Pria Berbaju Loreng Hajar Musisi di Banyuwangi hingga Gangguan Penglihatan dan Alat Musik Rusak - Kompas
Pria Berbaju Loreng Hajar Musisi di Banyuwangi hingga Gangguan Penglihatan dan Alat Musik Rusak
/data/photo/2025/08/15/689e964d8aa6b.jpg)
BANYUWANGI, KOMPAS.com - Seorang pemusik asal Banyuwangi, Nanang Arianto, menjadi korban penganiayaan oleh seorang warga saat tampil di sebuah hajatan di Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (12/8/2025).
Insiden tersebut terjadi saat Nanang, yang merupakan seorang pemain keyboard sedang menghibur tamu di acara milik Sahidin.
Menurut Nanang, insiden penganiayaan berawal saat penonton meminta tambahan waktu setelah pertunjukan berakhir.
"Acara awalnya lancar dan meriah. Tapi setelah jam 22.00 WIB, kami berencana mengakhiri pertunjukan," ungkap Nanang di kediamannya, Kamis (14/8/2025).
Perdalam Operasi Militer Gaza, IDF Sesumbar Runtuhkan Kemampuan Hamas
Baca juga: Diduga Aniaya Warga, Ketua DPRD Kabupaten Malaka NTT Dilaporkan ke Polisi
Tim musik tersebut akhirnya melanjutkan penampilan hingga pukul 23.30 WIB, namun memutuskan untuk berhenti demi menghormati warga yang ingin beristirahat.
Saat para musisi mulai membereskan peralatan, seorang penonton berbaju loreng melontarkan komentar yang mengecewakan.
"Jangan menggunakan musik ini, karena mengecewakan," ujar Nanang menirukan ucapan penonton tersebut.
Menanggapi komentar itu, Nanang menjelaskan, "Mas jangan begitu, karena kita sudah menghibur."
Baca juga: Pria di NTT Ditangkap Polisi Usai Perkosa dan Aniaya Siswi SMP hingga Pingsan
Namun, ucapan tersebut justru memicu kemarahan pria berbaju loreng yang kemudian naik ke panggung dan menantang Nanang.
Kondisi semakin memanas setelah provokasi dari penonton lain yang mengenakan pakaian putih.
"Dari situ tiba-tiba saya dipukul di bagian mata, sampai penglihatan saya buram. Keseimbangan saya terganggu saat mencoba membela diri," ujar Nanang.
Dalam suasana ricuh tersebut, warga berusaha mengamankan Nanang dengan menyuruhnya untuk bersembunyi di kebun hingga situasi kembali tenang.
Rekan Nanang, Sandi, yang berusaha melerai juga mengalami kesulitan, hingga terpaksa berlari ke kamar mandi untuk menyelamatkan diri.
Baca juga: Diduga Cemburu, Pemuda di Tuban Aniaya Teman Kekasihnya
Kericuhan tidak hanya menargetkan Nanang dan Sandi, tetapi juga menyasar alat musik yang mereka bawa.
"Jika ditotal, kerugian mencapai kurang lebih Rp 30 Juta. Padahal alat-alat musik itu sarana kita untuk cari makan," ungkap Nanang dengan nada sedih.
Atas kejadian ini, Nanang, yang juga merupakan arranger musik untuk Banyuwangi Ethno Carnival, bersama rekannya melaporkan kasus penganiayaan ini ke Mapolresta Banyuwangi.
"Kami mohon keadilan agar kasus ini diusut tuntas, supaya tidak menimpa musisi Banyuwangi lainnya," pintanya.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!Ketua MPR Muzani: MBG Tak Cuma Memberi Makan, tapi Investasi Masa Depan