4), balita di Sukabumi, Jawa Barat, yang meninggal dunia akibat infeksi cacing.
Menurut Pratikno, detail kasus tersebut sepenuhnya ditangani oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang mengawal secara detail.
"Mungkin anu ya, Kemenkes yang mengawal cukup detail," kata Pratikno saat ditemui di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Kamis (21/8/2025).
Baca juga: Menteri PPPA Sebut Kasus Balita Sukabumi Tewas karena Cacingan Bentuk Pelanggaran Hak Anak
Saat ditanya lebih lanjut oleh awak media terkait laporan kasus RY, Pratikno mengaku mengantuk usai melaksanakan Rapat Tingkat Menteri Percepatan Penanganan Pascabencana Erupsi Gunung Api Lewotobi.
Misteri Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN, Detik-detik dan Siapa Dalangnya?
"Kalau Bapak sudah mendapatkan informasi lebih lanjut?" tanya awak media kepada Pratikno.
"Detailnya nanti di Kemenkes ya, kamu enggak tahu saya ini agak ngantuk dikit ya," jawab Pratikno sembari menunjuk dirinya dan tertawa.
Baca juga: Respons Puan soal Kasus Balita Meninggal Cacingan Akut di Sukabumi
Diketahui, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berada di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).
Kementerian lain yang berada di bawah koordinasi Kemenko PMK, yakni Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Sosial, dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Balita meninggal karena cacingan
RY, anak dari pasangan Udin (32) dan Endah (38), pertama kali dibawa ke RSUD R Syamsudin SH pada 13 Juli 2025.
Saat itu ia dalam kondisi tidak sadarkan diri dan diduga mengalami komplikasi akibat TBC.
Namun, selama perawatan, tim medis menemukan banyak cacing keluar dari tubuhnya.
Baca juga: Ketua Komisi VIII Sorot Kasus Balita Meninggal karena Cacingan Akut: Pemda Sangat Lalai!
“Awal mula sekali itu ketahuan dari hidung, selanjutnya saat perawatan tampak juga lewat BAB-nya,” ungkap pejabat Humas RSUD R Syamsudin SH Irfanugraha Triputra.
Menurut Irfan, kondisi kritis RY dipengaruhi dua faktor utama, yakni TBC dan infeksi cacing. Meski sudah mendapat penanganan intensif, RY meninggal dunia pada 22 Juli 2025.
Kasus ini semakin viral setelah beredar video yang menunjukkan tubuh bocah tersebut dipenuhi cacing.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!Negara Ini Tidak Punya Militer, Bagaimana Mereka Menjaga Keamanan Nasionalnya?