Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Taufiq Rochman 

Istimewa

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Polsek Pegantenan gerak cepat melakukan penyelidikan usai viralnya kabar sejumlah siswa SDN Pasanggar 1, Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan, Madura yang diduga keracunan dan mual usai mengkonsumsi bantuan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Berdasarkan penelusuran Polisi, terdata 8 siswa yang mengalami gejala mual diduga keracunan konsumsi MBG.

Sebelumnya pihak sekolah hanya mengungkap ada empat siswa yang diduga mual usai mengonsumsi MBG.

Empat siswa yang mulai ini antar lain Firda, Fairus, Rafli dan Agus. 

Kapolsek Pegantenan Pamekasan, Iptu Heri Siswanto menjelaskan, terdata 8 siswa SDN Pasanggar 1 yang muntah usai diduga mengkonsumsi MBG. 

Ini berdasarkan pendataan dan penelusuran sementara yang dilakukan anggotanya. 

"Bukan empat siswa setelah kami telusuri, tapi semuanya ada delapan untuk sementara," kata Iptu Heri Siswanto melalui telepon, Rabu (17/9/2025). 

Iptu Heri mengaku langsung memerintahkan anggotanya untuk melakukan penelusuran setelah mendengar informasi ada siswa SDN Pasanggar 1 yang muntah setelah mengonsumsi menu MBG. 

Polisi pertama kali mendatangi pihak sekolah.

Awalnya diakui oleh sekolah ada 4 siswa yang mual.

Namun Polisi terus melakukan penyelidikan, terutama kepada siswa. 

“Akhirnya diketahui 8 anak mengalami muntah yang sama," ungkap Iptu Heri.

Selanjutnya, polisi mendatangi rumah salah satu siswa. 

Saat itu, siswa atas nama Agus ditemui bersama orang tuanya di rumah. 

Korban diduga mengalami muntah setelah mengkonsumsi menu MBG pada hari Selasa (16/9/2025) kemarin. 

"Kami mintai keterangan sejumlah siswa dan wali murid. Mereka bukan kekenyangan," ujarnya.

Menurut Iptu Heri, nasi MBG dimakan oleh siswa SDN Pasanggar 1 pada jam istirahat pertama, tepatnya sekitar pukul 09.00 WIB. 

Lalu sekitar pukul 09.30 WIB beberapa anak dikabarkan muntah. 

"Kami juga sudah meminta keterangan dari pihak sekolah. Siswa makan menu MBG pada jam istirahat pertama," tegasnya. 

Untuk saat ini, jajaran Satreskrim Polsek Pegantenan masih dikerahkan ke sekolah dan ke rumah siswa untuk melakukan penelusuran lanjutan. 

"Kami masih melakukan pendalaman lebih lanjut," tutupnya.