Negara-negara Barat Tuding Intelijen Iran Gelar Operasi Pembunuhan dan Penculikan | SINDOnews
Dunia Internasional,
Negara-negara Barat Tuding Intelijen Iran Gelar Operasi Pembunuhan dan Penculikan | Halaman Lengkap

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Jum'at, 01 Agustus 2025 - 16:35 WIB

Negara-negara Barat tuding intelijen Iran gelar operasi pembunuhan dan penculikan. Foto/X/Press TV
- Prancis, Jerman, dan sekutu
NATOlainnya, serta Austria, menuduh Iran melakukan peningkatan jumlah ancaman intelijen, termasuk lonjakan penculikan dan plot pembunuhan, di seluruh Eropa dan Amerika Utara. Langkah tersebut sebagai aksi balas dendam Iran.
"Kami bersatu dalam menentang upaya badan intelijen Iran untuk membunuh, menculik, dan melecehkan orang-orang di Eropa dan Amerika Utara yang jelas-jelas melanggar kedaulatan kami," demikian pernyataan bersama negara-negara Barat, dilansir Euro News.
"Badan-badan ini semakin banyak berkolaborasi dengan organisasi kriminal internasional untuk menargetkan jurnalis, pembangkang, warga negara Yahudi, serta pejabat dan mantan pejabat di Eropa dan Amerika Utara," demikian pernyataan tersebut.
Prancis, Jerman, AS, Inggris, dan sekutu NATO lainnya, termasuk Albania, Belgia, Inggris, Kanada, Republik Ceko, Denmark, Finlandia, Belanda, Spanyol, dan Swedia, menandatangani pernyataan tersebut.
Austria, negara non-NATO yang menjadi markas besar pengawas nuklir PBB, juga menandatangani.
Meskipun pernyataan tersebut tidak merujuk pada insiden tertentu, tanda tangan tersebut menyerukan Iran "untuk segera mengakhiri kegiatan ilegal semacam itu di wilayah masing-masing."
AS dan Inggris sebelumnya telah memperingatkan adanya rencana yang didukung Teheran di wilayah mereka. Bulan lalu, Komite Intelijen Inggris melaporkan 15 upaya pembunuhan dan penculikan terhadap warga negara dan penduduknya antara Januari 2022 dan Agustus 2023.
Baca Juga: Konflik Dinasti Thaksin dan Hun Sen Picu Perang 2 Negara?
Kedutaan Besar Iran di London telah membantah tuduhan tersebut, menyebutnya "tidak berdasar, bermotif politik, dan bermusuhan."
"Tuduhan semacam itu tidak hanya mencemarkan nama baik tetapi juga berbahaya, memicu ketegangan yang tidak perlu dan merusak norma-norma diplomatik," kata kedutaan dalam sebuah pernyataan.
(ahm)
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Infografis

3 Negara Paling Sengsara Jika Iran Tutup Selat Hormuz