Waspadai 8 Gejala Penyakit Jantung pada Wanita, Sering Tak Disadari Tapi Mematikan! - About Semarang
Kesehatan
Waspadai 8 Gejala Penyakit Jantung pada Wanita, Sering Tak Disadari Tapi Mematikan! - About Semarang
ABOUT SEMARANG – Penyakit jantung masih menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia, termasuk di Amerika Serikat, baik pada pria maupun wanita.
Namun, yang sering luput dari perhatian adalah bahwa gejala penyakit jantung pada wanita bisa berbeda dari pria. Bahkan, gejala ini kerap dianggap sepele dan tidak berhubungan langsung dengan serangan jantung.
Menurut Mayo Clinic, memahami perbedaan gejala ini sangat penting agar wanita bisa mendapatkan penanganan lebih cepat dan tepat, sehingga nyawa bisa terselamatkan.
Gejala Serangan Jantung pada Wanita Sering Tidak Biasa
Secara umum, nyeri dada tetap menjadi gejala serangan jantung paling umum pada pria dan wanita.
Namun, wanita cenderung mengalami gejala tambahan yang tidak biasa, seperti:
– Nyeri di leher, rahang, bahu, punggung atas, atau perut bagian atas
– Sesak napas
– Nyeri pada satu atau kedua lengan
– Mual atau muntah
– Berkeringat dingin
– Pusing atau merasa mau pingsan
– Kelelahan ekstrem tanpa sebab
– Gangguan pencernaan mirip maag
Menariknya, serangan jantung pada wanita bisa terjadi tanpa nyeri dada, dan gejala sering muncul saat beristirahat atau bahkan saat tidur.
Stres emosional juga memiliki peran besar dalam memicu serangan jantung pada wanita.
Wanita lebih mungkin mengalami penyakit arteri koroner non-obstruktif, yakni serangan jantung tanpa penyumbatan parah di arteri utama.
Mereka juga cenderung mengalami penyumbatan di pembuluh darah kecil, yang disebut penyakit mikrovaskular koroner.
Kondisi ini membuat diagnosis penyakit jantung pada wanita lebih menantang, dan pengobatannya pun bisa berbeda dari pria.
Faktor risiko umum seperti kolesterol tinggi, hipertensi, dan obesitas tetap relevan bagi pria dan wanita.
Namun, wanita memiliki risiko tambahan yang sering tidak disadari, seperti:
– Merokok, yang memiliki dampak lebih besar pada wanita
– Kurangnya aktivitas fisik
– Stres dan depresi, yang lebih memengaruhi jantung wanita
– Diabetes, yang meningkatkan risiko serangan jantung tanpa gejala
– Menopause, karena penurunan kadar estrogen
– Komplikasi kehamilan seperti preeklamsia dan diabetes gestasional
– Riwayat keluarga dengan penyakit jantung dini
– Penyakit autoimun seperti lupus atau skleroderma
Wanita di bawah usia 65 tahun yang memiliki riwayat penyakit jantung keluarga perlu lebih waspada, bahkan jika merasa sehat.
Gaya Hidup Sehat untuk Menjaga Jantung Wanita
Pencegahan tetap menjadi kunci.
Berikut beberapa langkah yang disarankan untuk menurunkan risiko penyakit jantung, khususnya pada wanita:
– Berhenti merokok dan hindari paparan asap rokok
– Konsumsi makanan sehat kaya serat, rendah lemak jenuh, dan rendah garam
– Rutin berolahraga, minimal 30 menit sehari
– Kelola stres dengan teknik relaksasi atau kegiatan positif
– Tidur cukup, idealnya 7–9 jam setiap malam
– Kontrol tekanan darah, gula darah, dan kolesterol
– Batasi konsumsi alkohol
Aktivitas fisik teratur terbukti mampu menjaga berat badan ideal, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan sirkulasi darah.
Jika tidak punya waktu banyak, olahraga singkat 10 menit beberapa kali sehari tetap bermanfaat.
Kamu juga bisa menyelipkan aktivitas fisik ke dalam rutinitas harian, seperti memilih tangga daripada lift, berjalan kaki ke warung, atau sekadar bergerak saat menonton TV.
Penanganan penyakit jantung pada wanita umumnya sama seperti pada pria, yaitu dengan obat-obatan, angioplasti, atau operasi bypass arteri koroner.
Namun, beberapa catatan penting adalah:
– Wanita lebih jarang diberikan aspirin atau statin padahal efektivitasnya serupa
– Lebih jarang dirujuk untuk rehabilitasi jantung
– Kurang menjalani operasi bypass, terutama karena ukuran arteri yang lebih kecil atau kondisi mikrovaskular
Jika kamu pernah mengalami serangan jantung, dokter mungkin akan menyarankan aspirin dosis rendah setiap hari.
Namun, jangan memulai pengobatan ini tanpa konsultasi medis, karena ada risiko efek samping.
Segera cari bantuan medis darurat jika kamu merasakan gejala yang mencurigakan. Jangan menunda atau menyetir sendiri ke rumah sakit.
Waktu adalah segalanya saat menghadapi serangan jantung.
Penyakit jantung bukan hanya urusan pria. Wanita memiliki gejala dan risiko yang berbeda, namun sama berbahayanya.
Semakin cepat kamu menyadari dan bertindak, semakin besar peluang untuk pulih dan menjalani hidup sehat lebih lama.
Jantung wanita juga butuh perhatian! Ayo, mulai dari sekarang ubah gaya hidup dan rutin cek kesehatan.***