Trump Ancam Blokir Suku Cadang Boeing ke China: Pesawat Mereka Tak akan Bisa Terbang! - Inews
Dunia Internasional,
Trump Ancam Blokir Suku Cadang Boeing ke China: Pesawat Mereka Tak akan Bisa Terbang! - Bagian All
WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mengobarkan perang dagang dengan China. Murka karena ekspor magnet dibatasi Beijing, Trump sempat melontarkan ancaman memblokir pengiriman suku cadang Boeing ke China.
Menurut Trump, langkah itu bisa melumpuhkan ratusan pesawat komersial di Negeri Tirai Bambu.
“Saya bisa saja menahan mereka (pesawat China). Jika suku cadang Boeing kita blokir, 200 pesawat di China tidak akan bisa terbang,” ujar Trump, dikutip Jumat (29/8/2025).
Magnet Jadi Biang Ketegangan
Pernyataan keras Trump berawal dari kebijakan China yang membatasi ekspor magnet, bahan penting untuk teknologi tinggi seperti turbin angin, mobil listrik, hingga pemindai MRI.
Washington menilai langkah Beijing sebagai permainan monopoli yang berbahaya bagi pasokan global.
Trump mengakui kecerdikan China dalam menguasai pasar magnet dunia. Namun dia menegaskan AS tidak akan tinggal diam.
“Mereka harus memberi kita magnet. Jika tidak, kita akan kenakan tarif 200 persen,” katanya.
Ancaman Balasan, Pesawat Dibuat Lumpuh
Trump mengklaim AS masih memiliki kartu lebih besar untuk menekan Beijing. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan posisi Boeing sebagai pemasok utama pesawat dan suku cadang bagi maskapai-maskapai besar China.
Ancaman blokade itu digambarkan Trump sebagai opsi nyata yang bisa membuat armada udara China lumpuh.
“Saya belum melakukannya karena hubungan yang saya miliki dengan mereka. Tapi kalau perlu, pesawat mereka bisa saja berhenti terbang,” katanya.
Perang Dagang Masih Membara
Sejak awal tahun, hubungan dagang AS-China kembali memanas. China memperketat ekspor magnet sebagai balasan atas tarif masuk produk mereka di pasar Amerika.
Trump menanggapi dengan mengancam tarif baru hingga 200 persen, sembari menegaskan AS tak segan memutus hubungan dagang jika Beijing bergeming.
Meski keras dalam retorika, Trump tetap menyebut hubungan pribadinya dengan China baik. Dia bahkan membuka kemungkinan kunjungan ke Beijing dalam waktu dekat.
“China adalah negara besar, luar biasa. Tapi kita juga punya kekuatan yang jauh lebih besar,” katanya.