Prabowo Ungkap Alasan Tambah Satuan di TNI: Kondisi Geopolitik Tak Menentu - Kompas

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto mengungkap alasannya memperbanyak satuan dalam tubuh Tentara Nasional Indonesia (TNI), yakni karena kondisi geopolitik yang tidak menentu.

"Dengan kondisi geopolitik yang semakin tidak menentu, Indonesia harus punya pertahanan yang kuat untuk menjaga kekayaan kita," kata Prabowo dalam pidato kenegaraan pada sidang tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (15/8/2025).

Adapun sejumlah satuan baru yang dibentuk Prabowo adalah 6 Komando Daerah Militer (Kodim) baru, 14 Komando Daerah Angkatan Laut, 3 Komando Daerah Angkutan Udara, dan 1 Komando Operasi Udara.

Baca juga: Daftar Lengkap Satuan Baru di TNI yang Diresmikan Prabowo

Kemudian, 6 grup Komando Pasukan Khusus, 20 Brigadir Teritorial Pembangunan, 1 Brigade Infanteri Marinir, dan 1 Resimen Korps Pasukan Gerak Cepat.

"100 Batalyon Teritorial Pembangunan, 5 Batalyon Infanteri Mayoritas, 5 Batalyon Komando Korps Pasukan Gerak Cepat," ujar Prabowo.

Menurut dia, langkah ini sejalan dengan doktrin pertahanan dan keamanan Indonesia, yakni Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata).

"Di mana seluruh warga negara dan sumber daya nasional didayagunakan secara total untuk kepentingan pertahanan dan keamanan kita," ucap Prabowo.

Baca juga: Prabowo Minta Koalisi Pendukungnya Ikut Mengawasi dan Berani Koreksi

Lebih lanjut, mantan Menteri Pertahanan itu menyampaikan bahwa perang itu disruptif.

Oleh karena itu, ia menegaskan, Indonesia harus menghindari perang.

"Kami tetap pada garis non-blok, garis non-aligned. Kami tidak akan berpihak kepada blok manapun, ini yang kami sampaikan di mana-mana, bebas aktif, kita ingin damai dengan semua orang," kata Prabowo.

Momen Pidato Berapi-api Prabowo Buat Anggota Dewan Berdiri dan Berteriak