Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Amerika Serikat Dunia Internasional Featured Israel Jet Tempur Israel Konflik Timur Tengah Laut Merah Qatar Rudal Balistik

    Di Balik Serangan ke Qatar, Pejabat Pertahanan AS Ungkap Jet Tempur Israel Luncurkan Rudal Balistik (ALBM) dari Laut Merah - Indomiliter

    4 min read

     Dunia Internasional, 

    Di Balik Serangan ke Qatar, Pejabat Pertahanan AS Ungkap Jet Tempur Israel Luncurkan Rudal Balistik (ALBM) dari Laut Merah


    Selain menggemparkan dunia, serangan udara Israel ke markas Biro Politik Hamas di Doha, ibu kota Qatar pada 9 September 2025, diselimuti banyak tanda tanya, khususnya bagaimana Israel melancarkan serangan, rute mana yang dilintasi, senjata yang digunakan, sampai betapa ‘memble’-nya sistem pertahanan udara (hanud) Qatar yang notabebe padat alutsista canggih.

    Mengutip dari The Washington Post (18/9/2025), seorang pejabat pertahanan AS menyebut jet tempur Angkatan Udara Israel meluncurkan rudal balistik yang diluncurkan dari udara – Air-Launched Ballistic Missile (ALBM) di Laut Merah. Hal ini merupakan metode yang kemungkinan dipersiapkan untuk mengatasi sistem hanud Qatar dan menghindari memasuki wilayah udara negara Timur Tengah mana pun, khususnya Arab Saudi.

    Dengan meluncurkan ALBM dari Laut Merah menuju Qarar, maka dengan menempuh lintasan di luar angkasa, rudal itu akan melintas di atas wilayah daratan Arab Saudi.

    Secara geografis, Laut Merah berada di sebelah barat Arab Saudi, dan Qatar berada di sebelah timur Semenanjung Arab. Oleh karena itu, jalur terpendek dan paling langsung dari Laut Merah ke Qatar pasti akan melintasi sebagian besar wilayah daratan Arab Saudi.

    Poin utama dari taktik ini, seperti yang disorot oleh para ahli, adalah bahwa dengan meluncur di ruang angkasa (di atas Garis Kármán 100 km), rudal tersebut secara teknis tidak memasuki wilayah udara kedaulatan Arab Saudi, meskipun jalur terbangnya berada di atas negara tersebut. Hal ini memungkinkan Israel untuk melakukan serangan ke Qatar tanpa memicu respons langsung dari pertahanan udara Arab Saudi karena tidak ada pelanggaran kedaulatan udara yang terjadi.

    Golden Horizon
    Dibungkus dengan kerahasiaan tingkat tinggi, serangan Israel ke Qatar yang disebut sebagai Operasi “Pisgat HaEsh (Summer Fire)” mengundang spekulasi terkait jenis ALBM dan jet tempur yang digunakan.

    Jeffrey Lewis, seorang ahli rudal dari Middlebury Institute of International Studies, menduga Israel menggunakan rudal Golden Horizon (atau varian dari rudal Sparrow) dalam serangan tersebut. Hal ini didasari rudal-rudal yang digunakan diluncurkan dari pesawat tempur di atas Laut Merah, menembus lapisan luar atmosfer, dan jatuh dengan kecepatan hipersonik (lebih dari Mach 5) ke Doha, Qatar.

    Menurut Lewis, rudal balistik yang diluncurkan dari udara (Air-Launched Ballistic Missile/ALBM) memiliki keunggulan kecepatan untuk menembus sistem pertahanan udara. Dengan meluncurkan rudal balistik yang terbang di ruang angkasa, Israel dapat menghindari memasuki wilayah udara negara-negara lain, terutama Arab Saudi, ini sejalan dengan karakteristik rudal Golden Horizon yang dilaporkan mampu melakukan serangan jarak jauh (standoff range).

    Meskipun laporan dari The Wall Street Journal menyebutkan serangan tersebut melibatkan F-15 dan F-35I Adir, tidak ada informasi publik yang secara pasti mengonfirmasi bahwa F-35 dapat meluncurkan Golden Horizon. Rudal ini, bersama dengan rudal sejenis seperti ROCKS, umumnya dikaitkan dengan pesawat tempur yang mampu membawa muatan berat dan menembakkannya dari jarak jauh (standoff weapon).

    Beberapa laporan dan analisis menunjukkan bahwa F-35 memiliki kemampuan untuk mendeteksi dan melacak rudal balistik, serta terintegrasi dengan sistem pertahanan rudal yang lebih luas. Namun, apakah F-35 secara spesifik dikonfigurasi untuk meluncurkan ALBM seperti Golden Horizon masih menjadi topik yang tidak jelas dan tidak terkonfirmasi secara publik.

    Informasi mengenai rudal Golden Horizon sangat terbatas karena ini adalah program militer yang sangat rahasia dari Israel. Tidak ada detail resmi yang dirilis oleh pemerintah Israel atau perusahaan pembuatnya. Golden Horizon bukanlah nama resmi yang digunakan oleh Israel. Nama ini adalah sebutan yang beredar di kalangan intelijen dan militer untuk rudal rahasia Israel. Rudal ini diyakini merupakan pengembangan dari keluarga rudal Blue Sparrow.

    Golden Horizon diyakini sebagai varian ofensif dari Blue Sparrow, jangkauan yang diperkirakan juga sebanding dengan Blue Sparrow, yaitu hingga 2.000 km.

    Para ahli menduga bahwa dengan mengadaptasi rudal target Blue Sparrow menjadi senjata serang (Golden Horizon), Israel tetap mempertahankan karakteristik utama rudal tersebut, termasuk jangkauannya yang sangat jauh. Kemampuan jarak ini sangat penting untuk fungsi rudal sebagai senjata standoff, yang memungkinkan peluncuran dari lokasi yang sangat aman, seperti di atas Laut Merah.

    Rudal ini diduga kuat dikembangkan dan diproduksi oleh Rafael Advanced Defense Systems, yang dikenal sebagai produsen rudal canggih seperti rudal udara-ke-udara Python dan rudal serang presisi seperti SPICE. Meskipun demikian, perusahaan pertahanan utama Israel lainnya, seperti Israel Aerospace Industries (IAI), juga diyakini memiliki peran dalam program rudal balistik negara tersebut. (Gilang Perdana)

    Komentar
    Additional JS