Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Dunia Internasional Featured Paris

    Enam Masjid di Paris Diteror Kepala Babi, Pejabat Prancis Mengutuk Keras - Inilah

    3 min read

     Dunia Internasional, 

    Enam Masjid di Paris Diteror Kepala Babi, Pejabat Prancis Mengutuk Keras

    Oleh
    Share

    Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

    Kecil
    Besar

    Sejumlah masjid di wilayah metropolitan Paris, Prancis, menjadi sasaran teror pada Selasa (9/9/2025). Setidaknya enam kepala babi ditemukan di depan pintu masuk masjid, memicu kecaman keras dari para pejabat dan tokoh masyarakat di seantero negeri.

    Mengutip Anadolu Agency, Rabu (10/9/2025), Kepolisian Paris mengatakan kepala babi tersebut ditemukan di luar masjid di empat lokasi berbeda, yakni di Montrouge, Malakoff, Montreuil, dan tiga lokasi lain di Paris. Salah satu kepala babi bahkan ditemukan di dalam koper.

    Di Montreuil, tepatnya di depan Masjid Islah, kepala babi diletakkan di pintu masuk. Prefek Seine-Saint-Denis menyebut tindakan ini sebagai 'perbuatan keji' dan menyatakan solidaritas penuh kepada komunitas Muslim.

    Penyelidikan dan Bukti Awal

    Di Paris, insiden serupa dilaporkan terjadi di tiga distrik (arondisemen) berbeda. Di arondisemen ke-20, kepala babi ditemukan di Rue Marey. Di arondisemen ke-18, kepala babi diletakkan dalam sebuah koper, dan di arondisemen ke-15, ditemukan di luar Masjid Ar-Rahma.

    Baca Juga:

    Wali Kota distrik ke-15, Philippe Goujon, mengatakan rekaman kamera pengawas memperlihatkan seorang pria bertopeng meletakkan kepala babi tersebut sekitar pukul 03.00 dini hari. Benda-benda terlarang ini kemudian ditemukan oleh seorang jemaah yang hendak melaksanakan salat Subuh.

    Pihak berwenang menemukan dua kepala babi dengan tulisan 'Macron' berwarna biru, merujuk pada nama Presiden Prancis. Kantor Kejaksaan Paris telah menugaskan unit investigasi kriminal untuk menangani kasus ini, dengan tuduhan hasutan kebencian yang diperberat oleh diskriminasi rasial atau agama.

    Reaksi Keras dari Pemerintah dan Tokoh Politik

    Insiden ini mendapat reaksi keras dari berbagai kalangan. Pejabat Kepolisian Paris, Laurent Nunez, menyebutnya sebagai 'tindakan keji' dan berjanji akan mengerahkan segala upaya untuk menemukan pelakunya.

    Menteri Dalam Negeri Prancis Bruno Retailleau menyatakan dukungannya kepada komunitas Muslim, menyebut tindakan perusakan ini sebagai 'provokasi yang tak tertahankan'. Ia menegaskan bahwa Prancis adalah negara sekuler, namun sekularisme tidak berarti hilangnya kebebasan beragama.

    Baca Juga:

    "Menyerang tempat ibadah adalah tindakan yang sangat pengecut. Republik ini sekuler, tetapi sekuler berarti kebebasan bagi semua orang untuk menjalankan keyakinan mereka dengan damai," tambahnya.

    Wali Kota Paris Anne Hidalgo mengutuk tindakan ini sebagai 'rasis' dan menyatakan kota akan menempuh jalur hukum.

    “Cukup sudah!” tulisnya di Instagram. “Solidaritas penuh kepada komunitas Muslim.”

    Para pemimpin politik dari berbagai spektrum, dari Olivier Faure dari Partai Sosialis hingga Manuel Bompard dari France Unbowed, kompak menyebut Islamofobia sebagai 'kanker masyarakat'.

    Chems-Eddine Hafiz, pemimpin Masjid Agung Paris, mendesak 'kesadaran dan solidaritas nasional' untuk melawan gelombang kebencian yang meningkat terhadap umat Muslim di Prancis.
     

    Baca Juga:

    Komentar
    Additional JS